PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 60 4. KAS lanjutan 4. CASH continued Saldo mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM Anjungan Tunai Mandiri sejumlah Rp 12.632 dan Rp 8.641 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Balance in Rupiah including money in ATM Automatic Teller Machine amounted to Rp 12,632 and Rp 8,641 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. 5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2014 2013 Rupiah 1.364.426 1.182.897 Rupiah Dolar Amerika Serikat AS 27.000.000 dan AS 21.500.000, masing- masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 334.395 261.655 United States Dollar US 27,000,000 and US 21,500,000 as of December 31, 2014 and 2013, respectively Jumlah 1.698.821 1.444.552 Total Saldo giro pada Bank Indonesia BI disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum GWM dari Bank Indonesia. Current accounts with Bank Indonesia BI are maintained to comply with Bank Indonesia minimum statutory reserve requirement GWM. Pada tanggal 26 September 2013, BI menerbitkan PBI No. 157PBI2013 tentang perubahan kedua atas PBI No. 1219PBI2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM primer, GWM sekunder, dan GWM Loan to Deposit Ratio LDR. On September 26, 2013, BI issued PBI No. 157PBI2013 regarding the second amendment of PBI No. 1219PBI2010 regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency. In accordance with such regulation, GWM in Rupiah consists of primary GWM, secondary GWM, and Minimum Statutory Loan to Deposit Ratio LDR Reserve. GWM primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8 dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4 dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 8 dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. The primary GWM in Rupiah is designated at 8 of third party funds in Rupiah and secondary GWM in Rupiah is designated at 4 of third party funds in Rupiah. The minimum LDR reserve in Rupiah is designated at the amount of computation between over and under disincentive parameters and the difference between the Bank‟s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio CAR and CAR incentive. Primary GWM in foreign currencies is designated at 8 of third party funds in foreign currencies. Pemenuhan GWM sekunder ini diterapkan secara bertahap, yaitu sejak tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013 ditetapkan sebesar 3 dari dana pihak ketiga dalam Rupiah, sejak tanggal 1 November 2013 sampai dengan 1 Desember 2013 ditetapkan sebesar 3,5 dari dana pihak ketiga dalam Rupiah, dan sejak tanggal 2 Desember 2013 ditetapkan sebesar 4 dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. Batas atas LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar 100 yang berlaku sampai dengan 1 Desember 2013 dan diturunkan menjadi 92 sejak tanggal 2 Desember 2013. Fulfillment of secondary GWM in Rupiah is gradually applied starting October 1, 2013 to October 31, 2013 at 3 of third party funds in Rupiah, starting November 1, 2013 to December 1, 2013 at 3.5 of third party funds in Rupiah, and starting December 2, 2013 at 4 of third party funds in Rupiah. Upper limit of LDR in Rupiah is set at 100 which applied until December 1, 2013 and is reduced to 92 starting December 2, 2013.