PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
57
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN OLEH
MANAJEMEN lanjutan
3. USE OF
SIGNIFICANT JUDGMENTS,
ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS BY
MANAGEMENT continued Estimasi dan Asumsi lanjutan
Estimates and Assumptions continued
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan lanjutan
Allowances for impairment losses on financial assets continued
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam
portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif
penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai
kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas
kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat
asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang
diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan
tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu
dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of
financial assets
with similar
economic characteristics when there is objective evidence to
suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot
yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers
factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance,
assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required
input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of
the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty
allowances and the model assumptions and parameters
used in
determining collective
allowances. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-financial Assets Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau
UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang
tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam transaksi normal atas aset serupa atau
harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan
pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan
ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount,
which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs
to sell calculation is based on available data from
binding sales transactions in an arm‟s length transaction of similar assets or observable market
prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated
net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan
untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan- perhitungan ini dipadukan dengan penilaian
berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus
kas yang didiskontokan. In determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified,
an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These
calculations
are corroborated
by valuation
multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on
a discounted cash flow model.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial
atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial
assets as of December 31, 2014 and 2013.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and For The Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
58
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN,
ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
lanjutan
3. USE OF
SIGNIFICANT JUDGMENTS,
ESTIMATES AND
ASSUMPTIONS BY
MANAGEMENT continued Estimasi dan Asumsi lanjutan
Estimates and Assumptions continued
Imbalan pasca kerja Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja Bank bergantung
pada pemilihan
asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Bank yang
memiliki pengaruh lebih dari 10 liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara
garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Bank berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan
signifikan dalam
asumsi yang
ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan pasca kerja dan beban
imbalan pasca kerja neto. The determination of the Bank‟s post-employment
benefits liability is depend on its selection of certain assumptions used by the independent
actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, annual salary
increase rate, annual resignation rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual
results that differ from the Bank‟s assumption with effects exceeding 10 of defined benefit obligation
is deferred and amortized on a straight line basis over the expected average remaining working lives
of the employee. While the Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate,
significant differences in the actual experiences or
significant changes in the Bank‟s assumptions may materially affect its post-employment benefits
liability and
net post-employment
benefits expense.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing sebesar
Rp 193.179
dan Rp 178.594. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan
dalam Catatan 23. Th
e carrying amount of the Bank‟s post- employment benefits liability as of December 31,
2014 and 2013 amounted to Rp 193,179 and Rp 178,594, respectively. Further details are
disclosed in Note 23.
Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Nilai tercatat aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda
double-declining balance
method, kecuali
bangunan dengan metode garis lurus straight-line method berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai
dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum yang diharapkan dalam industri dimana Bank
menjalankan bisnisnya. Carrying value of fixed assets are depreciated
using a double-declining balance method, except for buildings which are depreciated based on
straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of
these fixed assets to be within 4 up to 20 years. These are common life expectancies applied in the
industry where the Bank conduct its businesses.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai buku
neto aset tetap Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 701.884
dan
Rp 712.468.
Penjelasan lebih
lanjut
diungkapkan dalam Catatan 15.
Changes in the expected level of usage and technological development could impact the
economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised. The net book value of th
e Bank‟s fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 701,884 and
Rp 712,468, respectively. Further details are disclosed in Note 15.