2014 ANNUAL REPORT | PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk
269
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
B. Perkembangan Penerapan Manajemen Risiko
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta
sejalan dengan road map Bank Indonesia mengenai
penerapan manajemen risiko pada perbankan nasional secara bertahap dan berkelanjutan, hingga
akhir tahun 2014 Perseroan telah melakukan berbagai pengembangan dan penyempurnaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, antara lain terkait dengan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko, Kajian
Analisa Risiko, PengukuranPenilaian Risiko, Pengelolaan Data Base Risiko dan Budaya Risiko.
I. Manajemen Risiko Kredit Risiko Kredit didefi nisikan sebagai risiko akibat
kegagalan debitur atau counterparty danatau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perseroan. Selama tahun 2014, penerapan manajemen risiko
kredit telah dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko di berbagai aktivitas yang tereskpos risiko kredit dan
mencakup antara lain; analisa dan tinjauan manajemen risiko terhadap sektor-sektor ekonomi khususnya
sektor ekonomi yang akan dibiayai Perseroan pada tahun 2014, pelaksanaan review independen terhadap
permohonan kredit dan setelah pencairan kredit sesuai batasan dan ketentuan yang ditetapkan Direksi,
pengukuran dan review terhadap risiko kredit portofolio
secara periodik, pemantauan terhadap risk appetite, risk tolerance dan risk limit bidang perkreditan, tindak lanjut
pemenuhan atas temuan Bank Indonesia, implementasi serta penyempurnaan Credit Risk Management
System berupa Credit Risk Rating CRR, dan persiapan pelaksanaan validasi aplikasi CRR oleh vendor yang
disetujui oleh Direksi.
Untuk menunjang perhitungan sesuai dengan metodologi yang akan digunakan, Divisi Manajemen
Risiko sedang mengumpulkan data base kredit dan
menyempurnakan proses serta prosedur internal, sehingga diharapkan Perseroan dapat memperoleh
data yang akurat dan terpercaya untuk menghasilkan angka parameter Probability of Default PD, Loss Given
Default LGD, dan Exposure at Default EAD.
B. Development of Risk Management Implementation
Pursuant to the regulation of Bank Indonesia regarding the Implementation of Risk Management for Commercial
Banks and in line with the road map of Bank Indonesia regarding implementation of risk management on
national banking periodically and sustainably, until the end of 2014 the Company has conducted various
development and improvement according to the applicable regulation, among others related to Policies
and Procedures of Risk Management, Risk Analysis Review, Risk AssessmentMeasurement, Risk Database
Management and Risk Culture.
I. Credit Risk Management Credit Risk is defi ned as a risk caused by the failure of
debtor or counterparty andor other parties in meeting
its liability to the Company. During 2014, implementation of credit risk management
has been carried out by Risk Management Division in various activities which are exposed to credit risk
and covers among others; analysis and review of risk management on economic sectors especially economic
sector which will be fi nanced by the Company in 2014, implementation of independent review on credit
application and after loan disbursement in accordance with limitation and regulation which has been set by
the Board of Directors, measurement and review on portfolio credit risk periodically, monitoring on risk
appetite, follow-up on fi ndings of Bank Indonesia, implementation and improvement of Credit Risk
Management System in form of Credit Risk Rating CRR, and implementation preparation of CRR application
validation by vendors who has been approved by the Board of Directors.
To support the calculation according to the methodology that will be used, Risk Management Division is collection
credit database and improving internal process
procedure, so that hopefully, the Company will obtain accurate and trusted data in order to produce parameter
fi gures of Probability of Default PD, Loss Given Default LGD and Exposure at Default EAD.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2014
270
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Risk Management Division has also conducted stress testing on credit risk periodically to fi gure out the
sustainability of the Company’s capital adequacy against
the increase of Non Performing Loan NPL gross and net and implementation of Write Off according to
the guidelines of Bank’s Credit Risk Management and other scenarios requested by the Board of Directors
or Financial Services Authority OJK. In addition,
implementing the credit mapping simulation with certain nominal value to fi gure out the projection of loan
collectability quality of existing debtors based on certain
parameter assessment. Calculation of capital requirements for credit risk has
been carried out according to the regulation of Bank Indonesia, which is by using Standardized Approach SA.
While the assessment of Credit Risk Profi le has been carried out in accordance with the regulation of Bank
Indonesia and has been presented to Bank Indonesia on time in conjunction with other risk profi les.
Kemudian, untuk meningkatkan budaya risiko, Divisi Manajemen Risiko bekerja sama dengan Divisi
Pendidikan Pelatihan Diklat telah melakukan training dan sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi CRR
sesuai jadwal program pelatihan dari Divisi Diklat.
II. Market and Liquidity Risk Management
Market risk is the risk on the position of balance sheet and administrative account including derivative
transaction, due to overall change of market condition, including the risk of option price change.
Liquidity risk is the risk due to the Company’s incapability to fulfi ll its obligation that is due from the cash fl ow of
funding source andor liquid asset of high quality that
can be collateralized, without interrupting the activity and fi nancial condition of the Company.
During 2014, the Risk Management Division has performed daily and periodic supervision on transaction
or position that are exposed by market and liquidity risk, such as monitoring on transaction or position of
Divisi Manajemen Risiko juga telah melakukan stress testing risiko kredit secara periodik untuk mengetahui
ketahanan kecukupan modal Perseroan terhadap
kenaikan Non Performing Loan NPL gross dan net dan pelaksanaan
Write Off sesuai Pedoman Manajemen Risiko Kredit Bank serta skenario lainnya yang diminta
oleh Direksi atau Otoritas Jasa Keuangan OJK. Selain itu, melaksanakan simulasi mapping kredit dengan nilai
nominal tertentu untuk mengetahui proyeksi kualitas kolektibilitas kredit debitur existing berdasarkan
penilaian parameter tertentu.
Perhitungan kebutuhan modal yang diperlukan untuk risiko kredit telah dilakukan sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia yang berlaku, yaitu dengan Standardized Approach SA. Sedangkan penilaian Profi l Risiko Kredit
telah dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu bersamaan dengan profi l risiko
lainnya.
Kemudian, untuk meningkatkan budaya risiko, Divisi Manajemen Risiko bekerja sama dengan Divisi
Pendidikan Pelatihan Diklat telah melakukan training dan sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi CRR
sesuai jadwal program pelatihan dari Divisi Diklat.
II. Manajemen Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
Risiko Pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif,
akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau dari aset likuid berkualitas tinggi
yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan.
Selama tahun 2014, Divisi Manajemen Risiko telah melakukan pemantauan harian maupun periodik
terhadap transaksi atau posisi yang terekspos risiko pasar dan risiko likuiditas, seperti pemantauan terhadap
2014 ANNUAL REPORT | PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk
271
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
transaksi atau posisi money market, foreign exchange, dan capital market, verifi kasi terhadap perbandingan
harga Mark to Market MtM surat berharga yang
dimiliki Perseroan, pemantauan terhadap pemenuhan ketentuan Giro Wajib Minimum GWM dan Loan to
Deposit Ratio LDR, pemantauan terhadap aktiva likuid, dana pihak ketiga, dan kewajiban Perseroan, serta
pemantauan terhadap risk appetite, risk tolerance, dan risk limit bidang treasury.
Divisi Manajemen Risiko juga menghitung tingkat volatilitas beberapa variabel pasar seperti suku bunga
dan nilai tukar, melakukan stress testing risiko pasar
secara periodik sesuai Pedoman Manajemen Risiko Pasar Bank dan ketentuan Bank Indonesia dan melakukan
stress testing risiko likuiditas termasuk pelaksanaan Contingency Funding Plan secara periodik berdasarkan
Pedoman Manajemen Risiko Likuiditas Bank dengan
menggunakan analisa skenario yang ditetapkan oleh Direksi.
Dalam pengelolaan risiko pasar dan risiko likuiditas secara operasional Perseroan difasilitasi melalui Komite
Asset Liabilities Asset Liabilities CommitteeALCO yang dilakukan secara periodik.
Divisi Manajemen Risiko bersama Divisi Teknologi Informasi melakukan pengembangan metode internal
VaR Value at Risk yaitu metode Variance co Variance dan
Historical Simulation melalui aplikasi Market Risk Measurement MRM yang saat ini masih dalam tahap
penyempurnaan oleh Divisi Teknologi Informasi.
Perhitungan kebutuhan modal yang diperlukan Perseroan untuk mengcover risiko pasar menggunakan
Pendekatan Standar Standardized Approach dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Sedangkan penilaian Profi l
Risiko Pasar dan Profi l Risiko Likuiditas telah dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia dan telah disampaikan
kepada Bank Indonesia secara tepat waktu bersamaan dengan profi l risiko lainnya.
money market, foreign exchange, and capital market, verifi cation on price comparison of Mark to Market MtM
securities that is owned by the Company, monitoring on the fulfi llment of statutory reserves provision GWM
and Loan to Deposit Ratio LDR, monitoring on liquid assets, third party funds, and Company’s obligations as
well as monitoring on risk appetite, risk tolerance, and risk limit in fi eld of treasury.
Risk Management Division also calculate the volatility level of several market variables such as interest rate and
exchange rate, performing stress testing of market risk periodically in accordance with the Guidelines of Bank’s
Market Risk Management and the provision of Bank Indonesia as well as conducting stress testing of liquidity
ratio including the implementation of Contingency Funding Plan periodically based on the Guidelines of
Bank’s Liquidity Risk Management using the scenario analysis that has been set by Board of Directors.
Within the management of market and liquidity risk in an operational way, the Company is affi liated through
Asset Liabilities CommitteeALCO that is carried out
periodically Risk Management Division along with Information
Technology Division is developing VaR Value at Risk internal method, which is the Variance co Variance and
Historical Simulation methods through the Market Risk Measurement application which is currently is still in the
stage of completion by Information Technology Division.
Calculation of capital requirements that is required by the Company to cover market risk is using Standardized
Approach and has been carried out according to the regulation of Bank Indonesia regarding the Minimum
Capital Requirement for Commercial Banks. While the assessment of Market Liquidity Risk Profi le has been
carried out according to the regulation of Bank Indonesia
and has been submitted to Bank Indonesia on time and in conjunction with other risk profi les.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2014
272
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
III. Manajemen Risiko Operasional
Risiko Operasional merupakan risiko akibat ketidakcukupan danatau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Perseroan termasuk di dalamnya pengelolaan atas 4 empat risiko lainnya
yaitu risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan.
Pencatatan data kerugian dan potensi kerugian berperan penting dalam pengelolaan dan penilaian
risiko operasional. Divisi Manajemen Risiko telah melakukan pengelolaan pencatatan data kerugian
dan potensi kerugian yang terjadi pada Satuan Kerja Operasional
Risk Taking Unit secara periodik melalui aplikasi Tools Loss Event TLE dan Potential Loss Event
PLE yang telah diimplementasikan secara on line di seluruh Cabang.
Pengelolaan data base kerugian tersebut sebagai salah satu data input dalam penilaian parameter Profi l Risiko
Operasional yang dipetakan sesuai frekuensi kejadian
dan dampaknya, sehingga dapat dibuatkan skala prioritas tindakan penyelesaiannya.
Pemantauan terhadap perkembangan Profi l Risiko Operasional dilakukan melalui identifi kasi faktor-
faktor penyebab kerugian operasional yang terjadi
dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja Operasional Risk Taking Unit terkait dalam memitigasi
kejadian risiko tersebut di masa mendatang. Divisi Manajemen Risiko juga melakukan pemantauan
terhadap kejadian-kejadian fraud yang terjadi di bank lain melalui berbagai media untuk dianalisa, dikaji dan
dibuatkan mitigasi risikonya ke Divisi terkait, sehingga kejadian fraud di bank lain tersebut dapat diantisipasi
agar tidak terjadi pada Perseroan. Selain itu, Divisi Manajemen Risiko melakukan analisa
dan penilaian terhadap permohonan penyimpangan ketentuan operasi yang diajukan oleh Cabang Divisi
terkait sesuai batasan yang ditetapkan oleh Direksi dan monitoring terhadap Risiko IT pada aktivitas yang
III. Operational Risk Management
Operational risk is the risk due to inadequacy and or nonfunctioning of internal process, human error,
system failure andor external events aff ecting the Bank’s operations that included in it, the management
of four 4 other risks, which are legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.
Recording loss and potential loss data plays an important role in the management and evaluation of operational
risk. Risk Management Division has arranged for the management of recording loss and potential loss
data occurring to operational unit risk taking unit on periodic basis through the application of Tools Loss
Event TLE and Potential Loss Event PLE that has been implemented online in all branch offi ces.
The management of such loss data is one input data in the evaluation of parameter of Operational Risk Profi le
that is mapped in accordance with the frequency of event
and its impact, so that the priority scale of settlement actions can be made.
Monitoring the development of Operational Risk Profi le is made through identifi cation of factors causing
operational loss and giving recommendation to the Risk
Taking Unit for the purpose of mitigation of such risk in the future.
Risk Management Division has also monitored the events of fraud taking place in other banks through various
media for analysis, review and making risk mitigation to the related division, so that fraud occurrences taking
place in other banks can be anticipated that it does not happen at the Company.
In addition, Risk Management Division has performed analysis and assessment on deviation petition of
operational provision that is submitted by related Branch Division according to limitation that has been
set by the Board of Directors and monitoring on Risk of
2014 ANNUAL REPORT | PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk
273
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
dilakukan oleh Divisi Teknologi dan Informasi secara periodik.
Perseroan telah melakukan pengukuran risiko operasional selama tahun 2014 dengan menggunakan
metode pengukuran Basic Indicator Approach BIA dengan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia
No. 1015PBI2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum dan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 113DPNP tanggal 29 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang
Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar PID.
Secara bertahap Perseroan akan terus melakukan pengembangan metode pengukuran risiko operasional
dengan penggunaan pengukuran yang lebih maju yaitu
Standardized Approach SA danatau Advanced Measurement Approach AMA. Sedangkan penilaian
Profi l Risiko Operasional termasuk 4 empat profi l risiko lainnya yaitu risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik
dan risiko kepatuhan telah dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku dan telah disampaikan
kepada Bank Indonesia secara tepat waktu bersamaan dengan profi l risiko lainnya.
IV. Sertifi kasi Manajemen Risiko Berkaitan dengan peningkatan kompetensi Sumber
Daya Manusia SDM di bidang manajemen risiko, Perseroan telah mengikutsertakan pengurus dan
pejabat-pejabatnya dalam Ujian Sertifi kasi Manajemen Risiko USMR secara bertahap.
Selama tahun 2014, pengurus danatau pejabat Perseroan yang telah mengikuti USMR dengan
penyelenggara Lembaga Sertifi kasi Profesi Perbankan LSPP sebagai berikut:
Level Jumlah Peserta
Total participants I
45 II
26 III
9 IV
3 V
Total 83
IT against activities that are conducted by Technology and Information Division periodically.
The Company has measured operational risk in 2014, using the measuring method of Basic Indicator Approach
BIA as guided by Bank Indonesia Regulation No. 1015 PBI2008 dated 24 September 2008 regarding the
Minimum Capital Requirement for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular No. 113DPNP dated 29
January 2009 regarding Calculation of Risk weighted
Assets ATMR for operational risk using Basic Indicator Approach PID.
The Company will continue in stages the development of measuring method of operational risk using a more
advanced measurement, i.e. Standardized Approach SA andor Advanced Measurement Approach AMA. While
assessment of Operational Risk Profi le including 4 four other risk profi les, namely legal risk, reputation risk,
strategic risk and compliance risk has been carried out
in accordance with the regulation of Bank Indonesia and submitted to Bank Indonesia on time and in conjunction
with other risk profi les.
IV. Risk Management Certifi cation In relation to the increase of human resources’
competence in the fi eld of risk management, The Company has included the management and offi cials
in the Examination of Risk Management Certifi cation USMR in stages.
In 2014, the management andor offi cials of the Company having followed USMR, organized by Certifi cation Agency
for Banking Profession LSPP, as follows:
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk | LAPORAN TAHUNAN 2014
274
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sedangkan program pemeliharaan refreshment
program yang telah dilaksanakan adalah: 1.
Komisaris dan Direksi
JABATAN Jumlah Peserta
Total participants Komisaris
Direksi 4
Total 4
2. Pejabat Perseroan
Level Jumlah Peserta
Total participants I
11 II
43 III
20 IV
11 V
Total 85
Pelaksanaan USMR dan program pemeliharaannya untuk pengurus dan pejabat Perseroan akan terus
dilanjutkan sesuai peraturan Bank Indonesia.
C. Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang yang akan mempengaruhi kinerja
Perseroan: Komposisi sumber pendanaan
perbankan saat ini yang pada umumnya masih di dominasi dengan simpanan
berjangka waktu pendek, namun kondisi tersebut masih dapat diantisipasi oleh Perseroan dengan pengelolaan
asset-liabilities yang efektif sehingga risiko likuiditas dapat dimitigasi dengan baik.
Perkembangan produk perbankan yang semakin inovatif
untuk memberikan pelayanan terhadap kepuasan nasabah, sehingga akan mengakibatkan
meningkatnya tingkat persaingan yang lebih kompetitif. Hal tersebut dapat berpengaruh pada risiko stratejik
dan risiko likuiditas Perseroan, dimana masyarakat akan lebih tertarik untuk menempatkan dananya pada
bank yang memberikan kepuasan yang lebih maksimal dengan keuntungan yang lebih banyak dan lebih besar.
While the refreshment program which has been organized are:
1. Board of Commissioners and Board of Directors
2. Corporate Offi cials
The implementation of USMR and its refreshing program for the Company’s management and offi cials will be
continued pursuant to the regulation of Bank Indonesia.
C. Future estimated signifi cant issues that may aff ect the Company’s performance: