B. Arah dan Jangkauan Pengaturan
Mengingat kemajuan di era globalisasi serta berkembangnya tindak pidana terorganisasi baik yang bersifat domestik maupun
transnasional, maka subyek hukum pidana tidak dapat dibatasi hanya pada manusia alamiah natural person tetapi harus juga
mencakup korporasi
181
.Hal ini karena korporasi dapat dijadikan sarana untuk melakukan tindak pidana corporate criminal dan
dapat pula memperoleh keuntungan dari suatu tindak pidana crimes for corporation.
Mendasarkan hal tersebut, korporasi baik sebagai badan hukum maupun non-badan hukum dianggap mampu melakukan
tindak pidana dan dapat dipertanggungjawabkan dalam hukum pidana corporate criminal responsibility. Walaupun di samping
itu, masih dimungkinkan pula adanya pertanggungjawaban pidana yang dipikul bersama oleh korporasi dan pengurusnya
yang memiliki kedudukan fungsional dalam korporasi atau hanya pengurusnya saja yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
hukum pidana.
Sanksi terhadap korporasi dapat berupa pidana straf, namun dapat pula berupa tindakan tata tertib maatregel. Dalam
hal ini kesalahan korporasi diidentifikasikan dari kesalahan pengurus yang memiliki kedudukan fungsional mempunyai
kewenangan untuk mewakili korporasi, mengambil keputusan atas nama korporasi dan kewenangan menerapkan pengawasan
terhadap korporasi, yang melakukan tindak pidana dengan menguntungkan korporasi, baik sebagai pelaku, sebagai orang
yang
menyuruhlakukan, sebagai
orang yang
turutserta melakukan, sebagai penganjur maupun sebagai pembantu tindak
pidana yang dilakukan bawahannya di dalam lingkup usaha atau pekerjaan korporasi tersebut.
Dilihat dari keseluruhan sistem pemidanaan, ruang lingkup berlakunya hukum pidana juga merupakan bagian integral dari
sistem pemidanaan, karena keseluruhan aturan umum dan khusus untuk dapat dipidananya seseorang terkait erat dengan
asas-asas ruang berlakunya hukum pidana. Adapun asas-asas ruang berlakunya hukum pidana dibedakan menjadi menurut
waktu dan menurut tempat. Asas menurut waktu adalah asas
181
Kumpulan terorganisasi dari orang danatau kekayaan, baik merupakan badan hukum legal person maupun bukan badan hukum.
Naskah Akademik RUU KUHP | 169
legalitas. Sedangkan asas menurut tempat adalah asas territorial, asas nasional aktif personal, asas nasional pasif asas
perlindungan, dan asas universal.
Dengan demikian pada dasarnya, asas-asas ruang berlakunya hukum pidana tidak jauh berbeda dengan KUHP yang sekarang
berlaku, walaupun perlu dipikirkan mengenai: a. disamping mengatur ruang berlakunya hukum pidana
menurut waktu dan menurut tempat, kedepannya perlu juga diatur tentang “waktu terjadinya tindak pidana” “tempus
delicti”time of the acttime of commision of an offencetime of perpetration of a crime dan “tempat terjadinya tindak pidana”
“locus delicti”place of the actplace of commission of an offenceplace of perpetration of a crime; kedua hal ini tidak
diatur dalam KUHP yang sekarang berlaku.
b. mengenai ruang berlakunya hukum pidana menurut waktu asas legalitas, selain tetap dipertahankan asas legalitas
formal seperti dalam KUHP saat ini, perlu juga diperluas ke asas legalitas material;
c. mengenai ruang berlakunya hukum pidana menurut tempat asas teritorial, personal, nasional pasif, dan universal, perlu
memperhatikan: •
“kepentingan nasional” tidak hanya dipandang sebagai “kepentingan negara”. Tetapi juga “kepentingan warga
negara Indonesia
di luar
negeri” yang
menjadi sasarankorban tindak pidana. Dalam KUHP yang
sekarang berlaku, kepentingan hukum dari WNI di luar negeri, tidak dilihat sebagai kepentingan nasional yang
harus dilindungi oleh hukum nasional, tetapi seolah-olah hanya disarankan sepenuhnya kepada hukum yang
berlaku di negara asing itu. Sehingga untuk perlindungan WNI perlu adanya upaya untuk memberlakukanhukum
pidana sistem pemidanaan nasional bagi WNA yang melakukan tindak pidana terhadap WNI di luar teritorial
Indonesia.
182
• kepentingan nasional yang akan dilindungi itu tidak
dirumuskan secara “limitatif yang pasti definiterigid”,
182
Asas perlindungan terhadap warga Negara diluar negeri atau asas berlakunya hukum pidana nasional terhadap orang asing diluar negeri, diatur
juga di beberapa KUHP Asing a.1. Bulgaria, China, Latvia, Perancis, Romania.
Naskah Akademik RUU KUHP | 170
yaitu tidak dengan menyebut pasal-pasal tertentu, tetapi dirumuskan secara “limitatif yang terbuka open”.
• kepentingan yang terancam oleh kejahatan-kejahatan yang
bersifat internasional transnasional seperti cyber crime, korupsi, dan money laundering juga dipandang sebagai
kepentingan nasional yang dilindungi.
C. Ruang Lingkup Materi Muatan