Tindak Pidana Terhadap Hak Asasi Manusia yang Berat

2.9. Tindak Pidana Terhadap Hak Asasi Manusia yang Berat

Seperti halnya dengan terorisme, perbuatan yang dirumuskan dalam ketentuan Pasal ini juga telah dijadikan salah satu tindak pidana internasional berdasarkan konvensi internasional Convention on the Prevention and Punishment of The Crime of Genocide 9 Desember 1948. Karena Indonesia merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, maka melalui ketentuan dalam pasal ini ditetapkan perbuatan genocide sebagai tindak pidana. Pembahasan Genosida selalu menjadi salah satu tema dalam pembahasan Hak asasi manusia Berat, dalam Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman terhadap Kejahatan Genosida Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide, Tahun 1948, yang kemudian diabsorbsi oleh Statuta ICC, Genosida adalah suatu tindakan dengan maksud menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, rasa, etnis, atau agama. Definisi ini juga kemudian gunakan dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Kejahatan genosida, merupakan perbuatan kejahatan yang berkaitan dengan pemusnahan etnis ethnical cleansing. kejahatan genosida juga mencakup kejahatan terhadap kelompok- kelompok politik political groups, karena dalam pandangan komite, kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok yang tidak dengan mudah diidentifikasi non readily identifiable, termasuk kelompok-kelompok politik yang akan menyebabkan gangguan internasional dalam masalah-masalah politik dalam negeri suatu negara. Oleh sebab itu, kejahatan genosida mencakup pula bentuk-bentuk lain yang sama dengan kejahatan genosida, yaitu “ethonocide” dan “politicide”. Perbuatan yang dilarang dalam ketentuan ini adalah suatu perbuatan yang semata-mata bertujuan meniadakan eksistensi suatu kelompok masyarakat berdasarkan warna kulit, agama, jenis kelamin, umur, atau cacat mental atau fisik. Oleh karena itu, perbuatan yang bertujuan untuk mengasimilasikan kelompok tersebut ke dalam masyarakat Indonesia, seperti melalui pendidikan, pembinaan, dan lain-lain, sebagai usaha meningkatkan taraf hidup agar mereka dapat berperan secara Naskah Akademik RUU KUHP | 230 wajar dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, tidak termasuk dalam ketentuan ini. Tindak Pidana terhadap Kemanusiaan, Pelanggaran hak asasi manusia yang berat merupakan extra ordinary crimes dan berdampak secara luas baik pada tingkat nasional maupun internasional serta menimbulkan kerugian baik materiil maupun immateriil yang mengakibatkan perasaan tidak aman baik terhadap perseorangan maupun masyarakat, sehingga perlu segera dipulihkan dalam mewujudkan supremasi hukum untuk mencapai kedamaian, ketertiban, ketentraman, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pengaturan tindak pidana dalam masa perang atau konflik bersenjata, Pada dasarnya indonesia adalah negara yang cinta damai termasuk dengan negara lain, namun dalam kondisi tertentu dapat saja terjadi konflik bersenjata dengan negara lain, dimana dimungkinkan adanya tindak pidana. Disamping itu, berkenaan dengan partsipasi pasukan TNI dan Polri dalam pasukan perdamaian PBB dinegara negara konflik bersenjata atau perang, dapat menjadi korban ataupun dalam hal membela diri bisa berperang atau melawan dinegara dimana pasukan TNI dan Polri ditempatkan.masa perang atau konflik bersenjata melakukan pelanggaran berat terhadap orang atau harta kekayaan, berupa: a. pembunuhan; b. penyiksaan atau perlakuan tidak berperikemanusiaan termasuk percobaan biologis; c. menyebabkan penderitaan berat atau mencederai berat tubuh atau kesehatan; d. perusakan dan pengambilan secara besar-besaran harta kekayaan, yang tidak dibenarkan oleh keperluan militer dan dilakukan secara tidak sah dan secara tidak bermoral; e. memaksa tahanan perang atau orang yang dilindungi lainnya untuk bekerja dalam pasukan musuh; f. merampas hak para tahanan perang atau orang yang dilindungi lainnya dari haknya untuk memperoleh pengadilan yang adil dan diakui; g. pengusiran atau deportasi, pemindahan, atau perampasan kemerdekaan secara tidak sah; atau h. penyanderaan. Naskah Akademik RUU KUHP | 231

2.10. Tindak Pidana Terhadap Kekuasaan Umum Dan Lembaga Negara