2.10. Tindak Pidana Terhadap Kekuasaan Umum Dan Lembaga Negara
Pengaturan dalam perbuatan yang dkategorikan pidana ini terkait dengan beberapa aspek perbuatan, Penghinaan terhadap
Kekuasaan Umum dan Lembaga Negara adalah Perbuatan yang dilakukan dimuka umum dengan lisan atau tulisan menghina
kekuasaan umum atau lembaga negarasehingga berakibat terjadinya Kerusuhan dalam masyarakat, akibat kerusuhan
menjadi faktor penting bahwa tindakan yang dilakukan sengaja memulai melakukan kerusuhan dan melakukan perbuatan yang
mendorng berlanjutnya kerusuhan tersebut. Kemudian Tindak Pidana terhadap Pegawai Negeri adalah
perbuatan yang mencakup:
a. Pemaksaan terhadap Pegawai Negeri, perbuatan dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang pegawai
negeri untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan dalam jabatannya yang sah
b. Pengabaian terhadap Perintah Pejabat yang Berwenang dan Pegawai Negeri
Perbuatan tidak menurut perintah atau petunjuk pejabat yang berwenang yang diberikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dan menghindarkan kemacetan lalu lintas umum sewaktu ada pesta, pawai, atau keramaian semacam itu, tidak menaati perintah
atau permintaan seorang pegawai negeri
yang ditugaskan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk mengawasi sesuatu atau yang ditugaskan atau diberi
wewenang untuk menyidik atau memeriksa tindak pidana; mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan tindakan
untuk melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dilakukan oleh seorang pegawai negeri.
Perbuatan yang perlu diatur juga adalah:
1. Perbuatan membuat kegaduhan dalam sidang pengadilan, pada saat sidang berlangsung atau di tempat pejabat yang
sedang menjalankan tugas yang sah di muka umum dan tidak pergi sesudah mendapat peringatan.
2. Disamping itu Perbuatan tidak memenuhi perintah pejabat yang berwenang untuk menyerahkan surat-surat yang
dianggap palsu atau dipalsukan. Perbuatan mempergunakan
Naskah Akademik RUU KUHP | 232
suatu hak, padahal hak tersebut telah dicabut berdasarkan putusan pengadilan.
3. Perbuatan tanpa alasan yang sah tidak datang menghadap atau dalam hal yang diizinkan tidak menyuruh wakilnya
menghadap, dipanggil di muka hakim, dipanggil di muka Balai Harta Peninggalan atau atas permintaan Balai Harta
Peninggalan. Dan dipanggil di muka pejabat yang berwenang untuk didengar dalam perkara orang yang belum dewasa.
4. Perbuatan menolak memberikan pertolongan yang diminta oleh orang yang memepunyai kewenangan, dalam kondisi
bahaya bagi keamanan umum terhadap orang, barang atau pada waktu orang tertangkap tangan melakukan tindak
pidana.
5. pengabaian terhadap Wajib Bela Negara, pengaturan ini mengarah
pada perbuatan
membuat atau
menyuruh seseorang untuk tidak memenuhi kewajiban bela negara Dan
karena permintaan seseorang membuat orang lain tidak melaksanakan kewajiban bela negara.
6. Perusakan Perusakan Maklumat Negara,Perbuatan merobek, merusak maklumat yang diumumkan atas nama pejabat yang
berwenang atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan maksud untuk mencegah atau
menyulitkan orang mengetahui isi maklumat tersebut.
7. Laporan atau Pengaduan Palsu, Perbuatan melaporkan atau mengadukan bahwa telah terjadi perbuatan tindak pidana,
yang perbuatan tersebut tidak terjadi atau tidak benar. 8. Penggunaan Kepangkatan, Gelar, dan Tanda Kebesaran yang
bukan haknya. 9. Perusakan Bukti Surat untuk Kepentingan Jabatan Umum.
10. Perbuatan yang melakukan, membiarkan dilakukan, atau membantu dalam memecahkan, meniadakan, atau merusak
segel yang ditempatkan pada barang yang disegel. 11. Penganjuran Disersi, Pemberontakan, dan Pembangkangan
Tentara Nasional Indonesia, dimana anggota Tentara Nasional Indonesia yang sedang dalam dinas aktif untuk melarikan diri
dari tugas
, dan
perbuatan menghasutagar
terjadi pemberontakan di kalangan Tentara Nasional Indonesia.
Naskah Akademik RUU KUHP | 233
12. Penyalahgunaan Surat
Pengangkutan Ternak,
seperti perbuatan memakai surat jalan dengan memakai surat jalan
yang diberikan untuk ternak lain. 13. Tindak Pidana Irigasi, Perbuatan melanggar peraturan yang
ditetapkan oleh pejabat tentang pemakaian dan pembagian air dari bangunan pengairan atau bangunan irigasi bagi
kepentingan umum.
14. Penggandaan Surat Resmi Negara Tanpa Izin, perbuatan membuat salinan atau mengambil petikan dari surat resmi
negara atau badan pemerintah, yang diperintahkan oleh kekuasaan umum untuk dirahasiakan, mengumumkan
seluruh
atau sebagian
surat-surat tersebut,
atau mengumumkan keterangan yang tercantum dalam surat
keterangan yang harus dirahasiakan.
2.11. Tindak Pidana Sumpah Palsu dan Keterangan Palsu