Penelitian Relevan LANDASAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN
juga akan terbiasa memecahkan masalah sendiri dengan baik dan dalam kaitanya dengan Kimia. Dengan latar belakang dan siafat pembawaan individu yang
berbeda-beda, mengakibatkan adanya perbedaan kemampuan dari setiap siswa dalam menerima dan memahami suatu materi pelajaran, ada siswa yang
kemampuannya rendah, sedang dan cepat dalam menerima materi. Dan biasanya seorang siswa akan merasa senang dengan sesuatu hal yang
baru, jika ia tahu langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalahnya.
Salah satu tolak ukur kepandaian siswa adalah di tentukan dari kemampuan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, dalam proses belajar-
mengajar siswa perlu diberi soal-soal yang menjadi masalah agar siswa nantinya lebih peka terhadap masalah yang akan dihadapi.
Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran disekolah tergantung pada strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Cara guru dalam menciptakan
suasana kelas akan mempengaruhi pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru harus mampu menggunakan metode yang bisa melatih siswa untuk menghadapi
berbagai masalah baik itu masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan secara sendiri atau secara bersama-sama.
Metode pembelajaran yang dengan kondisi tersebut adalah metode problem solving, dengan metode ini siswa akan lebih semangat dalam belajar.
Dengan demikian hasil belajar kimia siswa yang menggunakan metode problem solving secara kelompok diharapkan akan lebih baik daripada hasil belajar kimia
siswa yang menggunakan metode problem solving secara individu pada materi ikatan kimia.
Proses Belajar-Mengajar
Metode problem solving Individu
Hasil Belajar Kimia
Metode problem solving kelompok
Faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar
a Siswa terbiasa untuk berpikir kritis, sistematis
dan logis. b
Siswa memperoleh pengalaman lebih banyak dalam upaya menemukan cara-cara yang efektif
dalam menyelesaikan masalah. c
Siswa merasa memiliki keberanian untuk aktivitas-aktivitas belajar semacam itu.
Oleh karena itu, dapat dibuat kerangka berpikirnya, sebagai berikut :
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
1. Bahan atau hal yang dipelajari
2. Faktor-faktor lingkungan
3. Faktor-faktor instrumental
4. Kondisi individu si pelajar