Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

1 Ikatan Ion Ikatan ion ikatan elektrokovalen adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam atau ion poliatomik seperti amonium melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang berbeda muatan. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi rendah, sedangkan unsur-unsur nonlogam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur nonlogam umumnya akan membentuk ikatan ion. 33 Contoh : NaCl merupakan contoh yang mudah untuk memahami terjadinya ikatan ion. Disini terjadi pelepasan dan penangkapan elektron, yaitu atom Natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na + dan elektron ini ditangkap oleh atom Klor sehingga terjadi ion klorida, Cl - . Na 2, 8, 1 → Na  2, 8 + e Cl 2, 8, 7 + e → Cl  2, 8, 8 Selanjutnya ion klorida dan ion natrium saling tarik menarik dengan gaya elektrostatis sehingga terjadi ikatan ion. 34 2 Ikatan Kovalen Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena pemakaian pasangan elektron bersama atau Ikatan yang terjadi karena atom-atom yang berikatan memiliki kelektronegatifan yang setara dan tidak 33 Sudarmo Unggul. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Phibeta. hal. 45 34 Ikatan ion. www.wikipedia.orgwikiikatan_ion . diakses 23 juli 2010 memiliki kelebihan orbital kosong yang berenergi rendah. 35 dan ikatanya disebut ikatan kovalen, sedangkan bila pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom yang berikatan disebut ikatan kovalen koordinasi atau kovalen dativ. 36 Ikatan kovalen dapat terbentuk dari beberapa pasangan elektron, seperti tunggal contohnya F 2 atau H 2 , namun dapat pula terjadi rangkap dua seperti pada molekul gas CO 2 , dan rangkap tiga terjadi gas astilen C 2 H 2 . Contoh pembentukkan ikatan kovalen tunggal, ikatan ganda dan ikatan rangkap tiga. 35 Ikatan kovalen. http:www.chem-is-try.orgmateri_kimiakimia-kesehatanikatan- kimiaikatan-kovalen-2 . Diakses 23 juli 2010. 36 Unggul Sudarmo. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Phibeta. hal. 45

Dokumen yang terkait

Penguasaan konsep oleh siswa melalui metode problem solving pada konsep sistem respirasi (eksperimen di MTS Negeri Cipondoh Tangerang)

1 53 182

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang yang diajar menggunakan metode demontrasi dengan metode ceramah : Studi eksperimen di SMPN I Cikarang Barat

0 3 148

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Penerapan pendekatan problem solving dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa terhadap konsep mol dalam stoikiometri (PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang

7 44 219

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

PERBEDAAN PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTSN KOTA MEDAN ANTARA YANG DIAJAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING SECARA KELOMPOK DAN INDIVIDU.

0 4 47

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15