3 Learning to be, bahwa belajar adalah membentuk manusia yang
“menjadi dirinya sendiri” dengan kpribadian yang memiliki tanggung jawab sebagai manusia.
4 Learning to live together, adalah belajar untuk bekerja sama. Hal ini
sangat diperlukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat global di mana manusia baik secara individual maupun
kelompok tak mungkin bisa hidup sendiri atau mengasingkan diri bersama kelompoknya.
Dalam interaksi
belajar-mengajar terjadi
proses saling
mempengaruhi satu sama lain. Bukan hanya guru yang mempengaruhi siswa, tetapi siswa juga dapat mempengaruhi guru. Perilaku guru akan
berbeda, apabila menghadapi kelas yang aktif dengan yang pasif. Siswa mempunyai peran yang lebih besar karena, mereka sebagai subyek yang
berinteraksi bukan hanya guru tetapi dengan sesama siswa, dengan buku- buku serta medinya.
Seorang guru perlu menyadari dan memahami bahwa prinsip- prinsip belajar sangat penting dalam proses belajar-mengajar. Beberapa
prinsip yang perlu diketahui oleh seorang guru adalah sebagai berikut : 1
Prinsip perkembangan, sehubungan dengan perkembangan ini maka kemampuan anak pada setiap jenjang usia berbeda dan tingkat kelas
berbeda-beda. Guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.
2 Prinsip perbedaan individu, guru perlu mengarti benar tentang adanya
keragaman ciri-ciri siswa, baik didalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tuigas-tugas.
3 Minat dan kebutuhan anak, pengajaran perlu memperhatikan minat dan
kebutuhan. Kareana, setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri.
4 Aktivitas siswa, guru hendaknya merencakan pengajaran, yang
menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar.
5 Motivasi, motif disebut dorongan atau kebutuhan merupakan suatu
tenaga yang
ada pada
diri individu
atau siswa
yang mendorongnyauntuk mencapai suatu tujuan.
26
Dari uraian diatas kita ketahui, bahwa proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang memegang peranan penting bagi
keberhasilan pengajaran. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa, sedang mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru.
Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru sangat mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
b. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tidak mengajar. hal ini dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa
dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat kemampuan mental yang lebih baik sedangkan dari sisi guru merupakan
suatu pencapaian tujuan pembelajaran.
27
Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan teori Taksonomi
Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, dan psikomotor.
1 Ranah Kognitif, siswa dapat memiliki pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan mengevaluasi. 2
Ranah Afektif, siswa dapat melakukan penerimaan, partisipatif, menentukan sikap, mengorganisasi, dan membentuk pola hidup.
3 Ranah Psikomotor, siswa dapat mempersepsi, bersiap diri, membuat
gerak-gerakan sederhana dan kompleks, membuat penyesuaian pola gerak dan menciptakan gerak-gerak baru.
28
26
R. Ibrahim dan Nana Syaodih S. 2003. Perencaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta .hal.24-27.
27
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Mengajar Jakarta : Rineka Cipta. hal. 3-4.
28
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. hal. 25.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh
guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar
dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku individu melalui interaksi yang lebih baik lagi dengan lingkungannya.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang
telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar
turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta
menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dalam proses belajar mengajar terjadilah interaksi antara berbagai komponen guru, siswa, tujuan, bahan, metode dan lain-lain. masing-
masing komponen saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran. melalui materi pembelajaran yang dipelajari
oleh siswa dengan menggunakan metode problem solving secara kelompok dan individu menjadikan siswa untuk berpikir secara logis dan kreatif
dalam menyelesaikan masalah yang mengacu pada proses mental individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya menemukan cara
mengatasi masalah itu melalui proses berpikir yang sistematis dan cermat, serta bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan berdiri sendiri
tentang apa yang dipelajarinya. berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa yaitu :
29
29
Anissatul Mufarakah. 2009. Strategi Belajar-Mengajar. Yogyakarta : Sukses Offset. hal.26-29.