Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No Indikator
C1 C2
C3 C4
Jumlah
1. Menjelaskan proses
terjadinya ikatan ion
1,3,9, 10,11,
2,4,5, 6,7,8,
12,13,14, 15
16 16
2. Menjelaskan proses
pembentukkan ikatan kovalen
17,21,27, 18,19,26,
28,32,34, 35
20,22,23, 24,25,29,
31, 30,33,36
20
3. Membedakan
senyawa polar dan nonpolar
berdasarkan data
percobaan 38,39,40,
41 42,43,44,
45 37
9
4. Menjelaskan
proses terjadinya
ikatan logam 46,47,48,
49,50 5
Jumlah 17
21 8
4 50
Soal yang valid
a. Uji Validitas
Validitas dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauhmana ketepatan dan kecermatan suaru alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
10
Artinya bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat tersebut
10
Ahmad Sofyan, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta : Uin Jakarta Press. hal.105.
mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Pengujian validitas dapat dilakukan secara rasional maupun empiris. Validitas rasional diperoleh atas
dasar hasil pemikiran secara logis. Sedangkan validitas empiris diperoleh berdasarkan hasil analisis yang bersifat empirik. Adapun cara pengujian validitas
tes hasil belajar dapat ditentukan dengan menggunakan rumus.
11
�
=
�
�− �
� �
� �
Keterangan : r
bis
= Koefisien korelasi point biserial Xi = Skor rata-rata hitung yang dijawab benar bagi item yang dicari
validitasnya Xt
= Rerata skor total P
= Proporsi siswa yang menjawab benar q
= Proporsi siswa yang menjawab salah q = 1- p
St = Standar deviasi dari skor total
b. Uji Reliabilitas
Selain pengujian validitas, sebuah tes juga harus memiliki reliabilitas. Reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui keandalan, kepercayaan,
keajegkan. Dapat diartikan sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.
12
Untuk uji reliabilitas ini menggunakan rumus Kuder-Richardon.
11
Ahmad Sofyan, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta : Uin Jakarta Press. hal. 109
12
Ahmad Sofyan, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta : Uin Jakarta Press. hal.105
Keterangan : rii
= Reliabilitas tes n
= Banyaknya butir soal St
2
= Varians total pi
= Proporsi siswa menjawab benar qi
= Proporsi siswa menjawab salah
c. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang baik tidak hanya didasarkan pada validitas dan reliabilitasnya
saja. Tetapi juga perlu dilakukan tes taraf kesukaran. Untuk menghitung indeks kesukaran tiap soal digunakan rumus.
13
Keterangan : P
= Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes Tingkat kesukaran soal dapat dibagi menjadi tiga, yaitu mudah, sedang,
dan sukar. Dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran
Nilai P
Mudah 0,00
– 0.25 Sedang
0,26 – 0,75
Sukar 0,75
– 1,00
13
Ahmad Sofyan, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta : Uin Jakarta Press. hal.103