Uji Normalitas Pretest Dan Posttest Kelompok Kontrol

Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 1,64 dan F tabel pada taraf signifikan 95 dengan α = 0,05 dengan derajat kebebasan pembilang 31 dan derajat kebebasan penyebut 31 diperoleh nilai 1,795. Karena F hitung F tabel maka varians kedua kelas adalah homogen. Untuk hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 19.

3. Uji Hipotesis

Selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Uji ini dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis ini menggunakan uji-t, untuk pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = 62, adapun kritrerianya adalah, jika t hitung t tabel , maka Ho diterima dan H a ditolak, jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan H a diterima.

a. Uji Hipotesis Pretest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok

Kontrol Hasil perhitungan uji-t pretest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.9 Hasil pretest uji-t Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Kelompok Sampel t hitung t tabel Kesimpulan Eksperimen 32 0,55 1,99 H a ditolak dan Ho diterima Kontrol 32 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa t hitung = 0,55 dan merujuk pada tabel nilai- t dengan taraf signifikan 95 dengan α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2, diperoleh t tabel sebesar = 1,99. Apabila t hitung dan t tabel dibandingkan maka diketahui bahwa t hitung t tabel 0,55 1,99. Dengan demikian hipotesis nihil Ho diterima dan hipotesis alternatif H a ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Jadi, ke-dua kelompok tersebut mempunyai kemampuan yang sama dan dapat diberi perlakuan yang berbeda dengan menggunakan metode problem solving secara kelompok pada kelas eksperimen dan menggunakan metode problem solving secara individu pada kelas kontrol. Untuk hasil perhitungan uji hipotesis pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 14.

b. Uji Hipotesis Posttest Kelompok Eksperimen Dan Kelompok

Kontrol Hasil perhitungan uji-t posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.10 Hasil Belajar posttest uji-t Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Kelompok Sampel t hitung t tabel Kesimpulan Eksperimen 32 5,01 1,99 H a diterima dan Ho ditolak Kontrol 32 Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa t hitung = 5,01 dan merujuk pada tabel nilai- t dengan taraf signifikan 95 dengan α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2, diperoleh t tabel sebesar = 1,99. Apabila t hitung dan t tabel dibandingkan maka diketahui bahwa t hitung t tabel 5,01 1,99. Dengan demikian hipotesis nihil Ho ditolak dan hipotesis alternatif H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan metode problem solving secara kelompok dan individu pada konsep ikatan kimia. Pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving secara kelompok dapat meningkatkan hasil belajar

Dokumen yang terkait

Penguasaan konsep oleh siswa melalui metode problem solving pada konsep sistem respirasi (eksperimen di MTS Negeri Cipondoh Tangerang)

1 53 182

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang yang diajar menggunakan metode demontrasi dengan metode ceramah : Studi eksperimen di SMPN I Cikarang Barat

0 3 148

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Penerapan pendekatan problem solving dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa terhadap konsep mol dalam stoikiometri (PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang

7 44 219

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

PERBEDAAN PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTSN KOTA MEDAN ANTARA YANG DIAJAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING SECARA KELOMPOK DAN INDIVIDU.

0 4 47

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15