epidemiologi sosial dan epidemiologi perencanaan kesehatan untuk dapat memecahkan masalah kesehatan di Puskemas dan masyarakat.
Adapun puskesmas yang akan diteliti adalah puskesmas yang mempunyai angka penemuan kasus pneumonia yang rendah pada tahun
2014 yaitu Puskesmas Pisangan, Puskesmas Kranggan dan puskesmas dengan penemuan pneumonia balita yang mencapai target nasional 100
yaitu Puskesmas Serpong 1 dan Puskesmas Bakti Jaya. Dengan tujuan dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penemuan kasus
pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Penemuan kasus pneumonia balita di Kota Tangerang Selatan masih terbilang rendah, sehingga tidak mencakup sasaran kasus yaitu balita atau
10 dari jumlah balita yang ada. Menurut beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, faktor yang mempengaruhi penemuan kasus pneumonia
balita adalah peran petugas kesehatan tenaga terlatih, tingkat pendidikan, pengetahuan petugas, lama memegang program P2 ISPA, motivasi
petugas, kepemimpinan kepala puskesmas, ketersediaan sarana kesehatan alat dianostik, media cetakbuku cetakan terkait program P2 ISPA, bagan
tatalaksana peneumoniaMTBS dan kegiatan supervisi, evaluasi, pencatatan dan pelaporan, perencanaan kegiatan dan kegiatan penemuan
kasus yang dilakukan serta kegiatan tatalaksana kasus. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penemuan pneumonia di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015.
C. Pertanyaan Peneliti
1. Bagaimana penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Kota
Tangerang Selatan tahun 2014?
2. Bagaimana perencanaan program kegiatan penemuan kasus
pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015?
3. Bagaimana kegiatan penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas
Kota Tangerang Selatan tahun 2015?
4. Bagaimana pengaruh kegiatan pencatatan dan pelaporan dalam
penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015?
5. Bagaimana pengaruh kegiatan tatalaksana pneumonia atau MTBS
dalam penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Kota
Tangerang Selatan tahun 2015?
6. Bagaimana pengaruh faktor petugas kesehatan jenis kelamin petugas,
Pelatihan petugas, pendidikan Petugas, lama memegang program P2
ISPA, pengetahuan petugas dalam penemuan penderita pneumonia
balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015?
7. Bagaimana pengaruh faktor motivasi dalam penemuan kasus
pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015?
8. Bagaimana pengaruh faktor kepemimpinan kepala puskesmas dalam
penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015?
9. Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana media cetakbuku
cetakan dan media penyuluhan dalam penemuan penderita
pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015? 10.
Bagaimana kegiatan evaluasi dalam penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang Selatan tahun 2015
D. Tujuan