tenaga yang mengadakan pengadaan harus ada itu di SK kan sama bupati nah tapi kalau di Puskesmas enggak ada , boleh melakukan
pengadaan sendiri tetapi namanya penyuluhan kan butuh di copy itu yang dilakukan temang-teman Puskesmas di copy atau kreasi
mungkin dianggarkan dengan dana yang tidak begitu banyak gitu, kalau kreatif masyarakat juga”
“iya, kecuali kalau dia yang kreatif yang membuat posternya lalu dikir
imkan ke kabupaten bisa” Berdasarkan informasi yang diperoleh dari informan dan hasil
observasi pada saat penelitian, ketersediaan sarana dan prsarana masih sangat minim. Hal ini dikarenakan adanya pergantian petugas atau
belum terkodinirnya sarana dan prasarana dari satu orang petugas. Menurut informan ahli seharusnya Puskesmas melakukan pelaporan
sarana-prasarana tersebut dan perlu adanya petugas yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan prsarana tersebut
di Puskesmas.
9. Kegiatan Evaluasi
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan, diketahui bahwa kegiatan evaluasi di Puskesmas yang berhasil
mencapai target nasional dilakukan setiap bulan. Jika masalah itu darurat, maka diadakan staff meeting mendadak. Kegiatan evaluasi di
puskesmas tersebut melibatkan semua petugas puskesmas mulai dari office boy OB sampai petugas medis. Berikut ini adalah hasil
wawancara dengan beberapa informan yang mendukung informasi tersebut:
Informan 1 “tiap bulan ada lokmin lokbul”
“kadang enggak nentu juga tergantung keadaanya, tapi pastinya tiap bulan, terlibat dari mulai OB, kalau kita kan ada staf
meeting”” Informan 2
“untuk waktunya tidak selalu, tapi paling tidak minimal sebulan sekali, kalau misalnya sangat urgent saya janjian hari ini bisa
besok tapi minimal satu kali, setiap kali kita rapat, misalnya masukan dari staf-staf, apa yang mereka harapkan dari teman-
temannya apa yang diharapkan nanti jatuhnya akan prioritas lagi mana yang akan di tindak lanjuti, tapi hampir setiap bulan
programnya berjalan dengan rutin jadi tidak ada bulan ini program ISPA bulan depan enggak, enggak mungkin ya jadi tetap
berjalan”
Informan 5 “Bisa dadakan namanya staf meeting, kalau bulanan lokbul”
Informan 6 “iya perbulan, semua petugas terlibat tapi kalau kebagian,
waktunya kadang-kadang kan yang diomongin rapat banyak neng enggak satu masalah aja kan
” Kegiatan evaluasi di Puskesmas yang berhasil mencapai target
nasional dilalukan setiap bulan dengan membicarakan pencapaian program, kendala atau hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program
dan membahas kebijakan di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Selain itu, tidak semua program Puskesmas dibahas dalam rapat
evaluasi, karena keterbatasan waktu yang dimiliki petugas Puskesmas. Dalam kegiatan rapat evaluasi, sesama petugas atau penangung jawab
program saling bertukar pendapat mengenai masing-masing program yang sedang petugas jalankan. Berikut ini adalah hasil wawancara
dengan beberapa informan yang mendukung informasi tersebut.
Informan 1 “dalam evaluasi yang dibicarakan ya pencapaian program atau
hambatan kendala atau membahas kebijakan di tangsel itu disampaikan perencanaan yang dilakukan di tangsel. Kebijakan
dinas, nah itu semua dilakukan. di masyarakat ada kendala apa engga. Ya gitu lah. Kegiatan rutin kan”
Informan 2 “ya ngebahas program, mungkin ngebahas semua program dalam
1 hari enggak mungkin, hari ini apa yang menjadi kemasalahan utama satu itu, apakah bulan ini lagi trend apa, ada kejadian apa
kita bahas ada persoalan apa kita cermati pada bulan ini lalu kita bicarakan, untuk di evaluasi di bulan depan biasnya kita dengan
kader-kader kesehatan biasanya kita lokmin, loka karya mini, ketemuan UKS ketemuan kader ya kemudian kalau di dalam
gedung ya kita dengan staf” Informan 5
“Apa kendalanya, bagaimana penangannya, kita juga sharing supaya pencapaian kasusnya tercapai sama kaya yang lainnya.
jadi kita juga sharing sama-program yang lain bagaimana program kita tercapai gitu lho jadi kerjasamanya sama kesling lah
sama promkes, semua petugas terlibat”
Informan 6 “Bicarakan kendala apa, upaya bagaiamana. gitu-gitu semua
dibicarakan programnya” Kegaiatan evaluasi yang dilakukan Puskesmas yang tidak berhasil
mencapai target nasional, tidak jauh berbeda dengan Puskesmas yang berhasil mencapai target nasional, yaitu kegiatan evaluasi dilakukan
setiap bulan, seperti loka karya mini atau loka karya bulanan. Hal ini
terjadi, karena rapat evaluasi dilakukan oleh semua Puskesmas dengan kebijakan dari Dinkes, adapun informasi tersebut dapat terlihat dalam
pernyataan berikut ini:
Informan 3 “adanya lokmin saya lokbul tiap bulan atau ada juga mingguan
bisa” Informan 4
“evaluasi program kita lokakarya bulanan kita laksanankan seluruhnya”
Informan 7 “kemaren baru kita evaluasi program jadi cakupannya dilihat tapi
kita lokbul akhir bulan juga terus ngasih tahu”
“ya akhir bulan lah kalau evaluasi mah tiap akhir bulan” Informan 8
“Evaluasi nanti kita kan laporan perbulan, evaluasinya perbulan
nanti kita lihat ada juga triwulan, tahunan”
Pembicaraan dalam kegiatan evaluasi di Puskesmas yang tidak berhasil mencapai target nasional, hampir sama dengan kegiatan
evaluasi di Puskesmas yang berhasil mencapai target nasional. Adapun yang dibahas yaitu semua program Puskesmas diantaranya petugas
menyampaiakan hasil program selama satu bulan, cakupan, targetnya tercapai atau tidak, permasalahnnya apa, dan jika ada permasalahan apa
kendalanya serta dicarikan solusinya dalam evaluasi tersebut. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan beberapa informan yang mendukung
informasi tersebut.
Informan 3
“kalau kita semua program dijadiin satu aja, karena keterbatasan waktu mereka juga pada
sibuk megang program” “kita semua program di evaluasi enggak hanya pneumonia, dalam
satu kegiatan perencanaan kedepan apa sudah mencapai sasaran apa yang akan dilaksanakan tahun depannya makanya kita
evaluasi program, jadi kita ada namanya loka karya bulanan terus da yang mingguan”
“ya salah satunya kita disitu bicara program-program”
Informan 4
“Itu menyampaikan hasil program, cakupan, targetnya berapa, capaiannya berapa, permasalahnnya apa, kalo ada permasalahan
apa kendalanya. Kemudian pada saat lokbul temen-temen juga menyampaikan hasil rapat apa yang mereka dapat dari hasil rapat
itu yang dikasih tau ke kita” Informan 7
“pencapaian program, apa masalah atau hambantannya, banyak lah mbak yang dibicarakan dalam rapat mah”
Informan 8
“Pencapaian target programnya, sasaran nya kan kita lihat dari jumlah penduduk, jadi kan kita dapat target dari dinas berapa
persen sudah mencapai atau belum , tapi enggak apa-apa sih kalau enggak kecapai juga, kalau mau kecapai bantuin mbak
nyarinya bantuin susah”
Menurut informan ahli kegiatan evaluasi di Puskesmas dilakukan untuk mengetahui pencapaian program dan membangun motivasi yang
dilakukan setiap bulan. Adapun informasi yang disampaikan informan ahli adalah sebagai berikut:
Informan 11 “Puskesmas itu, kalau evaluasi kan setahun Puskesmas harus
melakukan monitoring itu monitoring itu artinya gini melakukan evaluasi sampai bulan ini saya sudah mencapai berapa banyak,
kemudian mengidentifikasi daerah-daerah mana yang sebetulnya perlu diperhatikan atau pneumonia yang perlu menjadi perhatian
salah satunya tadi kebalik, jumlah yang kasusnya banyak berarti sudah sukses yang tidak ada kasusnya berarti tidak sukses berarti
yang dikunjungi malah yang enggak banyak kasusnya dengan melakukan evaluasi banyak faktor bisa kematian kondisi
lingkungan itu menjadi bahan monitoring” “iya kan melakukan evaluasi bulanan untuk membangun motivasi
menginatkan teman-teman, kalau ada berita segini suapay menjadi perhatian”
Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa kegiatan evaluasi di setiap Puskesmas dilakukan setiap bulan dalam kegiatan
lokmin dan lokbul. Setiap Puskesmas dalam kegiatan evaluasi melibatkan semua staf dengan membahas pencapaian program. Akan
tetapi, tidak semua program dibahas dalam kegiatan evaluasi tersebut. Menurut informan ahli kegiatan evaluasi juga berfungsi sebagai
pembangun motivasi petugas dalam bekerja.
142
BAB VI PEMBAHASAN