87
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Informan
Informan pada penelitian ini terdiri dari informan utama yaitu kepala Puskesmas dan informan pendukung yaitu penanggung jawab P2
ISPA dan petugas MTBS di Puskesmas Kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini peneliti memilih 4 Puskesmas yang diteliti dengan
membandingkan 2 Puskesmas yang berhasil mencapai target nasional dan 2 Puskesmas yang tidak berhasil mencapai target nasional pada tahun
2014. Adapun Puskesmas yang berhasil mencapai target nasional adalah Puskesmas Baktijaya dan Puskesmas Serpong 1, sedangkan Puskesmas
yang tidak berhasil mencapai target nasional yaitu Puskesmas Pisangan dan Puskesmas Kranggan. Selain itu peneliti juga mewawancarai informan
ahli untuk memberikan penjelasan mengenai permasalahan dalam penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Kota Tangerang selatan.
Berikut data informan pada penelitian ini yang disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 5.1 Karakteristik Informan
Kode Informan
Jenis Kelamin
Usia tahun
Lama Bekerja
Pendidikan Terakhir
JabatanPekerjaan
Infroman 1 Laki-laki
51 5 bulan
SI Ked. Gigi
Kepala PKM Bakti jaya
Infroman 2 Perempuan
56 5 bulan
SI Ked. Gigi
Kepala PKM Serpong 1
Infroman 3 Laki-laki
52 4 tahun
SI Ked. Gigi
Kepala PKM Pisangan
Infroman 4 Perempuan
43 5 bulan
SKM Kepala PKM
Kranggan Infroman 5
Perempuan 40
4 tahun D3
Kebidanan Penanggung jawab
P2 ISPA dan Petugas MTBS
Bakti Jaya
Infroman 6 Perempuan
54 28 tahun D3
Kebidanan Penanggung jawab
P2 ISPA dan Petugas MTBS
Serpong 1
Infroman 7 Perempuan
28 1 tahun
D3 Kebidanan
Penanggung jawab P2 ISPA Pisangan
Infroman 8 Perempuan
24 1 tahun
D3 Kebidanan
Penanggung jawab P2 ISPA Kranggan
Infroman 9 Perempuan
39 5 bulan
S1 Kedokteran
Petugas MTBS PKM Pisangan
Infroman10 Perempuan
26 2 tahun
D3 Kebidanan
Petugas MTBS PKM Kranggan
Infroman 11 Laki-laki 61
S2 Epidemiolog
i
Informan AhliPurna Bakti
P2PL Kemenkes
Sumber: Form Identitas Informan, 2015
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 tahun 2008,
tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut
yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Hal ini
dilakukan dengan tujuan salah satunya untuk meningkatkan pelayananan dalam bidang kesehatan.
Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 10638 -
10647’ Bujur Timur dan 061330 - 062230 Lintang Selatan dan secara administratif terdiri dari 7 tujuh
kecamatan, 49 empat puluh sembilan kelurahan dan 5 lima desa dengan luas wilayah 147,19 Km
2
atau 14.719 Ha. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta Kota
Tangerang b.
Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta Kota Depok c.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor Kota Depok d.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang Tangerangselatan.go.id, 2014
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan memiliki 25 Puskesmas terdiri dari 18 Puskesmas perawatan dan 7 Puskesmas non perawatan, 25
Puskesmas tersebut yaitu Puskesmas Pamulang, Benda Baru, Pondok Benda, Serpong 2, Bakti Jaya, Rawa Buntu, Paku Alama, Pondok Kacang
Timur, Pondok Pucung, Pondok Ranji, Pondok Betung, Rengas, Pisangan, Pondok Jagung, Jurang Mangu, Serpong 1, Serpong 2, Situ Gintung,
Kranggan, Setu, Ciputat Timur, Ciputat, Kampung Sawah, Pondok Aren, Jombang dan Parigi Dinas Kota Tangerang Selatan, 2013.
C. Gambaran Umum Penemuan Kasus Pneumonia Balita di Puskesmas