4. Kegiatan Program P2 ISPA
Kegiatan program P2 ISPA yang harus dilakukan berdasarkan buku pedoman pengendalian ISPA adalah
sebagai berikut Kemenkes, 2012: a.
Advokasi dan sosialisasi b.
Penemuan dan tatalaksana pneumonia balita, kegiatannya
antara lain:
penemuan penderita
pneumonia, perkiraan jumlah penderita pneumonia balita perkiraan pneumonia balita, target penemuan
penderita pneumonia dan tatalaksana Pneumonia balita c.
Ketersediaan Logistik d.
Supervisi e.
Pencatatan dan pelaporan f.
Kemitraan dan jejaring g.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia h.
Pengembangan program i.
Autopsi verbal j.
Monitoring dan evaluasi
5. Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS
MTBS singkatan dari Manajemen Terpadu Balita Sakit atau Integrated Management of Childhood Illness
IMCI dalam bahasa Inggris adalah suatu pendekatan yang terintegrasiterpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan
fokus kepada kesehatan anak usia 0-5 tahun balita secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program
kesehatan tetapi suatu pendekatancara menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya yang
ditujukan untuk menurunkan kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak
balita di unit rawat jalan kesehatan dasar seperti puskesmas, Pustu, Polindes, Poskesdes, dan lain-lain Depkes, 2008.
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan yaitu:
a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam
tatalaksana balita sakit petugas kesehatan non-dokter yang telah terlatih MTBS dapat memeriksa dan
menangani pasien balita b.
Memperbaiki sistem kesehatan banyak program kesehatan terintegrasi didalam pendekatan MTBS
c. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam
perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan balita sakit berdampak meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam pelayanan kesehatan Direktoran Bina Kesehatan Anak, 2009.
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penemuan Kasus Pneumonia