Definisi Pneumonia Hubungan ISPA dan Pneumonia Epidemiologi Pneumonia

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru alveoli yang disebabkan terutama oleh bakteri dan merupakan penyakit saluran pernapasan akut yang sering menyebabkan kematian UNICEF, WHO, 2009; Kemenkes, 2010. Penyebab p neumonia adalah infeksi bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia mengakibatkan jaringan paru mengalami peradangan. Pada kasus pneumonia, alveoli terisi nanah dan cairan menyebabkan kesulitan penyerapan oksigen sehingga terjadi kesulitan bernafas Rudan, 2008. Anak dengan pneumonia menyebabkan kemampuan paru mengembang berkurang sehingga tubuh bereaksi dengan bernapas cepat agar tidak terjadi hipoksia. Apabila pneumonia bertambah parah, paru akan menjadi kaku dan timbul tarikan dinding bawah ke dalam Ni Nyoman, 2013. Anak dengan pneumonia dapat meninggal karena hipoksia dan sepsis. Akibatnya kemampuan paru untuk menyerap oksigen menjadi berkurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tidak bisa bekerja UNICEF, WHO, 2006.

B. Hubungan ISPA dan Pneumonia

ISPA dan Pneumonia sangat erat hubungannya terutama pada Balita. ISPA yang berlanjut dapat menjadi pneumonia hal tersebut sering terjadi pada balita terutama apabila mengalami gizi kurang atau gizi buruk dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak higienis Rudan, 2008, Mardjanis, 2010. Oleh karena itu, jika balita menderita ISPA perlu mendapatkan penanganan segera, agar penyakit tidak berlanjut menjadi pneumonia.

C. Klasifikasi pneumonia balita

Program Pengendalian Penyakit P2 ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat Kemenkes, 2012. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis, dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada Balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin. Semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik Setyati, 2014. Klasifikasi berdasarkan frekuensi nafas, tarikan dinding dada bagian bawah, bunyi nafas stridor:

1. Pneumonia

Batuk, demam lebih dari 38 C disertai sesak nafas. Frekuensi nafas lebih dari 40 x menit, ada tarikan dinding dada bagian bawah. Pada auskultasi didapati bunyi stridor pada paru.

2. Non Pneumonia

Bila bayi dan Balita batuk, demam 38 C tidak disertai nafas cepat lebih dari 40 x menit, tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada bunyi stridor pada paru Kemenkes, 2012. Program P2 ISPA mengklasifikasi kasus keadaan ke dalam 2 kelompok usia yaitu dibawah 2 bulan Pneumonia berat dan bukan Pneumonia. Usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun menjadi pneumonia berat dengan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam, pneumonia dan bukan pneumonia.

D. Epidemiologi Pneumonia

Epidemologi pneumonia dapat terjadi di semua negara tetapi data untuk perbandingan sangat sedikit, terutama di negara berkembang. Pneumonia adalah penyakit umum di semua bagian dunia dan penyebab utama kematian pada masa neonatus. WHO memperkirakan bahwa 1 dari 5 kematian bayi baru lahir disebabkan pneumonia. Lebih dari dua juta anak balita meninggal setiap tahun di seluruh dunia E-jurnal, 2013. WHO juga memperkirakan bahwa sampai dengan 2 juta kematian yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dapat di cegah dengan vaksin, dan lebih dari 90 dari kematian ini terjadi di negara-negara berkembang. Kematian akibat pneumonia umumnya menurun dengan usia sampai dewasa akhir News Medical, 2011. World Health Organization WHO memperkirakan terdapat 15 negara dengan prediksi kasus baru dan kejadian pneumonia paling tinggi anak-balita sebesar 74 115,3 juta dari 156 juta kasus diseluruh dunia. Lebih dari setengah terjadi pada 6 negara, yaitu: India 43 juta, China 21 juta, Pakistan 10 juta, Bangladesh, Indonesia, dan Nigeria sebesar 6 juta kasus, mencakup 44 populasi anak balita di dunia pertahun World Pneumonia Day, 2012. Berdasarkan data WHOUNICEF tahun 2009 dalam “Pneumonia: The Forgotten Killer of Children”, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia untuk kasus pneumonia pada balita dengan jumlah penderita mencapai 6 juta jiwa. Diperkirakan sekitar separuh dari total kasus kematian pada anak yang menderita pneumonia di dunia disebabkan oleh bakteri pneumokokus UNICEF, WHO, 2009 .

E. Cakupan Penemuan Kasus Pneumonia Balita