Perencanaan Program Faktor Lain

adanya media pencatatan dan pelaporan Rajab, 2009. Adapun macam-macam media pencatatan dan pelaporan menurut pedoman P2 ISPA adalah sebagai berikut Kemenkes, 2012: 1 Stempel ISPA merupakan alat bantu untuk pencacatan penderita pneumonia balita sebagai status penderita 2 Register harian pneumonia 3 Formulir laporan bulanan.

3. Faktor Lain

a. Perencanaan Program

Suatu kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas dimulai dengan perencanaan, agar kegiatan yang dijalankan terarah dan mencapai tujuan yang diinginkan, adapun pengertian perencanaan adalah sebagai berikut, perencanaan menurut Drucker adalah suatu proses yang diorganisasi dan dilaksanakan secara sistematis dengan menggunakan pengetahuan yang ada sesuai keputusan yang telah ditetapkan bersama. Keberhasilan pelaksanaan dapat dilihat dari perbandingan antara hasil yang dicapai dengan target yang telah ditetapkan Herijulianti, dkk, 2002. Sedangkan menurut Goetz, perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang telah tersedia dan dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan. Dari berbagai pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkandiputuskan bersama Herijulianti, dkk, 2002. Berdasarkan penelitian Warsihayati 2002 menunjukkan bahwa pembuatan rencana kerja tahunan memberikan pengaruh terhadap cakupan kasus pneumonia balita disuatu puskesmas. Sedangkan penelitian Dharoh, dkk 2014 menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara perencanaan program dengan penemuan penderita pneumonia balita. Menurut Koontz dan O’Donnel dalam Sukarna 1992 dan Hasibuan 1990 menyebutkan prinsip-prinsipasas perencanaan adalah prinsip membantu tercapainya tujuan, efisiensi dari perencanaan, pengutamaan perencanaan, prinsi pemerataan perencanaan, patokan perencanaan, kebijaksanaan pola kerja, prinsip waktu, tata hubungan perencanaan, prinsip alternatif, prinsip pembatasan faktor, prinsip keterikatan, prinsip flexibilitas, prinsip ketetapan arah, prinsip Perencanaan strategi. Berdasarkan uraian prinsip tersebut, Sukarna 1992 menyimpulkan sebagai berikut: a. Perencanaan merupakan fungsi utama dari pada manajer. Pelaksanaan pekerjaan tergantung kepada baik-buruknya suatu perencanaan. b. Perencanaan harus diarahkan terhadap tercapainya tujuan. Oleh karena itu apabila tujuan tidak tercapai mungkin disebabkan oleh kurang sempurnanya perencanaan. c. Perencanaan harus didasarkan atas kenyataan-kenyataan objektif dan rasional untuk mewujudkan adanya kerja sama yang efektif d. Perencanaan harus mengandung atau dapat memproyeksi kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. e. Perencanaan harus memikirkan dengan matang tentang budget, program, policy, procedure, methode dan standar, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Kegiatan Program Penemuan Kasus Pneumonia Balita