Populasi Sampel Populasi dan Sampel

4. Entry.

Proses memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam komputer agar nantinya dapat di analisa.

5. Analysis.

Menganalisa data sesuai dengan rancangan penelitian yang dilakukan.

4.5.2.3. Analisis Data

1. Analisi univariat → Untuk melihat distribusi karakteristik dari pasien. Cara menganalisis: Mengumpulkan data pasien umur, jenis kelamin, diagnosa, jenis pasien, dan karakteristik sputum BTA +, jumlah basil yang terdapat dalam sputum. Alat ukur: Rekam medis, hasil pemeriksaan sputum Laboratorium Klinik Instalasi Patologi RSUP Fatmawati. 2. Analisis bivariat → Untuk melihat hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen hubungan antara resistensi Mycobacterium tuberculosis dengan antibiotik lini pertama. Cara menganalisis: Menggumpulkan data pengujian kultur hasil pengujian kultur resistensi M.tuberculosis terhadap antibiotik lini pertama, baik rifampisin maupun streptomisin. Alat ukur: Hasil pengujian kultur M.tuberculosis laboratorium rujukan RSUP Fatmawati. 3. Analisis multivariat → Untuk melihat faktor dominan yang berhubungan dengan resistensi tuberkulosis. Cara menganalisis: Menganalisa hubungan karakteristik pasien umur, jenis kelamin, jenis pasien, tipe TB paru, dan penggunaan antibiotik terhadap jumlah kasus resistensi Mycobacterium tuberculosis yang ditemukan pada antibiotik lini pertama rifampisin dan streptomisin. Alat ukur: Rekam medis, hasil pengujian kultur Laboratorium Klinik Instalasi Patologi RSUP Fatmawati. 47

4.5.3. Validitas dan Reliabilitas Data

Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dilakukan observasi di RSUP Fatmawati seputar pasien-pasien tuberkulosis yang dirawat di RSUP Fatmawati. Proses ini dikenal dengan istilah uji validasi dan reliabilitas. Dengan melakukan uji validasi peneliti dapat mengetahui apakah kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian dapat membuktikan kondisi pasien yang sebenarnya dan dapat dianalisa dengan alat ukur yang ada. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan kesamaan kontinuitas hasil pemeriksaan terhadap sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.

1. Uji validitas

Konsep uji validitas yang dilakukan peneliti adalah validitas penelitian. Validitas penelitian merupakan derajat kebenaran yang ditetapkan dari sebuah penelitian berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, keterwakilan sampel penelitian dan sifat populasi asal sampel. 31 Untuk menjamin validitas penelitian, peneliti melakukan beberapa hal, yaitu: 1. Melakukan studi awal. - Peneliti melakukan peninjauan jumlah sampel kecukupan sampel untuk penelitian di RSUP Fatmawati, agar data yang nantinya dikumpulkan dapat dianalisa. - Sampel yang tercantum pada hasil pemeriksaan Laboratorium Klinik Instalasi Patologi RSUP Fatmawati dilakukan pemeriksaan kelengkapan medical record dan lembar pemeriksaan laboratorium sesuai dengan SK Menkes nomor 241 tahun 2006. - Prosedur pemeriksaan sputum Laboratorium Klinik Instalasi Patologi sesuai dengan prosedur tetap yang diberlakukan di RSUP Fatmawati, antara lain: a. Sampel sputum dikumpulkan secara SPS, yaitu sewaktu, pagi dan sewaktu, tiap kali pemeriksaan BTA. b. Pemeriksaan sputum BTA dilakukan dengan metode pewarnaan Ziehl-Neelson dan diamati secara mikroskopis. c. Jumlah kuman dihitung sesuai dengan skala IUATLD International Union Against Tuberculosis and Lung Disease. 48

Dokumen yang terkait

Angka Kejadian Hepatotoksisitas pada Penderita Tuberkulosis Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama Di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010

12 121 83

Kualitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Bedah Apendik Di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012

1 17 106

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Suraka

0 4 14

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2014

0 3 13

PERBANDINGAN POLA KLINIS PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN PENYEBAB MYCOBACTERIUM TUBERKULOSIS DAN MYCOBACTERIUM ATIPIK.

0 6 1

Perbandingan Uji Kepekaan Obat Anti Tuberkulosis Metode Resazurin Microtiter Assay Dengan Metode Proporsional Lowenstein Jensen Pada Strain Mycobacterium Tuberculosis Yang Resisten.

2 12 26

Analisis Molekuler Mycobacterium Tuberculosis Resisten Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien HIV Rumah Sakit DR. MOEWARDI Surakarta.

0 0 1

TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)- EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

0 0 18

IDENTIFIKASI DAN RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis DARI SPUTUM PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP RIFAMPISIN

0 0 15

RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP ANTIBIOTIK RIFAMPISIN PADA PASIEN DOMISILI CILACAP DENGAN KRITERIA MDRTB DROP OUT TUBERCULOSIS PARU DI RSUD CILACAP - repository perpustakaan

0 0 17