Pirazinamid - Rumus struktur

- Efek samping : Demam dan ruam kulit adalah hal yang sering terjadi. Efek merugikan yang dapat diakibatkan oleh penggunaan isoniasid adalah lupus eritema, hepatotoksisitas, dan gangguan saraf. Efek lain yang dapat terjadi antara lain hilangnya nafsu makan, mual, muntah, penyakit kuning dan bahkan kematian apabila obat tidak digunakan dengan benar. 27 - Dosis : 300 mg dosis oral 5 mgkgBB pada anak-anak akan mencapai konsentrasi plasma puncak pada 3-5 ppm dalam 1-2 jam. Dosis isoniasid yang umum digunakan adalah 5 mgkgBBhari; dosis dewasa biasanya diberikan sebanyak 300 mg setiap hari. Sampai 10 mgkgBBhari dapat diberikan pada infeksi yang serius atau jika terjadi masalah malabsorbsi. Dosis 15 mgkgBB atau 900 mg dapat digunakan dua kali seminggu dengan kombinasi antituberkulosis lainnya misalnya rifampisin 600 mg. Piridoksin, 25-50 mghari direkomendasikan pada orang-orang yang cenderung mengalami neuropathy, yaitu efek yang tidak diinginkan dari penggunaan isoniasid. Isoniasid biasanya diberikan secara oral tapi dapat juga diberikan secara parenteral dengan dosis yang sama. Isoniasid sebagai pengobatan tunggal juga diindikasikan pada tuberkulosis laten. Dosis yang digunakan adalah 300 mghari 5 mgkgBBhari atau 900 mg dua kali per minggu selama 9 bulan. 27 Dosis isoniasid yang digunakan untuk pengujian resistensi tubekulosis secara in vitro berkisar pada 0,02-0,2 ppm. 7

2.7.5. Etambutol - Rumus struktur

: - Rumus molekul : C 10 H 26 Cl 2 N 2 O 2 . 26 - Nama kimia : 2S,2 ’S - 2,2’- ethylenediiminodibutan -1- ol dihydrochloride. 26 - Berat molekul : 277,2. 26 - Pemerian : Serbuk kristal, putih atau hampir putih, higroskopis. 26 - Kelarutan : Mudah larut air, larut dalam etanol 96. 26 28 - pH sediaan : 3,7-4,0 pada sediaan 0,2 gram dalam 10 ml air bebas CO 2 . 26 - Farmakologi : Strain Mycobacterium tuberculosis dan mikobakteri lainnya dihambat secara in vitro oleh etambutol pada dosis 1-5 ppm. Etambutol menghambat arabinosiltransferase yang dimiliki mikobakteri, di mana dikoding oleh operon embCAB. Arabinosiltransferase terlibat dalam reaksi polimerisasi arabinoglycan, suatu komponen esensial dalam pembentukan dinding sel. Etambutol diabsorbsi dengan baik di dalam usus. Sekitar 20 obat dieksresikan dalam feses dan 50 dalam urin dalam bentuk yang tidak berubah. Etambutol terakumulasi pada pasien gagal ginjal, sehingga dosis harus dikurangi setengahnya jika kreatinin klirens kurang dari 10 mlmenit. Etambutol melewati penghalang darah-otak hanya jika terjadi inflamasi di daerah sumsum tulang. Konsentrasi dalam cairan serebrospinal bervariasi, berkisar antara 4 hingga 64 konsentrasi serum pada kasus inflamasi meningitis. 27 - Efek samping : Hipersensitifitas etambutol jarang terjadi. Efek merugikan yang sering terjadi adalah neuritis retrobulbar yang mengakibatkan kehilangan kemampuan penglihatan dan kebutaan warna merah-hijau. Dosis yang berhubungan dengan kemunculan efek samping sepertinya terjadi pada dosis 25 mgkgBBhari yang berlanjut selama beberapa bulan. Pada 15 mgkgBBhari atau lebih rendah, gangguan penglihatan jarang terjadi. Pengujian penglihatan perlu dilakukan pada pasien yang diberikan etambutol dengan dosis 25 mgkgBBhari. Etambutol dikontraindikasikan pada anak- anak yang tidak dianjurkan penggunaannya oleh tenaga medis disebabkan gangguan penglihatan dan buta warna merah-hijau. 27 - Dosis : Setelah pemberian 25 mgkgBB, konsentrasi puncak 2-5 ppm dicapai dalam 2-4 jam. Etambutol hidroklorida digunakan pada dosis 15-25 mgkgBB biasanya sebagai dosis tunggal setiap hari dalam kombinasi dengan isoniasid atau rifampisin. Dosis yang lebih tinggi direkomendasikan pada pengobatan tuberkulosis meningitis. Dosis etambutol 50 mgkgBB diberikan dua kali 29

Dokumen yang terkait

Angka Kejadian Hepatotoksisitas pada Penderita Tuberkulosis Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama Di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010

12 121 83

Kualitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Bedah Apendik Di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012

1 17 106

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Suraka

0 4 14

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2014

0 3 13

PERBANDINGAN POLA KLINIS PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN PENYEBAB MYCOBACTERIUM TUBERKULOSIS DAN MYCOBACTERIUM ATIPIK.

0 6 1

Perbandingan Uji Kepekaan Obat Anti Tuberkulosis Metode Resazurin Microtiter Assay Dengan Metode Proporsional Lowenstein Jensen Pada Strain Mycobacterium Tuberculosis Yang Resisten.

2 12 26

Analisis Molekuler Mycobacterium Tuberculosis Resisten Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien HIV Rumah Sakit DR. MOEWARDI Surakarta.

0 0 1

TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)- EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

0 0 18

IDENTIFIKASI DAN RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis DARI SPUTUM PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP RIFAMPISIN

0 0 15

RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP ANTIBIOTIK RIFAMPISIN PADA PASIEN DOMISILI CILACAP DENGAN KRITERIA MDRTB DROP OUT TUBERCULOSIS PARU DI RSUD CILACAP - repository perpustakaan

0 0 17