- Sediaan diteteskan dengan asam alkohol HCl Alcohol 3 sampai warna merah pada Fuchsin menghilang.
- Dibilas dengan air mengalir perlahan. - Diteteskan dengan larutan Methylen Blue 1 pada sediaan sampai
menutupi seluruh permukaan. - Didiamkan selama 10-20 detik.
- Larutan dibuang dan dibilas dengan air mengalir perlahan. - Sediaan dikeringkan di atas rak pengering di udara terbuka jangan di
bawah sinar matahari langsung.
21
2.4.4. Pembacaan Jumlah Bakteri
Interpretasi hasil pemeriksaan dahak dari tiga kali pemeriksaan adalah: -
Tiga kali positif atau dua kali positif, satu kali negatif → BTA positif.
- Satu kali positif, dua kali negatif → Pemeriksaan BTA diulang tiga kali
kecuali bila ada fasilitas foto toraks, kemudian jika hasil ulangan diperoleh satu kali positif, dua kali ne
gatif → BTA positif.
-
Bila tiga kali negatif → BTA negatif.
9
Interpretasi pemeriksaan mikroskopik dibaca dengan skala IUATLD rekomendasi WHO. Skala IUATLD International Union Against Tuberculosis
and Lung Disease yaitu:
- Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif. - Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan. - Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + 1+.
- Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ 2+. - Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ 3+.
19
2.4.5. Pembiakan
Pembiakan adalah cara yang paling sensitif untuk mendiagnosis tuberkulosis terutama untuk dahak yang sedikit kumannya dan sulit ditemukan
dengan cara mikroskopik. Pembiakan juga penting untuk dapat melakukan tes kepekaan kuman terhadap obat-obatan.
17
Pada hasil kultur positif, langsung dapat diperkirakan jenis kuman tahan asam dengan melihat lama pertumbuhan cepat bila tumbuh dalam 3-4 hari, ada
atau tidaknya pigmen dan sebagainya. Kuman Mycobacterium tuberculosis
15
tumbuh setelah 2-3 minggu dengan koloni yang timbul dari permukaan berwarna kuning susu atau cream.
17
Pemeriksaan kultur Culture Examination dengan menggunakan media Ogawa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Komposisi media Ogawa: - Larutan Potasium hydrogen phosphate anhydrous KH
2
PO
4
3 gram. - Sodium glutamate 1 gram.
- Aquadest 100 ml. - Glycerol 6 ml.
- Malachite green 2 6 ml. - Telur yang telah dikocok 200 ml.
b. Alat dan bahan: - Pipet 10 ml.
- Tabung pembenihan 18x180 mm dengan tutup. - Rak tabung.
- Penyangga miring. - Inkubator.
- Media Ogawa 3. - Larutan NaOH 4.
- Lidi kapas steril. - Vortex.
- Lilin cair. c. Cara kerja:
- Larutan NaOH 4 ditambahkan kira-kira sebanyak empat volume dalam sediaan sputum.
- Disimpan dalam inkubator 37
o
C selama 15 menit. - Diaduk dengan menggunakan vortex.
- Diambil lebih kurang 0,10 ml volume variatif menggunakan lidi kapas steril untuk diinokulasikan dengan meratakannya pada dua tabung kultur
yang berisi media Ogawa 3. - Tabung diletakkan pada rak miring dengan tutup dikendorkan sampai
bahan inokulasi kering dan merata, ditutup terlebih dahulu dengan tutup kapas yang dicelupkan pada lilin cair, kemudian ditutup kembali.
16