Uji reliabilitas Validitas dan Reliabilitas Data

Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa hasil pemeriksaan BTA terbanyak adalah BTA - yaitu sebanyak 38 pasien, sementara hasil BTA + tertinggi adalah BTA 3+ sebanyak 20 pasien. b. Pagi Berikut ini hasil pemeriksaan mikroskopis sputum BTA pagi pada 88 pasien TB paru: Gambar 3. Hasil pemeriksaan mikroskopis sputum BTA pagi. Hasil pemeriksaan mikroskopis sputum BTA pagi menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan BTA terbanyak adalah BTA 3+ sebanyak 34 pasien, sedangkan hasil BTA - yang diperoleh sebanyak 7 pasien. c. Sewaktu Gambar 4 menunjukkan hasil pemeriksaan mikroskopis sputum BTA sewaktu pada saat pasien diminta mengeluarkan sputumnya lagi. Gambar 4. Hasil pemeriksaan mikroskopis sputum BTA sewaktu pada saat pasien diminta mengeluarkan sputumnya lagi. Pada pemeriksaan mikroskopis sputum BTA sewaktu pada saat pasien diminta mengeluarkan sputumnya lagi, hasil pemeriksaan terbanyak 1 26 20 34 7 10 20 30 40 1-9 BTA100LP BTA 1+ BTA 2+ BTA 3+ BTA - 2 15 12 18 41 10 20 30 40 50 1-9 BTA100LP BTA 1+ BTA 2+ BTA 3+ BTA - 52 yang diperoleh adalah BTA - yaitu 41 pasien, sementara hasil BTA + tertinggi adalah BTA 3+ sebanyak 18 pasien.

2. Umur

Gambar 5. Distribusi sampel berdasarkan umur di RSUP Fatmawati pada tahun 2009 – 2012. Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa karakteristik umur sampel sebagian besar berada di usia 21 hingga 60 tahun, dengan jumlah sampel terbanyak berada di usia 31 - 40 tahun. Tabel 7. Hasil analisa statistik univariat terhadap distribusi sampel berdasarkan umur menggunakan SPSS. Pada 88 pasien tuberkulosis dengan BTA + dan telah mendapatkan hasil pemeriksaan kultur resistensi oleh laboratorium rujukan, diketahui bahwa usia termuda adalah 15 tahun dan usia tertua adalah 76 tahun dengan rata-rata pasien berusia 42 tahun. Frekuensi umur terbanyak modus adalah 37 tahun dengan nilai median 41,5 tahun. Standar deviasi umur sampel adalah sebesar 13,6 tahun. 4 15 23 22 16 8 5 10 15 20 25 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 ≥61 Statistics N 88 Mean 42.17 Median 41.50 Mode 37 Std. Deviation 13.679 Minimum 15 Maximum 76 53

Dokumen yang terkait

Angka Kejadian Hepatotoksisitas pada Penderita Tuberkulosis Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama Di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010

12 121 83

Kualitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Bedah Apendik Di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012

1 17 106

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Suraka

0 4 14

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2014

0 3 13

PERBANDINGAN POLA KLINIS PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN PENYEBAB MYCOBACTERIUM TUBERKULOSIS DAN MYCOBACTERIUM ATIPIK.

0 6 1

Perbandingan Uji Kepekaan Obat Anti Tuberkulosis Metode Resazurin Microtiter Assay Dengan Metode Proporsional Lowenstein Jensen Pada Strain Mycobacterium Tuberculosis Yang Resisten.

2 12 26

Analisis Molekuler Mycobacterium Tuberculosis Resisten Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien HIV Rumah Sakit DR. MOEWARDI Surakarta.

0 0 1

TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)- EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

0 0 18

IDENTIFIKASI DAN RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis DARI SPUTUM PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP RIFAMPISIN

0 0 15

RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP ANTIBIOTIK RIFAMPISIN PADA PASIEN DOMISILI CILACAP DENGAN KRITERIA MDRTB DROP OUT TUBERCULOSIS PARU DI RSUD CILACAP - repository perpustakaan

0 0 17