Diagnosa Studi Kasus Mycobacterium Tuberculosis yang resisten Terhadap Antibiotik Lini Pertama pada Pasien Tuberkulosis di RSUP Fatmawati

luas pandangan yang lebih besar karena lensa objektif yang lebih besar dan gambar yang terlihat cukup jelas karena berfluoresensi dengan zat warna auramin rhodamin. Hasil positif secara mikroskop tentu saja tidak berarti definitif, begitu pula sebaliknya dapat dimengerti bahwa hasil negatif belum tentu tidak ada kuman, harus dipastikan dengan cara pembenihan. 17

2.4.3. Cara Pewarnaan 1. Ziehl-Neelsen Direct Smear Examination:

a. Alat dan bahan yang diperlukan: - Botol gelas berwarna coklat berisi larutan Carbol Fuchsin 0,3. - Botol gelas berwarna coklat berisi asam akohol HCl-Alcohol 3. - Botol coklat berisi larutan Methylen Blue 1. - Rak untuk pengecatan slide. - Baskom untuk ditempatkan di bawah rak. - Corong dengan kertas filter. - Pipet. - Pinset. - Pengukur waktu timer. - Api spiritus. - Air yang mengalir berupa air ledeng atau botol berpipet berisi air. - Beberapa rak cadangan. b. Cara pewarnaan: - Sediaan dahak yang telah difiksasi diletakkan pada rak dengan hapusan dahak menghadap ke atas. - Diteteskan Carbol Fuchsin 0,3 pada hapusan dahak sampai menutupi seluruh permukaan sediaan dahak. - Dipanaskan dengan nyala api spiritus sampai mengeluarkan uap. Zat warna tidak boleh mendidih atau kering. Apabila mendidih atau kering maka Carbol Fuchsin akan membentuk kristal partikel kecil yang dapat terlihat seperti kuman TB. - Api spiritus disingkirkan, sediaan didiamkan selama lima menit. - Sediaan dibilas dengan air mengalir pelan sampai zat warna yang bebas terbuang. 14 - Sediaan diteteskan dengan asam alkohol HCl Alcohol 3 sampai warna merah pada Fuchsin menghilang. - Dibilas dengan air mengalir perlahan. - Diteteskan dengan larutan Methylen Blue 1 pada sediaan sampai menutupi seluruh permukaan. - Didiamkan selama 10-20 detik. - Larutan dibuang dan dibilas dengan air mengalir perlahan. - Sediaan dikeringkan di atas rak pengering di udara terbuka jangan di bawah sinar matahari langsung. 21

2.4.4. Pembacaan Jumlah Bakteri

Interpretasi hasil pemeriksaan dahak dari tiga kali pemeriksaan adalah: - Tiga kali positif atau dua kali positif, satu kali negatif → BTA positif. - Satu kali positif, dua kali negatif → Pemeriksaan BTA diulang tiga kali kecuali bila ada fasilitas foto toraks, kemudian jika hasil ulangan diperoleh satu kali positif, dua kali ne gatif → BTA positif. - Bila tiga kali negatif → BTA negatif. 9 Interpretasi pemeriksaan mikroskopik dibaca dengan skala IUATLD rekomendasi WHO. Skala IUATLD International Union Against Tuberculosis and Lung Disease yaitu: - Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif. - Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan. - Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + 1+. - Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ 2+. - Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ 3+. 19

2.4.5. Pembiakan

Pembiakan adalah cara yang paling sensitif untuk mendiagnosis tuberkulosis terutama untuk dahak yang sedikit kumannya dan sulit ditemukan dengan cara mikroskopik. Pembiakan juga penting untuk dapat melakukan tes kepekaan kuman terhadap obat-obatan. 17 Pada hasil kultur positif, langsung dapat diperkirakan jenis kuman tahan asam dengan melihat lama pertumbuhan cepat bila tumbuh dalam 3-4 hari, ada atau tidaknya pigmen dan sebagainya. Kuman Mycobacterium tuberculosis 15

Dokumen yang terkait

Angka Kejadian Hepatotoksisitas pada Penderita Tuberkulosis Paru Pengguna Obat Anti Tuberkulosis Lini Pertama Di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2010

12 121 83

Kualitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Bedah Apendik Di RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2012

1 17 106

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Suraka

0 4 14

RESISTENSI KUMAN Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENYAKIT Resistensi Kuman Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Pada Penyakit Tuberkulosis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Tahun 2014

0 3 13

PERBANDINGAN POLA KLINIS PASIEN TUBERKULOSIS PARU DENGAN PENYEBAB MYCOBACTERIUM TUBERKULOSIS DAN MYCOBACTERIUM ATIPIK.

0 6 1

Perbandingan Uji Kepekaan Obat Anti Tuberkulosis Metode Resazurin Microtiter Assay Dengan Metode Proporsional Lowenstein Jensen Pada Strain Mycobacterium Tuberculosis Yang Resisten.

2 12 26

Analisis Molekuler Mycobacterium Tuberculosis Resisten Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien HIV Rumah Sakit DR. MOEWARDI Surakarta.

0 0 1

TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)- EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

0 0 18

IDENTIFIKASI DAN RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis DARI SPUTUM PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP RIFAMPISIN

0 0 15

RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP ANTIBIOTIK RIFAMPISIN PADA PASIEN DOMISILI CILACAP DENGAN KRITERIA MDRTB DROP OUT TUBERCULOSIS PARU DI RSUD CILACAP - repository perpustakaan

0 0 17