- Penderita tuberkulosis pada umumnya menolak untuk berobat ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas dikarenakan kesulitan
pengobatan dan pengaruh dari lingkungan masyarakat. - Penyakit tuberkulosis yang diderita oleh satu orang, apabila tidak diobati
dapat menularkan Mycobacterium tuberculosis pada 5-10 orang lainnya. - Pada umumnya penderita tuberkulosis merasa enggan mengkonsumsi obat anti
tuberkulosis OAT setiap harinya selama paling tidak 6 bulan, sehingga diperlukan pengawas minum obat PMO yang bertanggung jawab mengawasi
dan memastikan penderita meminum OAT setiap hari. Apabila ini tidak dilaksanakan dapat meningkatkan kemungkinan kegagalan pengobatan. Hal
ini dapat memicu terjadinya resistensi tuberkulosis. - Obat anti tuberkulosis OAT lini pertama, terutama antibiotik rifampisin dan
streptomisin sudah lama digunakan di berbagai fasilitas kesehatan termasuk puskesmas dan rumah sakit. Dikhawatirkan dengan tidak rasionalnya
penggunaan obat ini menyebabkan Mycobacterium tuberculosis mengalami resistensi terhadap obat anti tuberkulosis lini pertama tersebut.
Berdasarkan permasalahan
tersebut diketahui
bahwa penderita
tuberkulosis dapat menularkan bakteri M.tuberculosis resisten sehingga ditemukan kasus-kasus TB baru dengan bakteri yang telah resisten dengan OAT
lini pertama. Tidak adanya deteksi dini dengan pengujian kultur resistensi dapat menambah daftar panjang resistensi obat-obat anti tuberkulosis pada penderita
TB tersebut.
1.3. Pertanyaan Penelitian
- Apakah sudah terjadi resistensi M.tuberculosis terhadap antibiotik lini pertama pada pasien tuberkulosis di RSUP Fatmawati?
- Berapakah persentase resistensi M.tuberculosis terhadap antibiotik lini pertama yang muncul pada penderita TB di RSUP Fatmawati?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan unuk mengetahui jumlah kasus resistensi kuman M.tuberculosis terhadap antibiotik lini pertama pada pasien TB di RSUP
Fatmawati.
4
1.4.2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui jumlah pasien tuberkulosis yang mengalami Drug Resistance Tuberculosis DR-TB di RSUP Fatmawati.
- Untuk mengetahui jumlah kasus persentase resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap antibiotik lini pertama rifampisin dan streptomisin
yang digunakan pasien di RSUP Fatmawati berdasarkan data pemeriksaan laboratorium.
1.5. Manfaat Penelitian
a. Secara Metodelogi
Metode penelitian ini dapat menjadi contoh atau dapat dijadikan metode untuk mengetahui kasus resistensi dalam penggunaan antibiotik lainnya dalam
pengobatan.
b. Secara Aplikatif
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh RSUP Fatmawati sebagai data dasar untuk mengetahui resistensi antibiotik lini pertama pengobatan tuberkulosis di
RSUP Fatmawati atau di rumah sakit lainnya yang mempunyai karakteristik pasien yang sama dengan pasien di RSUP Fatmawati.
2. Hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi informasi untuk membuat pengobatan tuberkulosis menjadi lebih efektif.
1.6. Justifikasi
Penelitian yang berjudul
“Studi Kasus Mycobacterium tuberculosis yang Resisten Terhadap Antibiotik Lini Pertama pada Pasien Tuberkulosis
di RSUP Fatmawati ” belum dilakukan di RSUP Fatmawati. Kemungkinan di
daerah lain sudah pernah dilakukan, namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan ini, dalam hal besar sampel, waktu penelitian, lokasi penelitian dan
kriteria-kriteria inklusi pasien, jenis penyakit dan jumlah basil pada sputum.
1.7. Ruang Lingkup
Permasalahan tuberkulosis sangat luas baik pengobatan maupun penemuan kasus. Dalam penelitian ini dibatasi pada studi kasus Mycobacterium
5
tuberculosis yang resisten terhadap antibiotik lini pertama pada pasien tuberkulosis di RSUP Fatmawati.
- Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Fatmawati tepatnya di Laboratorium Klinik Instalasi Patologi dan Instalasi Rekam Medis dan Infokes RSUP
Fatmawati. - Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai bulan September 2012.
- Populasi adalah pasien TB paru dengan BTA + di RSUP Fatmawati. - Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien tuberkulosis di RSUP
Fatmawati dengan hasil BTA positif dan memiliki hasil pengujian kultur resistensi tuberkulosis laboratorium rujukan dalam kurun waktu tiga tahun 1
Juli 2009 hingga 31 Juli 2012. Sampel ditentukan secara purposif sebanyak 100 pasien.
- Obat yang dikumpulkan data resistensinya terhadap M.tuberculosis adalah antibiotik lini pertama pengobatan tuberkulosis, yaitu rifampisin dan
streptomisin. - Desain penelitian ini adalah cross sectional.
- Pengumpulan data resistensi M.tuberculosis terhadap antibiotik diperoleh dari hasil pemeriksaan sputum RSUP Fatmawati dan pengujian kultur resistensi
oleh laboratorium rujukan.
6