Keterbatasan Penelitian Studi Kasus Mycobacterium Tuberculosis yang resisten Terhadap Antibiotik Lini Pertama pada Pasien Tuberkulosis di RSUP Fatmawati
2. Pasien tersebut sakit dan menjadi tidak produktif, akibatnya sosio- ekonomi menjadi rendah dan pasien tidak bisa membayar biaya
pengobatan secara rutin, terlebih dengan biaya obat-obatan yang mahal.
33
Ditinjau dari jenis tuberkulosis yang diderita pasien di RSUP Fatmawati, diketahui bahwa tuberkulosis kasus baru masih banyak ditemukan. Hal ini
disebabkan faktor kepadatan penduduk sehingga tingkat penularan penyakit menjadi lebih tinggi.
11
Namun demikian, sebagian besar kasus tuberkulosis terutama tuberkulosis resisten terjadi pada pasien TB relaps kasus kambuh. TB
relaps terjadi karena pengobatan TB yang tidak tuntas sehingga M.tuberculosis yang masih ada dapat kembali menginfeksi pasien dengan kemungkinan kuman
tersebut menjadi resisten.
9
Pasien putus obat juga dapat mengalami resistensi karena pasien yang putus obat tersebut harus mengulang pengobatan tuberkulosis
lagi hingga tuntas.
32
Penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol, pemilihan antibiotik yang tidak tepat, dosis yang tidak sesuai, lamanya waktu pemakaian dan kemungkinan
terjadinya putus obat dapat menyebabkan kuman menjadi resisten terhadap antibiotik tersebut.
32
Hasil pencatatan penggunaan antibiotik pada 32 pasien resisten tuberkulosis menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang mengalami
resistensi tuberkulosis menggunakan antibiotik rifampisin selama masa pengobatannya. Hal ini dikarenakan umumnya pasien tuberkulosis diresepkan
obat anti tuberkulosis dengan sistem DOTS, yaitu berupa obat kombinasi dosis tetap yang mengandung rifampisin, isoniasid, etambutol dan pirazinamid,
sementara pasien yang diresepkan antibiotik streptomisin umumnya karena ditemukan keterangan bahwa pasien tersebut mengalami hipersensitivitas
terhadap rifampisin. Keterangan tersebut diperoleh dari data pemeriksaan dokter yang terdapat di dalam rekam medis. Pada kasus tertentu, di mana pasien
tuberkulosis tersebut dicurigai mengalami MDR-TB maka pengobatan tuberkulosis yang diberikan berupa antibiotik lini kedua, seperti golongan
quinolon, amikasin, dan sebagainya.
9
Hasil penelitian
Susi tahun
2008 mengenai
pola resistensi
Mycobacterium tuberculosis pada narapidana di lembaga permasyarakatan Medan pada tahun 2007 menyebutkan bahwa telah terjadi resistensi antibiotik
rifampisin 40 dan streptomisin 86,7.
1
Hasil penelitian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Fatmawati, di
64