7. Klasifikasi tuberkulosis. 8. Faktor Risiko.
II. Obat Anti Tuberkulosis: 1. Farmakologi:
- Farmakokinetik. - Farmakodinamik.
2. Indikasi dan kontraindikasi. 3. Efek samping.
III. Resistensi tuberkulosis: 1. Mekanisme resistensi.
2. MDR-TB. 3. DR-TB.
40
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,
HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Drug Resistance Tuberculosis DR-TB adalah resistensi kuman Mycobacterium
tuberculosis terhadap salah satu atau lebih di antara OAT isoniazid, rifampisin, Pasien TB Paru
Rekam Medis: - Diagnosa
- Umur - Riwayat TB
- Jenis Kelamin - Jenis pasien
Inklusi Eksklusi
Hasil pemeriksaan sputum Laboratorium Klinik Instalasi Patologi
RSUP Fatmawati dan pengujian kultur laboratorium rujukan
BTA -
Rifampisin Streptomisin
Resisten Sensitif
BTA +
Resisten Sensitif
41
pirazinamid, etambutol dan streptomisin. C ara mengukur → Melihat data hasil
pengujian kultur resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap obat uji oleh laboratorium rujukan RSUP Fatmawati.
3.2.2. Multidrug Resistance Tuberculosis MDR-TB adalah resistensi menyeluruh
kuman Mycobacterium tuberculosis terhadap OAT rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol dan streptomisin atau paling tidak resisten terhadap
isoniazid dan rifampisin. Cara mengukur → Melihat data hasil pengujian kultur
resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap obat uji oleh laboratorium rujukan RSUP Fatmawati.
3.2.3. Subyek pada penelitian ini adalah pasien yang menderita tuberkulosis yang
memeriksakan dirinya ke RSUP Fatmawati dan telah mendapatkan hasil pemeriksaan sputum laboratorium klinik instalasi patologi dan pengujian kultur
laboratorium rujukan RSUP Fatmawati.
3.2.4. Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan sputum mikroskopis yang dilakukan oleh
tenaga pemeriksa sputum menggunakan mikroskop dengan metode pewarnaan Ziehl Neelson. Ca
ra mengukur → Melihat data hasil pemeriksaan sputum BTA laboratorium klinik instalasi patologi RSUP Fatmawati.
3.2.5. Jumlah kuman dihitung dengan skala IUATLD rekomendasi WHO. Skala
IUATLD International Union Against Tuberculosis and Lung Disease yaitu:
- Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif. - Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan. - Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + 1+.
- Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ 2+. - Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ 3+.
19
3.2.6. Hasil pemeriksaan sputum BTA SPS yang dicantumkan adalah keseluruhan
hasil positif BTA sputum pada tiga waktu perolehan sewaktu, pagi, sewaktu setiap kali dilakukan pemeriksaan [1-9, 1+, 2+, 3+], kecuali bila tidak
ditemukan hasil positif.
42