49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat pada kelas VII, yaitu kelas VIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIA sebagai kelas kontrol.
Sampel yang digunakan sebanyak 68 siswa, terdiri dari 33 siswa di kelas eksperimen dan 35 siswa di kelas kontrol. Kelas VIIB sebagai kelas eksperimen
diajarkan dengan pendekatan Structured Problem Posing dan kelas VIIA sebagai kelas kontrol diajarkan dengan pendekatan konvensional pada sekolah tersebut,
yaitu metode ekspositori. Materi matematika yang diajarkan adalah Segiempat. Berikut ini akan disajikan analisis data hasil posttest kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
a. Ringkasan Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol statistics
eksperimen kontrol
Mean 60.201
49.713 Median
60.000 53.330
Mode 73.33
53.33 Std. Deviation
15.136 18.459
Variance 229.112
340.748 Minimum
20.00 13.33
Maximum 86.67
80.00 Sum
N 1986.66
33 1739.98
35
Tabel 4.1 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif antara kedua kelas. Dari tabel tersebut didapat bahwa nilai siswa tertinggi dari dua
kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 86,67 sedangkan nilai terendah terdapat pada kelas kontrol dengan nilai 13,33. Artinya kemampuan
berpikir kreatif matematis perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis perorangan terendah terdapat di
kelas kontrol. Selain itu, tabel 4.1 juga memperlihatkan bahwa nilai dominan yang muncul pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai dominan pada kelas
kontrol dengan selisih sebesar 20,00. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa penyimpangan data terhadap rata-
rata kelas yang ditemukan setelah penelitian pada kelas eksperimen sebesar 15,13 dan kelas kontrol sebesar 18,45. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa dalam kedua kelas tersebut sangat bervariasi. Selain itu, tabel 4.1 juga memperlihatkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif
matematis kelas eksperimen lebih tinggi, yaitu sebesar 60,20 sedangkan kelas kontrol lebih rendah, karena memiliki skor rata-rata kelas hanya sebesar 49,71.
Perbedaan nilai rata-rata pada kedua kelas tersebut perlu diuji lebih lanjut untuk mengetahui bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada
kedua kelas berbeda secara signifikan dengan menggunakan analisis Independent Samples T Test pada perangkat lunak SPSS. Jika dilihat dari standar deviasi, skor
kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai persebaran data yang hampir sama, karena memiliki selisih yang
relatif kecil yaitu sebesar 3,32.
b. Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Perindikator
Selanjutnya akan dianalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan lebih dalam, yaitu ditinjau dari
perindikatornya. Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yang diteliti dalam penelitian ini didasarkan pada tiga indikator, yaitu elaboration, flexibility,
dan originality.