Tabel 4.1 menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif antara kedua kelas. Dari tabel tersebut didapat bahwa nilai siswa tertinggi dari dua
kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 86,67 sedangkan nilai terendah terdapat pada kelas kontrol dengan nilai 13,33. Artinya kemampuan
berpikir kreatif matematis perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen sedangkan kemampuan berpikir kreatif matematis perorangan terendah terdapat di
kelas kontrol. Selain itu, tabel 4.1 juga memperlihatkan bahwa nilai dominan yang muncul pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai dominan pada kelas
kontrol dengan selisih sebesar 20,00. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa penyimpangan data terhadap rata-
rata kelas yang ditemukan setelah penelitian pada kelas eksperimen sebesar 15,13 dan kelas kontrol sebesar 18,45. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa dalam kedua kelas tersebut sangat bervariasi. Selain itu, tabel 4.1 juga memperlihatkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif
matematis kelas eksperimen lebih tinggi, yaitu sebesar 60,20 sedangkan kelas kontrol lebih rendah, karena memiliki skor rata-rata kelas hanya sebesar 49,71.
Perbedaan nilai rata-rata pada kedua kelas tersebut perlu diuji lebih lanjut untuk mengetahui bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada
kedua kelas berbeda secara signifikan dengan menggunakan analisis Independent Samples T Test pada perangkat lunak SPSS. Jika dilihat dari standar deviasi, skor
kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai persebaran data yang hampir sama, karena memiliki selisih yang
relatif kecil yaitu sebesar 3,32.
b. Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Perindikator
Selanjutnya akan dianalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan lebih dalam, yaitu ditinjau dari
perindikatornya. Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yang diteliti dalam penelitian ini didasarkan pada tiga indikator, yaitu elaboration, flexibility,
dan originality.
Kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari indikator yang telah ditentukan disajikan dalam tabel 4.2
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Perbandingan Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
Indikator Skor
Maksimum Eksperimen
Kontrol �
�
1. Elaboration
6 4,00
66,67 3,25
57,58 2.
Flexibility 6
4,63 77,27
4,11 72,73
3. Originality
3 0,39
13,13 0,08
3,03 Keterangan:
� : Rata-rata indikator berpikir kreatif matematis : Persentase indikator berpikir kreatif matematis
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan skor tiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Setiap indikator berpikir kreatif matematis memiliki skor ideal yang berbeda, hal ini dikarenakan setiap indikator diwakili dengan jumlah soal yang
berbeda. Untuk indikator elaboration, diwakilkan oleh dua butir soal yaitu nomor 1 dan 3 dengan skor maksimum adalah 6, sehingga rata-rata indikator elaboration
didapat dari penjumlahan rata-rata skor untuk soal nomor 1 dan 3, kemudian persentase indikatornya didapat dari rata-rata perindikator dibagi skor maksimum
setelah itu dikali 100. Untuk indikator berpikir kreatif matematis lainnya perhitungannya sama dengan perhitungan indikator elaboration.
Dari Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mampu menyelesaikan soal kemampuan berpikir kreatif matematis indikator elaboration
pada kelas eksperimen sebesar 66,67 dari keseluruhan siswa pada kelas tersebut, sedangkan pada kelas kontrol memiliki persentase yang lebih kecil yaitu sebesar
57,58 dengan selisih persentase untuk indikator itu sebesar 9,09. Untuk indikator flexibility, persentase skor rata-rata siswa kelas eksperimen sebesar
77,27, persentase ini berselisih 4,54 daripada kelas kontrol yang mencapai presentase sebesar 72,73. Untuk indikator originality, persentase skor rata-rata
siswa kelas eksperimen sebesar 13,13, sedangkan kelas kontrol mencapai