Hasil Uji Hipotesis Hasil Penelitian

Kontrol Gambar 4.2 Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Indikator Elaboration Contoh jawaban kedua siswa tersebut dipilih berdasarkan skor jawaban yang paling banyak ditemukan setelah penelitian modus perbutir soal pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kebanyakan siswa kelas eksperimen telah mampu untuk menyelesaikan soal elaboration tersebut dengan baik. Siswa kelas eksperimen telah menuliskan rincian informasi yang diketahui pada soal terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal tersebut, sedangkan siswa pada kelas kontrol lebih banyak langsung menuliskan jawaban tanpa menuliskan secara rinci informasi apa yang harus diketahui terlebih dahulu agar jawaban mereka tidak mendapatkan kekeliruan. Perbedaan dalam cara menjawab tersebut dikarenakan terlatihnya siswa kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan Structured Problem Posing. Dalam prosesnya terdapat tahap accepting dimana siswa diberikan masalah kemudian dilatih mengerjakannya dengan menuliskan terlebih dahulu informasi apa saja yang terdapat pada soal sehingga siswa dapat menggunakan informasi-informasi yang ditemukannya untuk menjawab soal tersebut. Pada tahap accepting siswa juga dilatih untuk menyelesaikan suatu masalah dengan langkah-langkah yang mereka tentukan sendiri, sehingga mereka akan terbiasa untuk menuliskan seluruh informasi yang ditemukan dari soal terlebih dahulu, kemudian menentukan konsep matematika yang berkaitan dengan masalah tersebut, setelah itu barulah siswa dapat menyelesaikan soal dengan perhitungan. Berdasarkan jawaban posttest kebanyakan siswa kelas eksperimen mendapatkan skor 2-3 karena sebagian besar siswa telah menuliskan informasi pada soal, dan menyelesaikan soal dengan benar, sedangkan kelas kontrol sebagian besar siswa mendapatkan skor 0-1, mereka hanya menuliskan jawaban dan kebanyakan jawaban mereka salah. Hasil posttest diperoleh bahwa rata-rata kemampuan elaboration pada kelas eksperimen sebesar 4,00 dari skor total 6 dengan persentase nilai 66,67, rata-rata kemampuan elaboration pada kelas kontrol sebesar 3,24 dari skor total 6 dengan persetase nilai 57,58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator elaboration siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol.

2. Flexibility Keluwesan

Indikator flexibility yang diukur pada penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memberikan salah satu alternatif jawaban yang tepat menurut pemahaman mereka sehingga menghasilkan jawaban yang benar. Dalam soal flexibility tersebut, siswa diharapkan untuk memisahkan bangun datar pada soal menjadi bangun-bangun datar lainnya untuk mempermudah perhitungan keseluruhan luas pada soal, sehingga diperoleh jawaban yang benar. Soal posttest yang diberikan adalah soal nomor 2 dan 4 yang mewakili indikator tersebut. Sebagai gambaran umum berikut disajikan contoh soal nomor 4 serta jawaban dari kelas eksperimen dan kontrol. Uraikan suatu alternatif cara untuk menentukan luas bangun datar berikut, menggunakan konsep bangun datar yang telah kalian pelajari dan selesaikanlah 4 cm 3 cm 3 cm 12 cm 5 cm 5 cm 3 cm 2 cm 2 cm

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Kemampuan Komunikasi matematis Siswa

1 16 42

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA.

0 2 53

PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

4 16 59

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH PEMBELAJARAN STRUCTURED PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 0 10