Hipotesis Penelitian LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

sekolah tempat penelitian ini dilakukan, pembelajaran yang sering digunakan adalah dengan metode ekspositori. Proses terakhir adalah memberikan tes akhir untuk melihat perubahan kemampuan berpikir kreatif matematisnya serta membandingkan kualitas peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis mereka.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 211, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kelas VII di sekolah ini terdiri dari empat kelas dengan pengelompokan siswa disetiap kelas secara random. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Cluster Random Sampling, pemilihan teknik ini merujuk pada desain penelitian yang telah dipilih sebelumnya. Teknik ini akan memilih dua kelas secara acak dari empat kelas yang menjadi populasi. Pengambilan acak cluster dilakukan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu melainkan dari kelompok-kelompok individu dalam cluster. Satu kelompok yang dimaksud pada penelitian ini adalah seluruh siswa dalam satu kelas, maka dari seluruh siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, dipilih dua kelas tersebut secara acak dengan teknik undian sehingga terpilih kelas VIIB sebagai kelompok eksperimen kelas yang diajarkan dengan pendekatan Structured Problem Posing dan kelas VIIA sebagai kelompok kontrol kelas yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. 2 Ibid., h. 80.

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh pendekatan Structured Problem Posing terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Untuk itu, instrumen yang digunakan adalah bentuk tes essay. Soal-soal yang diberikan memuat tiga aspek berpikir kreatif matematis dengan masing- masing indikator berpikir kreatif matematis, yaitu elaboration kerincian, flexibility keluwesan, dan originality keaslian. Instrumen ini diberikan satu kali kepada masing-masing kelompok, yaitu pada kelompok eksperimen setelah dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan Structured Problem Posing dan pada kelompok kontrol setelah dilakukan pembelajaran secara konvensional. Pokok bahasan pada instrumen ini adalah materi segiempat. Adapun kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematis pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Indikator Kompetensi Aspek Berpikir Kreatif No Soal Memberikan rincian informasi dari masalah yang berkaitan dengan segiempat Elaboration 1, 3 Memberikan alternatif cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan segiempat Flexibility 2, 4 Memberikan solusi terhadap masalah yang berkaitan dengan segiempat dengan uraian jawaban berdasarkan penafsiran sendiri Originality 5 Jumlah 5 Setelah instrumen dibuat, kemudian diujikan kepada siswa. Perhitungan skor pada instrumen ini berbeda dengan perhitungan skor soal biasa yang hanya diberi bobot yang sama tiap soal, misalnya untuk 5 soal dengan skor maksimal 100, maka skor tiap soalnya adalah 20 poin. Pedoman penskoran tes kemampuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Kemampuan Komunikasi matematis Siswa

1 16 42

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA.

0 2 53

PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

4 16 59

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH PEMBELAJARAN STRUCTURED PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 0 10