Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

maksimal. Salah satu penelitian berkenaan dengan kemampuan berpikir kreatif secara khusus telah dibahas oleh Fardah yang menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa tingkat sekolah dasar dan menengah masih dalam kategori rendah, yaitu sebesar 46,67. 5 Penelitian ini mengukur kemampuan berpikir kreatif menggunakan tes open-ended yang dirancang sehingga dapat menggambarkan proses berpikir kreatif dengan lebih jelas. Contohnya dalam mengerjakan soal ditekankan pada banyaknya jawaban benar dan banyaknya strategi yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah, kemampuan ini merupakan bagian dari indikator keluwesan. Namun mayoritas siswa hanya menjawab dengan satu strategi saja. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keluwesan berpikir kreatif siswa masih rendah. Penelitian selanjutnya mengenai kemampuan berpikir kreatif adalah hasil penelitian Tri Nova tentang implementasi Project-Based Learning PBL dengan Peer and Self-Assessment PSA terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP kelas VII juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa masih dalam tahap rendah, yaitu untuk indikator keluwesan atau flexibility dengan metode konvensional hanya sebesar 2,02. Kemudian setelah adanya implementasi PBL dengan PSA indikator tersebut mengalami peningkatan sedikit namun masih dalam kategori rendah. Kemampuan keluwesan siswa hanya sebesar 2,55. 6 Indikator ini berkaitan dengan kemampuan siswa menjawab atau memberikan solusi sebanyak mungkin dan berbeda-beda. Siswa masih sulit mengembangkan kemampuan menafsirkan suatu masalah dari berbagai sudut pandang sehingga dihasilkan berbagai solusi yang berbeda. Martin Prosperity Institute juga melakukan penelitian yang menguatkan bahwa kemampuan berpikir kreatif anak Indonesia masih rendah, yaitu indeks 5 Dini Kinati Fardah, Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika Melalui Tugas Open-Ended, Jurnal KREANO FMIPA UNNES,Vol. 3, No. 2, 2012. 6 Tri Nova Hasti Y, dkk., “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Implementasi Project-Based Learning dengan Peer and Self-Assesment untuk Materi Segiempat Kelas VII SMPN RSBI 1 Juwana di Kabupaten Pati ”, prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 10 November 2012. kreativitas bangsa Indonesia berada pada peringkat ke 81 dari 82 negara. 7 Penelitian ini memperlihatkan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia belum dapat bersaing dalam perkembangan teknologi dan talenta per individu dikarenakan daya kreativitasnya yang rendah. Rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa juga dipengaruhi oleh proses pembelajaran di kelas. Perkembangan kurikulum yang terus menerus diperbaiki tidak diimbangi dengan pelaksanaan nyata di sekolah. Masih banyak guru yang menerapkan metode ceramah dan ekspositori dalam pembelajaran matematika di kelas sehingga kemampuan berpikir kreatif matematis siswa rendah. Salah satu solusi yang dianggap dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah penerapan pendekatan problem posing pada pembelajaran. Pada pembelajaran ini, siswa diminta untuk membuat masalah atau soal berdasarkan contoh yang diberikan guru dengan mengubah strukturnya. Siswa aktif mengonstruksi permasalahan dan menemukan berbagai alternatif solusi berupa pertanyaan atau soal baru. Penerapan problem posing pada pembelajaran matematika juga telah dianjurkan oleh NCTM National Council of Teaching of Mathematics di Amerika. Siswa-siswa diberi kesempatan banyak dalam menginvestigasi dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan atau soal dari situasi masalah. English menjelaskan bahwa pendekatan problem posing yang diterapkan pada pembelajaran matematika dapat mengembangkan keyakinan dan kesukaan terhadap matematika, 8 sebab ide-ide matematika siswa yang dituangkan dalam pembentukan soal dicobakan untuk memahami masalah yang sedang dikerjakan dan dapat mengingkatkan performa siswa dalam pemecahan masalah. Pengajuan soal itu sendiri adalah bentuk produk kreatif siswa dalam matematika. Suryosubroto mengemukakan bahwa salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk berpikir kritis sekaligus dialogis, kreatif dan 7 Richard Florida, et al., Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index, Toronto: Martin Prosperity Institute, 2011, p. 40-41. 8 Tatag Yuli Eko S. , “Pengajuan Soal Problem Posing oleh Siswa dalam Pembelajaran Geometri di SLTP ”, prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dengan judul “Peran Matematika Memasuki Milenium III” di ITS Surabaya, 2 November 2000. interaktif yakni problem posing atau pengajuan masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan. 9 Pendekatan problem posing dimaksudkan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian diupayakan untuk dicari jawabannya baik secara individu maupun kelompok. Tahap problem posing pada pembelajaran ini, dilakukan siswa melalui proses berpikir kreatif, yaitu keluwesan dan elaborasi. Saat siswa mulai merekonstruksi, hal yang pertama dilakukan adalah membuat rincian informasi apa saja yang ada, maka proses penafsiran terhadap suatu masalah sedang terjadi. Kemudian setelah informasi terkumpul, siswa akan mencari berbagai macam kemungkinan solusi dari permasalahan tersebut agar penyelesaian akhirnya dapat bervariasi dan berbeda dari permasalahan awal. Pada saat siswa mengubah permasalahan awal, siswa dapat menambahkan informasi atau merubah permasalahan yang ada berarti siswa telah mengembangkan atau memprakarya gagasan orang lain yang dalam kasus ini adalah guru sehingga solusi yang dihasilkan pun berubah strukturnya. Pada pembelajaran ini guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Siswa berperan aktif dalam inti pembelajaran dengan mencari sumber materi dan juga mencari kaitan materi-materi lain sebelumnya yang telah mereka pelajari dan dapat digunakan dalam materi selanjutnya menggunakan pembelajaran ini. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN STRUCTURED PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncul beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Secara umum kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di Indonesia masih rendah. 9 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 2, 2009, h. 203. 2. Proses belajar matematika di kelas masih terbatas pada mencatat dan mengerjakan soal-soal konseptual, sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal matematika yang lebih kompleks. 3. Kurangnya variasi dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi monoton.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan peneliti agar masalah yang diteliti terfokus dan tidak meluas. Pembatasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan Problem Posing yang dipilih pada penelitian ini adalah tipe Structured Problem Posing, yaitu pembelajaran dengan tujuan siswa membuat pertanyaan atau soal dengan mengubah struktur dari soal yang telah diberikan dan diselesaikan sebelumnya dengan merekonstruksi, memvariasikan maupun mengubah permasalahan awal yang telah diberikan sehingga dihasilkan soal baru yang berbeda. 2. Penggunaan pendekatan Structured Problem Posing ini dlilihat pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang dibatasi pada indikator: keluwesan Flexibility, kerincian Elaboration, dan keaslian Originality. 3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII, SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 211, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di semester genap tahun ajaran 20142015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah tersebut, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menggunakan pendekatan Structured Problem Posing dan yang menggunakan pendekatan konvensional? 2. Apakah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran Structured Problem Posing lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menggunakan pendekatan Structured Problem Posing, serta mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan tersebut terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Manfaat yang didapat dengan adanya penelitian ini, antara lain: 1. Bagi Peneliti, dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melakukan penelitian dalam pembelajaran matematika di sekolah. 2. Bagi guru, sebagai alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas. 3. Bagi Peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding terkait hasil penelitian yang diperoleh untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya. 9

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teoritis

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

a. Pengertian Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Dalam menghadapi atau merespon suatu permasalah, otak manusia akan bekerja dan memunculkan berbagai macam ide yang akhirnya diwujudkan dengan hasil pemikiran berupa tindakan, ucapan, tulisan dll. Proses ini merupakan bentuk berpikir. Proses berpikir merupakan salah satu ciri manusia sebagai homo sapiens atau makhluk sosial, manusia mulai berpikir sejak lahir sampai akhir hayatnya. Manusia berpikir untuk menanggapi segala permasalahan yang dihadapi. Kelebihan manusia dibandingkan hewan adalah kekuatan pikirannya yang secara konsisten ditunjukkan dengan perbuatan melalui proses pemahaman. Seseorang dapat berpikir kapan saja dan dimana saja. Setiap orang mempunyai kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang dapat memperbaiki keadaan dirinya, serta memperbaiki keadaan sekelilingnya sehingga hasil pemikirannya merupakan hal-hal yang berguna dan tidak sia-sia. Berpikir menurut Pail Mussen dan Mark R. Rossenzweig adalah yang mengacu pada banyak macam aktivitas yang melibatkan manipulasi konsep dan lambang serta penyajian objek. Berpikir menurut Resnick yaitu proses yang melibatkan operasi mental seperti klasifikasi, induksi, deduksi, dan penalaran. Berpikir merupakan proses yang kompleks dan non algoritmik dimulai dengan pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan. 1 Berdasarkan beberapa pengertian berpikir tersebut dapat disimpulkan bahwa berpikir merupakan proses mental di dalam otak yang melibatkan manipulasi konsep, operasi mental, dimulai dari 1 Ali Hamzah, dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. 1, 2014, h. 37.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Kemampuan Komunikasi matematis Siswa

1 16 42

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA.

0 2 53

PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

4 16 59

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH PEMBELAJARAN STRUCTURED PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 0 10