Metode Pembelajaran Langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan tanya jawab. - Siswa bertanya dan menjawab hal-hal yang telah mereka pelajari hari ini. - Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai pengertian dan sifat-sifat trapesium dan jajargenjang. - Guru meminta siswa mempelajari tentang materi segiempat untuk pertemuan selanjutnya. - Guru menutup pembelajaran dengan salam dan tersenyum.

E. Alat dan Sumber Belajar

Sumber : - Adinawan, M.Cholik dan Sugiono. 2014. Matematika untuk SMPMTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Erlangga. - Lukito, Agung dan Sisworo. 2013. Matematika : Studi dan Pengajaran. Jakarta: Kemendikbud. Alat : Spidol dan papan tulis. Bahan : Lembar kerja siswa 2

F. Penilaian Hasil Belajar Terlampir

- Teknik istrumen : tertulis - Bentuk instrumen : uraian - Instrumen : terlampir RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP 3 Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17 Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Tujuh Semester : 2 Dua Alokasi Waktu : 2 x 40 menit 1 pertemuan Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar : 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang Indikator : 6.2.5 Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan belahketupat dan layang-layang 6.2.6 Membuat bangun belahketupat dan layang-layang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini, diharapkan: 1. Siswa dapat memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan belahketupat dan layang-layang 2. Siswa dapat membuat bangun belahketupat dan layang-layang yang berbeda-beda berdasarkan masalah yang diberikan  Karakter siswa yang diharapkan : Kemandirian Tanggung jawab Bekerjasama Percaya diri Keingintahuan

B. Materi Ajar

1. Belahketupat Belahketupat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:  Dibentuk dari dua pasang sisi yang sejajar  Semua sisinya sama panjang  Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus  Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Definisi belahketupat adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan kedua diagonalnya saling tegak lurus. Belahketupat juga dapat dibentuk dari gabungan segitiga samakaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya. Untuk semua belahketupat, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:  Memiliki dua pasang sisi sejajar dan sama panjang  Semua sisi belahketupat adalah sama panjang  Memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus  Dua pasang sudut yang berhadapan sama besar. 2. Layang-layang Definisi layang-layang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang sama panjang dan dua diagonal saling tegak lurus. Untuk semua layang-layang, berlaku sifat-sifat sebagai berikut:  Memiliki masing-masing sepasang sisinya sama panjang  Memiliki sepasang sudut berhadapan yang sama besar  Salah satu diagonalnya membagi diagonal lainnya menjadi dua bagian sama panjang  Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Problem posing tipe structured problem posing Metode pembelajaran : diskusi kelompok, pemberian tugas, membuat pertanyaan dan presentasi

D. Langkah-langkah kegiatan

a. Kegiatan Pendahuluan 10 menit

Fase Tahapan Kegiatan Pembelajaran - Guru masuk ke ruang kelas dengan senyum dan semangat untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. - Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa membaca do’a sebelum belajar. - Siswa membaca do’a di dalam hati dengan khidmat. - Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini beserta tujuan yang ingin dicapai. - Guru memberikan apersepsi mengenai garis dan sudut

b. Kegiatan Inti 60 menit

Fase Tahapan Kegiatan Pembelajaran Tahap Accepting - Guru menyuruh siswa dalam kelompok untuk membaca buku paket mengenai materi yang akan dipelajari yaitu belahketupat dan layang- layang. - Siswa membaca dan berdiskusi sekilas mengenai materi tersebut - Setiap kelompok diberikan LKS 3 sebagai bahan diskusi dan setiap anggota kelompok diberikan kesempatan mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung. - Guru berkeliling untuk mengamati, mengawasi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Kemampuan Komunikasi matematis Siswa

1 16 42

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA.

0 2 53

PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

4 16 59

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH PEMBELAJARAN STRUCTURED PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 BANDUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

0 0 10