Menggunakan MediaSumber Interpretasi DataPembahasan Hasil Penelitian

mengambil langkah-langkah instruksional yang konstruktif. Bagi guru yang bijaksana dan memahami karakteristik siswa akan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang berbeda antara siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi rendah. Karena pada dasarnya keadaan siswa berbeda beda begitupun dengan tingkat motivasinya. Hasil angket menunjukkan 83,4 guru agama selalu mengadakan ulangan terhadap materi yang dibahas. Didukung oleh wawancara Ibu Rosmaniar guru sejarah mengatakan bahwa, “Ulangan dilakukan setiap satu atau dua bab untuk mengetahui apakah siswa memahami setiap babnya”. Dan beliau juga mengatakan, “Hasil ulangan selalu diberikan kepada siswa karena siswa akan tambah bersemangat ketika melihat hasil ulangannya bagus dan untuk yang mendapatkan hasil ulangan yang kurang baik, dapat memotivasi agar lebih giat lagi belajarnya”. 11 Hasil angket siswa menujukkan 86,7 guru selalu mengembalikan hasil ulangan. Hasil angket menunjukkan 36,6 guru juga memberikan pujian kepada siswa yang aktif yang selalu bertanya dan dapat menjawab pertanyaannya sehingga pujian dengan mengatakan “kamu pintar, luar biasa”, dapat menjadi motivasi untuk siswa yang lainnya. Dan soal-soal yang diberikan ketika ulangan sesuai dengan materi yang diajarkan, siswa merespon dengan angket 86,7.

8. Pemberian Pujian

Pujian adalah bentuk ganjaran yang paling mudah karena hanya berupa kata- kata seperti “Baik sekali, bagus”, atau dapat berupa kata-kata sugestif “Lain kali pasti hasilnya akan lebih bagus lagi” dan sebagainya. 12 Apabila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini 11 Hasil Wawancara dengan I bu Rosmaniar, Jum’at 17 Januari 2014, Pukul 09.00. 12 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, UIN Jakarta Press, 2005, Cet-1, h. 60. merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. Guru selalu memberikan pujian berupa kata- kata seperti, “kamu pintar, luar biasa, jawaban yang tepat”, dan disertai tepuk tangan kepada siswa yang dapat mengerjakannya tugas dengan baik. Hasil angket siswa menunjukkan 43,3 guru agama memberikan pujian-pujian tersebut. Dari observasi yang dilakukan guru agama selalu memberikan pujian kepada siswanya yang dapat menjawab pertanyaannya dengan tepat. Dan kata-kata yang digunakan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Ini didukung oleh hasil angket yaitu 56,7.

9. Pemberian Hadiah

Hadiah merupakan satu-satunya alat pendidikan refresif yang menyenangkan. Hadiah dapat membangkitkan motivasi apabila setiap orang mempunyai harapan untuk memperolehnya. Bagi pelajar, hadiah juga dapat merusak oleh sebab menyimpangkan pikiran anak dari tujuan belajar yang sebenarnya. Hasil wawancara dengan Ibu Rosmaniar hadiah berbentuk benda jarang diberikan karena akan mendatangkan pengaruh negatif dalam belajar yaitu anak belajar bukannya karena ingin mengejar pengetahuan tetapi semata-mata karena ingin mendapat hadiah, akibatnya apabila dalam belajarnya tidak memperoleh hadiah maka anak menjadi malas belajarnya. Akan tetapi hadiah itu sesekali diberikan kepada siswa yang berprestasi dan ketika diadakan acara pesantren kilat. Hasil angket siswa menunjukkan 36,7 mengatakan guru agama tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi. Guru agama juga kadang-kadang memberikan hadiah berupa alat-alat tulis kepada siswa, akan tetapi hadiah yang diberikan hanya kepada siswa yang berprestasi dan ketika diadakan acara pesantren kilat. Hasil angket menunjukkan 43,3.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi beragama Siswa di Madrasah Tsanawiyah al-Fitroh Cipondoh Tangerang

9 79 89

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 3 39

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 102

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

1 6 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

0 2 20

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Selogiri Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 17

View of UPAYA PENGAWAS PENDAIS DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 10

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA

0 0 9

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN NO. 52 LEREKANG

0 2 82