Latar Belakang Masalah Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MAN 4 Jakarta

mereka untuk senantiasa berusaha mewujudkan tujuannya. Dengan motivasi ini, maka akan mengarah pada terlaksananya aktivitas belajar seseorang dengan baik dan memuaskan. Tanpa adanya motivasi yang kuat maka suatu aktivitas belajar seseorang akan melemah. Pada waktu belajar sering kali siswa-siswa dalam satu kelas ada yang giat dan ada pula yang bermalas-malasan untuk belajar, ada yang suka membolos pada mata pelajaran tertentu, ada juga yang suka bermain-main di dalam kelas dan tidak serius mengikuti pelajaran yang diterangkan oleh guru. Hal ini mungkin disebabkan oleh guru yang tidak dapat mendorong atau membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Mungkin anak tidak simpatik terhadap gerak-gerik guru, atau siswa tidak senang dengan penampilan guru mengajar sehingga tidak timbul motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran. Atau kurang terampilnya guru dalam mengajar sehingga metode yang digunakan tidak bervariasi, atau dapat juga karena siswa tidak mengetahui manfaat dari pelajaran yang disajikan oleh guru tersebut. 11 Di dalam kelas, masalah besar untuk guru-guru dan siswa-siswa adalah motivasi. Guru-guru berharap supaya setiap siswa menggunakan bakat dan waktunya selama di sekolah sehingga tujuan belajar terjadi secara maksimum. Siswa-siswa apakah menyadari atau tidak, berusaha menggunakan potensi mereka tumbuh secara tepat dengan perkembangan bakat-bakat mereka yang ada. Sayangnya, tujuan guru sering berbeda dengan apa yang ada di dalam diri siswa sehingga motivasi tidak berkembang malahan diabaikan. Pertanyaannya, “Bagaimana membujuk siswa untuk berusaha dengan mengembangkan motivasi? ” Tidak mudah dijawab. “Kita dapat menggiring kuda ke air tetapi kita tidak bisa memak sa dia untuk minum”, seperti “Seorang ibu memaksa anaknya makan tetapi anaknya tidak ingin makan”. Ada beberapa siswa yang sering benci ke sekolah, malas membaca, berfikir bahwa dirinya siswa yang bebal. Sebaliknya beberapa siswa senang belajar, aktif dalam kegiatan belajar, bahkan di luar sekolah pun mereka belajar. Mereka berfikir bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk belajar. Jika 11 Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran, Jakarta: Delia Press, 2004, h. 18. guru mencoba untuk memotivasi semua siswa dengan teknik yang sama, beberapa akan dibantu, yang lainnya akan dimatikan. Setiap siswa mempunyai minat, bakat, potensi, kemampuan dan keterampilan yang berbeda. Oleh karena itu mereka membutuhkan metode, teknik-teknik dan penanganan yang berbeda. 12 Di sinilah peran profesional guru harus dimainkan. Guru merupakan bagian dari sistem yang sangat penting dan signifikan. Guru sangat diperlukan untuk mengangkat derajat bangsa dan Negara, karena ia merupakan “first door” untuk meraih kesuksesan bagi siswa. Karena itulah sangat diperlukan peran guru profesional. Untuk menjadi guru yang profesional memang tidak mudah, karena banyak prosedur atau langkah-langkah yang harus dipenuhi. Seorang yang memiliki profesi guru harus mempunyai kompetensi yang mendukung pelaksanaan profesi itu, karena kompetensi merupakan salah satu kualifikasi guru yang terpenting. Bila kompetensi itu tidak ada pada seorang guru, ia tidak akan kompeten melaksanakan tugasnya. Setiap guru harus dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan masyarakat dan siswa, karena kompetensi itu guru yang baik ia dapat mengatasi berbagai kesulitan dalam mengajar. Di samping itu ia akan sadar dan mengerti akan tugas dan kewajibannya sebagai pendidik yang baik yang didambakan oleh masyarakat. 13 Salah satu tugas guru di sini adalah membangkitkan dan membangun motivasi siswa terhadap apa yang akan dipelajarinya. Motivasi itu dapat bervariasi dalam intensitas dan arah. Siswa yang termotivasi dalam pembelajaran akan menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam pelajaran, tanpa banyak tergantung kepada pendidik. Peran guru di sini adalah menemukan, menggugah, dan 12 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009, Cet ke-5, h. 327. 13 Zakiyah Darajat, Metodologi Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, Cet ke-2, h. 262. mempertahanakan motivasi siswa untuk belajar, dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran. 14 Untuk itu penulis mencoba memecahkan masalah ini dengan melakukan penelitian di MAN 4 Jakarta. Pada tahun 1998 MAN 4 Jakarta ditetapkan sebagai MAN 4 Model untuk DKI Jakarta oleh Menteri Agama RI sesuai Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam tanggal 20 Februari 1998 atas berbagai prestasi yang diraih. Dan tahun 2008 MAN 4 Jakarta mendapat status Madrasah Standar Nasional MSN seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, maka pada tahun 2010 MAN 4 Jakarta ditetapkan sebagai Rintisan Madrasah Bertaraf Intrenasional RMBI. Sehingga guru di sini dituntut untuk lebih profesional dalam menyelenggarakan pendidikan. Dengan latar belakang di atas, penulis tertarik meneliti tentang kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam kaitannya dengan motivasi belajar siswa, oleh karena itu penulis membuat penelitian ini dengan judul “Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Masih rendahnya profesionalisme guru pendidikan agama Islam. 2. Kurang terampilnya guru pendidikan agama Islam dalam mengajar sehingga belum dapat meningkatkan motivasi siswa. 3. Kurang terampilnya guru pendidikan agama Islam dalam menggunakan metode bervariasi, memanfaatkan media, dan sarana prasarana yang ada dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga belum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 14 Abd Mukhid, “Self-Regulated Learning, Motivasi, dan Hasil Belajar Mahasiswa STAIN Pamekasan”, Nuansa; Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial Keagamaan, Vol. 6, 2009, h. 22.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut: a. Kompetensi profesional yang dimaksud adalah kompetensi atau keahlian guru pendidikan agama Islam dalam mengajar bidang studimata pelajaran agama Islam yang meliputi penguasaan bahan pengajaran, pengelolaan program belajar mengajar, penggunaan media dan metode yang bervariasi, penilaian hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. b. Motivasi yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan guru pendidikan agama Islam siswa kelas X MAN 4 Jakarta.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : Bagaimana peran kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MAN 4 Jakarta?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: Untuk mengetahui peran kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MAN 4 Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi tentang peran kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun secara detail kegunaan tersebut di antaranya untuk: a. Bagi Peneliti Memberikan tambahan khazanah pemikiran baru yang berkaitan dengan peran kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada lembaga pendidikan tersebut untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita pendidikan. b. Bagi Sekolah Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang peran kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa agar menjadi lebih baik. c. Bagi guru bidang studi pendidikan agama Islam Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk mengetahui profesionalitas guru dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam sehingga lebih lanjut secara bersama-sama dapat diperbaiki dan dicari solusinya. d. Bagi Lembaga Dapat memberikan informasi tentang kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya. 10 BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Kompetensi Guru

Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dengan para peserta didik di kelas melalui proses belajar mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill keahlian, kematangan emosional, dan moral serta spiritual. Dengan demikian, akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya. 1 Maka bijaklah jika seorang guru harus memiliki profesionalitas tinggi dalam menjalankan tugasnya karena baik disadari atau tidak, profesionalitas guru sangat penting peranannya dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Seorang siswa akan lebih termotivasi belajar apabila guru yang mengajar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. 1 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007, h. 40. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 28 ayat 3 disebutkan bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi 1 kompetensi pedagogik, 2 kompetensi kepribadian, 3 kompetensi profesional, dan 4 kompetensi sosial. 2 Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005, “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.” 3 Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. 4 Menurut Mulyasa, sebagimana dikutip oleh Dr. Jejen Musfah: “Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kafah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionali tas”. 2 Fachrudin Saudagar, Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, h. 31. 3 Martinis Yamin, Sertifikasi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006, Cet ke-1, h. 210. 4 Kunandar, op. cit., h. 52.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi beragama Siswa di Madrasah Tsanawiyah al-Fitroh Cipondoh Tangerang

9 79 89

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 3 39

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 102

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

1 6 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

0 2 20

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Selogiri Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 17

View of UPAYA PENGAWAS PENDAIS DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 10

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA

0 0 9

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN NO. 52 LEREKANG

0 2 82