Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik. Pemberian hadiah ada pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Hadiah itu dapat berupa barang tertentu, tetapi harus diwaspadai agar jangan sampai hadiah menjadi pengganti tujuan belajar. 53 d. Kerja Kelompok Dalam kerja kelompok di mana melakukan kerja sama dalam belajar, kadang- kadang ada perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar. e. Persaingan Cara ini dapat digunakan sebagai upaya pemberian intensif. Kerja sama dianggap lebih efektif, karena bermaksud untuk mencapai tujuan bersama, yang pada gilirannya akan memberikan kepuasan kepada masing-masing individu. Persaingan banyak kelemahannya, karena cenderung menimbulkan persaingan yang tidak sehat yang lebih menonjolkan kepentingan perorangan, mendorong superioritas dan dampak negatif lainnya. 54 f. Penilaian Penilaian secara kontinu akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik. Merujuk dari pendapat di atas, Masih banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Namun yang lebih penting adalah motivasi yang timbul dari dalam diri murid itu sendiri, seperti dorongan kebutuhan, kesadaran akan tujuan, dan juga pribadi guru sendiri merupakan contoh yang dapat merangsang motivasi mereka. 53 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, Cet ke-9, h. 120. 54 Ibid., h. 120.

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Dahriyani, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Hubungannya Dengan Motivasi Belajar Siswa Studi Kasus Di SMA PGRI 3 Jakarta ”, Skripsi Tahun 2010 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat profesionalisme guru PAI, motivasi belajar siswa dan hubungan profesionalisme guru PAI dengan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru PAI dengan motivasi belajar siswa. Artinya, semakin tinggi tingkat profesionalisme guru PAI semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Kenyataan dari hasil penelitian profesionalisme guru PAI pada umumnya tergolong sedang, motivasi belajar siswa pun tergolong sedang. Oleh karena itu, hendaknya guru PAI harus tetap meningkatkan profesionalitasnya dengan terus mengembangkan wawasan dan kualitas diri sebagai guru, sehingga dapat meningkatkan dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Kontribusi profesionalisme guru PAI terhadap motivasi belajar siswa di SMA PGRI 3 Jakarta tergolong kuat, hal ini dapat dilihat dari perhitungan koefesien determinasi sebesar 44,5. 2. Nurhasanah, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dan Hubungannya Dengan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Studi Kasus Siswa SMPN 169 Jakarta Barat ”, Skripsi Tahun 2010 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara profesionalisme guru PAI dengan peningkatan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme guru PAI di SMPN 169 Jakarta berdasarkan perhitungan yang penulisnya teliti, termasuk dalam kategori sedang rata-rata 49,1 dan termasuk pada rentang 42,18-56,02. Dan motivasi belajar siswa di SMPN 169 Jakarta termasuk dalam katagori sedang rata-rata 43,96 dan termasuk pada rentang 38,08-49,84. 3. Widarti, “Peran Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Akhlak di Sekolah Dasar Islam Cililitan II Jakarta Timur ”. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa guru yang profesional sangat menunjang kualitas pendidikan. Guru harus memiliki kepandaian, kepiawaian, dan keahlian baik dalam cara mengajar, menyampaikan materi pembelajaran, pendekatan kepada siswa, dan guru yang profesional harus mampu mengajar tanpa memandang anak dari status keluarga. Setidaknya terdapat beberapa keterkaitan yang relevan antara penelitian penulis yang berjudul, “Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta ”, dengan ketiga hasil penelitian tersebut di atas. Penjelasan mengenai keterkaitan yang relevan ini akan diuraikan sebagai berikut: 1. Skripsi pertama berjudul, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Hubungannya Dengan Motivasi Belajar Siswa Studi Kasus Di SMA PGRI 3 Jakarta ”, memiliki keterkaitan yang relevan dengan penelitian penulis pada aspek: 1 Profesionalisme guru PAI dengan motivasi belajar siswa, terdapat hubungan yang signifikan. Karena skripsi ini terkait dengan penelitian kuantitatif, maka perhitungannya dengan menggunakan angka. Sedangkan skripsi penulis menggunakan penelitian kualitatif. Akan tetapi hasil yang diperoleh sama, yaitu semakin tinggi tingkat profesionalisme guru PAI semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. 2. Skripsi kedua yang berjudul, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dan Hubungannya Dengan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Studi Kasus Siswa SMPN 169 Jakarta Barat ”, memiliki keterkaitan yang relevan dengan penelitian penulis pada aspek: 1 Optimalisasi terhadap sikap profesionalisme guru amat diperlukan salah satunya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena skripsi kedua ini menggunakan metode deskriptif analisis, maka hasil yang diperoleh pun berupa angka. Yakni adanya kontribusi antara variabel x

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi beragama Siswa di Madrasah Tsanawiyah al-Fitroh Cipondoh Tangerang

9 79 89

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 3 39

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 102

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

1 6 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

0 2 20

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Selogiri Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 17

View of UPAYA PENGAWAS PENDAIS DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 10

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA

0 0 9

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN NO. 52 LEREKANG

0 2 82