guru agama kadang-kadang langsung memberikan nilai ketika tugas dikumpulkan.
Tabel 4.34 Nilai yang diberikan berupa angka bukan hanya tanda tangan
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentasi
29. Selalu
Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah 18
9 2
1 60
30 6,7
3,3 Jumlah
30 100
Dari data tersebut dapat dipahami bahwa 60 responden menyatakan selalu mendapatkan nilai yang berupa angka bukan hanya tanda tangan, 30
menyatakan sering, 6,7 menyatakan kadang-kadang, dan 3,3 menyatakan tidak pernah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru agama selalu memberikan
nilai berupa angka bukan hanya tanda tangan.
Tabel 4.35 Diadakan remedial untuk nilai yang belum mencapai standar
No Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentasi
30. Selalu
Sering Kadang-kadang
Tidak Pernah 22
8 73,3
26,7
Jumlah 30
100 Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa 73,3 responden yang
menyatakan diadakannya remedial untuk nilai yang belum mencapai standar, 26,7 responden menyatakan sering, 0 responden menyatakan kadang-kadang, dan
0 menyatakan tidak pernah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru agama selalu mengadakan remedial untuk nilai yang belum mencapai standar.
C. Interpretasi DataPembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian di sini mengacu pada wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket untuk para siswa yang merupakan cara pengumpulan data-data yang ada
dan didapatkan penulis. Wawancara yang dilakukan peneliti antara lain, kepada Kepala Sekolah, Guru PAI aqidah akhlak
, fiqih, qur’an hadits, dan sejarah yang berjumlah 4 orang dan sudah bersertifikasi. Observasi yang dilakukan adalah melihat
kegiatan guru ketika mengajar di dalam kelas, dan angket disebarkan kepada 30 siswai kelas X MAN 4 Jakarta.
Proses belajar dan hasil belajar siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya. Akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh
kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Karena salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar adalah guru. Guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga siswa dapat
belajar secara optimal. Upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitias guru di MAN 4 Jakarta,
hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah MAN 4 Jakarta, selalu dibuka kesempatan kepada guru untuk mengembangkan pengetahuannya baik dengan
mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, workshop pembuatan perangkat, kemudian dimonitoring melalui supervisi. Atau diberikan kesempatan juga untuk menambah
pengetahuan dan wawasannya di luar atau di dalam sekolah.
1
MAN 4 Jakarta terdiri dari 27 kelas dengan 4 jurusan agama, bahasa, IPA, dan IPS, kelas X 9 kelas, kelas XI 9 kelas, dan kelas XII 9 kelas. Yang dibimbing
oleh beberapa guru agama, yaitu Ibu Khairunnisa fiqih, I bu Kholiyah qur’an
1
Wawancara dengan Bapak Agus Mudhofar, Jum’at 07 Februari 2014, Pukul 08.52.