Pengertian Kompetensi Guru Konsep Dasar Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam

pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Kualifikasi akademik seorang guru dapat diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat D-IV. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Pasal 1: “Setiap guru wajib memenuhi stan dar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional”. Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud meliputi: a. Kompetensi Pedagogik, b. Kompetensi Kepribadian, c. Kompetensi Sosial, dan d. Kompetensi Profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 10 a. Kompetensi Pedagogik Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. E. Mulyasa berpendapat sekurang-kurangnya ada delapan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2. Pemahaman terhadap peserta didik 3. Pengembangan kurikulumsilabus 4. Perancangan pembelajaran 5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7. Evaluasi hasil belajar EHB 8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 11 10 UU RI, op. cit., h. 8-9. b. Kompetensi Kepribadian Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Semua itu menunjukkan bahwa kompetensi personal atau kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses pembentukkan pribadinya. Dalam hal ini guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi dan yang paling penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik. 12 Oleh karena itu setiap calon guru dan guru profesional sangat diharapkan memahami karakteristik ciri khas kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan para siswanya. Kompetensi personal secara nyata diungkapkan dalam bentuk kedermawanan, disiplin, dinamis, terbuka, fleksibel, bertanggung jawab dan lain-lain. 13 Menurut Samani Mukhlas, secara rinci kompetensi kepribadian mencakup hal-hal sebagai berikut: 1 berakhlak mulia, 2 arif dan bijaksana, 3 mantap, 4 berwibawa, 5 stabil, 6 dewasa, 7 jujur, 8 menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, 9 secara objektif mengevaluasi 11 E. Mulyasa, op. cit., h. 75. 12 Ibid., h. 117-118. 13 Muhibbin Syah, op. cit., h. 225. kinerja sendiri, 10 mau siap mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. 14 c. Kompetensi Profesional Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang diterapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Dalam buku Character Building Guru PAI, Nuraida mengatakan bahwa: “Kompetensi profesional adalah kemampuan yang tumbuh secara terpadu dari pengetahuan yang dimiliki tentang bidang ilmu tertentu, keterampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang alamiah untuk memajukan, memperbaiki dan mengembangkannya secara berkelanjutan, disertai tekad untuk mewujudkan dalam kehidupan sehari- hari”. 15 Adapun ruang lingkup kompetensi profesional di antaranya: 1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofis, psikologis, sosiologis, dan sebagainya 2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik 3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya 4. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi 5. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan 14 Fachrudin Saudagar, Ali Idrus, op. cit., h. 41. 15 Nuraida dan Rihlah Nur Aulia, Character Building Guru PAI, Jakarta: Alia, 2008, h. 392. 6. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran 7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik 8. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik 16 Profesionalisme guru kiranya merupakan kunci pokok kelancaran dan kesuksesan proses pembelajaran di sekolah. Karena hanya guru profesional yang bisa menciptakan situasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Profesionalisme merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Guru yang profesional diyakini mampu mengantarkan siswa dalam pembelajaran untuk menemukan, mengelola dan memadukan perolehannya, dan memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan nilai maupun keterampilan hidupnya. Guru yang profesional diyakini mampu memungkinkan siswa berfikir, bersikap dan bertindak kreatif. 17 d. Kompetensi Sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. 18 Guru profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada siswa, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Tanggung jawab pribadi yang mandiri mampu memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai 16 E. Mulyasa, op cit., h. 135. 17 Fachrudin Saudagar, Ali Idrus, op. cit., h. 51. 18 E. Mulyasa, op. cit., h. 173.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi beragama Siswa di Madrasah Tsanawiyah al-Fitroh Cipondoh Tangerang

9 79 89

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 3 39

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 102

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

1 6 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

0 2 20

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Selogiri Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 17

View of UPAYA PENGAWAS PENDAIS DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 10

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA

0 0 9

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN NO. 52 LEREKANG

0 2 82