Pengertian Motivasi Belajar Konsep Dasar Motivasi Belajar
keseriusannya dalam belajar. Kegiatan belajar ini memang diminati dan dibarengi dengan perasaan senang, dorongan tersebut mengalir dari dalam diri seseorang akan
kebutuhan belajar, ia percaya tanpa belajar yang keras hasilnya tidak maksimal.
44
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh orang itu belajar, karena tahu besok
paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin
mengetahui sesuatu, tapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak
secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel, di antaranya adalah: 1 Belajar demi memenuhi kewajiban, 2 Belajar demi menghindari
hukuman yang diancamkan, 3 Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan, 4 Belajar demi meningkatkan gengsi, 5 Belajar demi memperoleh
pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru.
45
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik itu tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting, sebab kemungkinan besar
keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga
diperlukan motivasi ekstrinsik.
46
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu
44
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, Cet ke-6, h. 86.
45
Ibid., h. 85.
46
Sardiman A.M, op cit., h. 91.
motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi
pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada di sekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di
sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
47
Pada umumnya motivasi intrinsik lebih efektif dalam mendorong seseorang untuk lebih giat belajar daripada motif ekstrinsik. Karena dalam perspektif kognitif,
motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
Aktivitas yang didorong oleh motivasi intrinsik ternyata lebih sukses daripada yang didorong oleh motif ekstrinsik. Karena itu alangkah baiknya dapat ditimbulkan
seluas mungkin motif intrinsik itu pada anak-anak didik kita. Hal ini dapat diusahakan dengan jalan menumbuhkan dan mengembangkan minat mereka.
48