antara guru dan siswa dalam rangka transfer of knowledge dan bahkan juga transfer of values, akan senantiasa menuntut komponen yang serasi antara guru
dan siswa tidak semata-mata hanya tergantung cara atau metode yang dipakai, tetapi komponen-komponen yang lain juga akan mempengaruhi keberhasilan
interaksi belajar mengajar tersebut. Komponen tersebut misalnya guru, siswa, metode, alat atau teknologi, sarana dan tujuan.
Guru agama di MAN 4 Jakarta selalu melibatkan seluruh siswanya di dalam proses pembelajaran. Guru memberikan pertanyaan kepada semua siswanya agar
siswa dituntut aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Ketika siswa tidak bisa menjawab maka guru menunjuk salah satu mereka untuk menjawab
pertanyaannya. Ini terbukti dari hasil observasi yang dilakukan peneliti. Hasil angket menunjukkan 50 siswa mengatakan guru agama sering melibatkan
seluruh siswanya dalam proses pembelajaran. Guru agama juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ketika menghadapi pertanyaan yang
sulit dan dapat menjawabnya, angket siswa merespon dengan 73,3. Sebelum pertanyaan yang diajukan siswanya dijawab, guru agama memberikan
kesempatan kepada siswa lain untuk dapat menjawab pertanyaan temannya, hasil angket menunjukkan 13,3 karena hanya beberapa guru agama saja yang
melalakukan hal itu, banyak dari mereka yang langsung menjawab pertanyaan itu sendiri tanpa melibatkan siswa yang lainnya.
6. Menggunakan Metode
Permasalahan yang sering kali dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa
secara baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efesien. Dan masalah lainnya yaitu kurangnya perhatian guru agama terhadap variasi penggunaan
metode mengajar dalam upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik.
10
10
M. Basyiruddin Usman, op.cit., h. 31.
Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar akan membuat pelajaran agama lebih menarik dan mengesankan bagi siswa, sehingga
mempermudah pencapaian sasaran yang diinginkan. Guru agama harus mampu menggunakan pendekatan atau metode pembelajaran yang bervariasi. Hal ini
guna mengatasi kebosanan murid dalam situasi belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru PAI metode
pembelajaran yang digunakan guru agama di MAN 4 Jakarta bervariasi seperti, guru memerintahkan siswa untuk mencari dari berbagai sumber terkait materi
yang akan dibahas dan siswa itu mempresentasikannya di depan teman-temannya reading guide, jigsaw, resitasi, demonstrasi, diskusi kelompok, snow ball, dan
yang paling sering banyak digunakan guru adalah metode tanya jawab dan diskusi kelompok. Hasil angket menunjukkan 56,7 siswa yang mengatakan bahwa guru
agama sering menggunakan metode bervariasi. Ini menggambarkan bahwa guru agama sering menggunakan metode bervariasi dalam proses pembelajaran. Hasil
observasi yang dilakukan observer menunjukkan bahwa guru agama lebih sering menggunakan metode tanya jawab, diskusi dan resitasi. Resitasi diberikan terkait
pekerjaan rumah, karena siswa diberi tugas-tugas khusus diluar jam pelajaran. Ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan bervariasi akan tetapi yang sering
digunakan yaitu tanya jawab, diskusi dan resitasi karena menggunakan metode sesuai dengan materi pembahasan. Hasil angket menunjukkan 50 guru agama
menggunakan metode sesuai dengan materi yang dibahas. Metode lain seperti demostrasi, digunakan jika materi pembahasannya sesuai dengan metode yang
harus dipakai, seperti cara memandikan mayat orang muslimmuslimah dengan menggunakan model atau boneka, demonstrasi tentang cara-cara tawaf pada saat
ibadah haji dan sebagainya.
7. Menilai Prestasi Siswa
Guru harus menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, apalagi secara individual guru akan dapat