Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, antara lain sebagai berikut:
51
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan
oleh guru. Siswa yang mendapat angkanya baik akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang,
mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin
mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya harus berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka
baik. b.
Pujian Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini
merupakan motivasi, si pemberinya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri. c.
Hadiah Hadiah biasanya menghasilkan hasil yang lebih baik dari hukuman.
52
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena
hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh
51
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, h. 166-168.
52
Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 144.
hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. Cara ini dapat juga
dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar
yang baik. Pemberian hadiah ada pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Hadiah itu dapat berupa barang tertentu, tetapi harus diwaspadai agar jangan
sampai hadiah menjadi pengganti tujuan belajar.
53
d. Kerja Kelompok
Dalam kerja kelompok di mana melakukan kerja sama dalam belajar, kadang- kadang ada perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi
pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar. e.
Persaingan Cara ini dapat digunakan sebagai upaya pemberian intensif. Kerja sama
dianggap lebih efektif, karena bermaksud untuk mencapai tujuan bersama, yang pada gilirannya akan memberikan kepuasan kepada masing-masing individu.
Persaingan banyak kelemahannya, karena cenderung menimbulkan persaingan yang tidak sehat yang lebih menonjolkan kepentingan perorangan, mendorong
superioritas dan dampak negatif lainnya.
54
f. Penilaian
Penilaian secara kontinu akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik.
Merujuk dari pendapat di atas, Masih banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Namun yang
lebih penting adalah motivasi yang timbul dari dalam diri murid itu sendiri, seperti dorongan kebutuhan, kesadaran akan tujuan, dan juga pribadi guru sendiri merupakan
contoh yang dapat merangsang motivasi mereka.
53
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, Cet ke-9, h. 120.
54
Ibid., h. 120.