seseorang yang sudah dididik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.
20
2 Tujuan Akhir
Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula. Karena itulah
pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan
pendidikan yang telah dicapai.
21
3 Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertenta yang direncanakan dalam suatu kurikulum
pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan instruksional yang di kembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan khusus TIU
dan TIK, dapat dianggap tujuan sementara dengan sifat yang agak berbeda.
22
4 Tujuan Operasional
Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan di capai dengan sejumlah pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan
bahan-bahan yang sudah di persiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional.
23
Dalam tujuan ini peserta didik atau anak didik lebih dituntut untuk memiliki suatu kemampuan dan
keterampilan tertentu, sehingga mampu mengenal dirinya dan kemampuannya sendiri.
20
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam …, h. 30.
21
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam …, h. 31.
22
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam …, h. 31-32.
23
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam …, h. 32.
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Yayasan Mi‟rajush Shibyan Nahdlatul Wathan
Jakarta, yang berada di Jalan Raya Penggilingan Kampung Pisangan I Rt 01 Rw 03 Penggilingan Cakung Jakarta Timur. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian
ini adalah 3 bulan, yaitu dari 20 Mei 2011 sampai dengan 30 Juli 2011.
B. Latar Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan. Pertama, Mewawancarai Murid-Murid Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang
berada di lembaga pendidikan terdebut. Kedua, Mencari dan mempelajari data- data, dokumen, surat menyurat dan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian
tersebut. Ketiga, Melihat dan memantau lokasi secara langsung dan menyesuaikan hasil wawancara, dokumentasi dan pengamatan secara langsung.
C. Metode Penelitian
Sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk keperluan perumusan landasan teori,
penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, menganalisa buku- buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
Oleh karena itu, Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif analisis. Adapun jenis penelitian untuk memperoleh data-data lapangan
peneliti menggunakan metode Penelitian lapangan field research dalam bentuk metode survei.
D. Fokus Penelitian
Penelitian ini berbicara mengenai peranan seorang Ula ma‟ dalam pendidikan
khususnya pendidikan yang bernuansa Islami. Pendidikan Islami yang di maksud dalam penelitian ini adalah pendidikan Islam yang ada di Nahdlatul Wathan
Jakarta . Dalam penelitian ini akan berbicara mengenai sejauh mana Ulama‟
tersebut berperan dalam pengembangan pendidikan di Nahdlatul Wathan Jakarta. Pendidikan akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam
menjalani kehidupan, terlebih Pendidikan Islam yang berorientasi pada pencapaian akhlakul karimah. Pendidikan yang Islami juga dapat memperbaiki
nasib dan peradaban umat manusia dimasa yang akan datang. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa maju mundurnya atau baik buruknya
peradaban suatu ummat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh ummat dan bangsa tersebut.
E. Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini di rangkum secara secara umum dalam beberapa aspek pertanyaan diantaranya:
1. Menerapkan nasihat-nasihat Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin
Abdul Madjid 2.
Metode pembelajaran Nahdlatul Wathan Jakarta 3.
Ciri khas Nahdlatul Wathan Jakarta 4.
Kondisi santri atau pelajar di Nahdlatul Wathan Jakarta 5.
Tantangan yang di hadapi dalam pengembangan pendidikan Islam 6.
Dasar berdirinya Nahdlatul Wathan Jakarta 7.
Model dan jenis lembaga pendidikan di Nahdlatul Wathan Jakarta
8. Perkembangan pendidikan Islam
9. Gagasan-gagasan Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid 10.
Kontribusi nyata Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Nahdlatul Wathan Jakarta
F. Prosedur Pengumpulan Data dan Perekaman Data
Dalam hal ini, peneliti menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data karena dianggap tepat dalam mengungkapkan dan menguraikan data yang peneliti
perlukan. Adapun ketiga teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Wawancara: suatu metode dengan cara tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
1
Pengumpulan data dengan teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat mengenai peranan Tuan Guru Kyai Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan perkembangan pendidikan di Nahdlatul Wathan Jakarta. Adapun responden yang akan diwawancarai
yaitu pengurus yayasan, dewan asatidz, kepala lembaga dan tokoh masyarakat.
2. Studi dokumentasi: mencari referensi-referensi berupa dokumen yang
membahas judul terkait. Penulis mempelajari data yang telah didokumentasikan tersebut dalam penelitian diatas. Pengumpulan data
dengan teknik ini dimaksudkan untuk menjelaskan teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan peranan Tuan Guru Kyai Haji
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan perkembangan pendidikan pada saat itu.
3. Observasi: mengamati langsung mengenai peranan yang diberikan
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Nahhdlatul Wathan Jakarta dalam perkembangan pendidikan Islam baik secara langsung
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia, h. 1270.