jawaban, contohnya apabila peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, langkah ini untuk mengetahui apakah pewawancara sudah
menyusun pertanyaan yang sesuai dengan data yang ingin diperoleh. Keseragaman kesatuan data yang merupakan jawaban responden harus
menggunakan satuan ukuran yang seragam, jika tidak maka akan terjadi kesalahan dalam pengolahan data.
H. Pemeriksaan Pengecekan Keabsahan Data
Dalam suatu penelitian, kegiatan mengumpulkan data dan kemudian mengolahnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebab apabila memperoleh data
yang salah atau yang tidak sesuai, maka hasil pengolahannya pun akan salah atau tidak sesuai juga. Demikian pula halnya apabila memperoleh data yang tidak
memenuhi persyaratan keabsahan trustworthiness, maka akibatnya terjadi pengulangan pengumpulan data.
Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang telah dikumpulkan. Apabila peneliti sudah memperoleh data, maka
peneliti memeriksakan kebenaran data yang telah diperolehnya itu kepada pihak- pihak lain yang dapat dipercaya. Oleh karena itu keabsahan data perlu diperiksa,
di antaranya: 1.
Triangulasi hasil wawancara ketua Yayasan dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian hasil wawancara
tersebut dengan mewawancarai asatis mengenai hasil wawancara tersebut. 2.
Triangulasi hasil wawancara asatiz dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian hasil wawancara tersebut dengan
mewawancarai kepala lembaga mengenai hasil wawancara tersebut. 3.
Triangulasi hasil wawancara Kepala Lembaga dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian hasil wawancara
tersebut dengan mengkaji dokumen, data dan foto-foto yang di peroleh mengenai hasil wawancara tersebut.
4. Triangulasi hasil dokumentasi dengan melakukan perbandingan,
pengecekan kebenaran dan kesesuaian hasil data tersebut dengan
pengamatan langsung mengenai hasil data tersebut.