Memperjuangkan Visinya dengan Kesabaran dan Penuh Syukur
Artinya jiwa dan semangat beliau dalam perkembangan dan pembangunan Nahdlatul Wathan di Jakarta sangat besar.
Ketiga, Para guru yang mengajar di Nahdlatul Wathan Jakarta adalah alumnus Ma’had Darul Qur’an dan Hadits Nahdlatul Wathan pancor NTB. Maka
dapat di katakana bahwa para guru yang mengajar tersebut adalah murid Maulana Syeikh dan secara otomatis memiliki bekal perjuangan yang dimiliki Maulana
Syeikh pula. Dalam hal ini terdapat keterlibatan Maulana Syeikh langsung dalam menerapkan pendidikan dan pengajaran kepada para guru yang mengajar di
Nahdlatul Wathan Jakarta pada saat para guru tersebut sedang mengenyam pendidikan di Ma’had Darul Qur’an dan Hadits Nahdlatul Wathan. Namun seiring
berjalannya waktu para gurupun semakin bertambah di setiap lembaga pendidikan, sehingga terdapat fariasi, karena para guru yang datang setelahnya
adalah para guru professional lulusan kampus-kampus terkemuka di Indonesia. Akan tetapi para guru tersebut langsung beradaptasi dengan lingkungan Nahdlatul
Wathan, karena nuansa yang ditanamkan semenjak awal berdirinya di Jakarta tak akan pudar, sebagai bekal yang di wariskan Maulana Syeikh kepada para
muridnya ketika masih menjadi santri dahulu. Keempat, Menerapkan pembiasaan-pembiasaan yang baik dalam bagi para
siswa dan siswi. Semua ini dilakukan dikarenakan Nahdlatul Wathan berada dalam lingkungan Pondok pesantren. Dan semua murid disetiap lembaga yang
bersekolah di Nahdlatul Wathan diharuskan untuk mengikuti peraturan yang di buat. Seperti berdo’a sebelum masuk sekolah atau setelah pulang sekolah harus
menggunakan do’a yang di ajarkan oleh Maulana Syeikh, dan shalat zuhur berjama’ah di sebelum pulang sekolah dan harus menggunakan do’a yang telah di
ajarkan Maulana Syeikh dan yang di gunakan oleh semua Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Organisasi Nahdlatul Wathan.
Kelima, Nahdlatul Wathan memiliki kurikulum sebagai pedoman pengembangan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Ke-NW-an.
Kurikulum dalam konteks ini adalah dokumen yang berisi sistematika kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dari pelajaran Ke-NW-an secara
umum dan khusus yang dirinci dalam satuan tingkatan belajar dan diletakkan dalam kerangka sistem kurikulum nasional yang berlaku saat ini.
Keenam, Pembelajaran di Nahdlatul Wathan Jakarta sarat dengan nasihat mutiara TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, terutama sekali ialah tradisi-
tradisi pendidikan yang ada di Pancor Lombok Timur di abadikan di Jakarta. Salah satu contoh yaitu penyerahan seorang siswa baru dari wali murid kepada
seorang guru untuk di didik selama empat tahun. Di Jakarta tradisi ini dikemas sedemikian rupa sehingga setiap awal tahun ajaran baru selalu mengadakan
penyerahan siswa baru. Pertama siswa baru tersebut diserahkan oleh para wali murid mereka masing-masing pada yayasan kemudian yayasan akan menyerahkan
siswa baru tersebut pada lembaga-lembaga pendidikan. Selain itu, ialah membaca Hizib, Sholawat Nahdlatain, do’a Nurul Hayat, do’a Pusaka, dan lain sebagainya.
Tradisi-tradisi semacam ini ditanamkan dengan tujuan agar nilai-nilai perjuangan yang ada pada TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid tetap tertanam dan
terpelihara. Baik bagi santri yang berada di Pondok pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta maupun bagi para pelajar yang belajar di setiap lembaga pendidikan yang
ada di Nahdlatul Wathan Jakarta. Ketujuh, Pemikiran Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid, melalui Nahdlatul Wathan yang dibangunnya ia ingin mempersembahkan kader-kadernya untuk mewarnai kehidupan kebangsaan yang penuh dengan
nuansa dan semangat keberagamaan yang tinggi. Dalam salah satu karyanya, Hizb Nahdlatul Wathan, ia menyusun doa yang artinya sebagai berikut: Ya Allah
tinggikanlah derajat negara kami dengan Nahdlatul Wathan hingga langit tertinggi, mendapat kebahagiaan, petunjuk dan perlindunganMu, dan sinarilah
negara kami dengan bintang-bintang Nahdlatul Wathan, serta Makmurkanlah negara kami dengan air-air Nahdlatul Wathan. Menempatkan iman dan taqwa
sebagai visi hidup, Menggerakkan visinya dengan semangat keyakinan, keikhlasan dan istiqamah, serta memperjuangkan visinya dengan kesabaran dan
penuh syukur.