Fokus Penelitian Pertanyaan Penelitian

ataupun tidak langsung. Kemudian dilakukan pencatatan dan pendokumentasian dengan teliti.

G. Analisa Data

Dalam menganalisa data-data yang didapat, peneliti menggunakan beberapa teknik analisa di antaranya data wawancara dan dokumentasi dengan proses sebagai berikut : a. Klasifikasi: merupakan suatu proses pengelompokan data berdasarkan penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. 2 Proses ini bertujuan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan pendapat yang terkait dengan pembahasan. b. Kategorisasi: merupakan suatu proses penyusunan data berdasarkan kategori, penggolongan, proses dari hasil pengelompokan unsur bahasa dan bagian pengalaman manusia yang digambarkan ke dalam kategori, cara untuk mengungkapkan makna dengan pelpagai potensi yang ada dalam bahasa. 3 c. Interpretasi: merupakan suatu proses penyusunan data melalui cara pemberian pesan, kesan, pendapat atau pandangan teoritis terhadap sesuatu atau tafsiran. 4 Proses ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pendapat atau pandangan mengenai Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam mengembangkan pendidikan Islam. Dalam hal ini penulis menganalisis data menggunakan metode deskriptif analisis yang tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau tulisan secara sistematis factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki untuk kemudian dikaji lebih mendalam dan lebih luas. Hali ini penting untuk mengetahui apakah jawaban yang dicatat logis dan sesuai antara satu dan yang lain. Hal ini juga di pandang perlu sebagai relevansi 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa..., h. 574 3 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa..., h. 516. 4 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa..., h. 439. jawaban, contohnya apabila peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, langkah ini untuk mengetahui apakah pewawancara sudah menyusun pertanyaan yang sesuai dengan data yang ingin diperoleh. Keseragaman kesatuan data yang merupakan jawaban responden harus menggunakan satuan ukuran yang seragam, jika tidak maka akan terjadi kesalahan dalam pengolahan data.

H. Pemeriksaan Pengecekan Keabsahan Data

Dalam suatu penelitian, kegiatan mengumpulkan data dan kemudian mengolahnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebab apabila memperoleh data yang salah atau yang tidak sesuai, maka hasil pengolahannya pun akan salah atau tidak sesuai juga. Demikian pula halnya apabila memperoleh data yang tidak memenuhi persyaratan keabsahan trustworthiness, maka akibatnya terjadi pengulangan pengumpulan data. Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang telah dikumpulkan. Apabila peneliti sudah memperoleh data, maka peneliti memeriksakan kebenaran data yang telah diperolehnya itu kepada pihak- pihak lain yang dapat dipercaya. Oleh karena itu keabsahan data perlu diperiksa, di antaranya: 1. Triangulasi hasil wawancara ketua Yayasan dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian hasil wawancara tersebut dengan mewawancarai asatis mengenai hasil wawancara tersebut. 2. Triangulasi hasil wawancara asatiz dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian hasil wawancara tersebut dengan mewawancarai kepala lembaga mengenai hasil wawancara tersebut. 3. Triangulasi hasil wawancara Kepala Lembaga dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian hasil wawancara tersebut dengan mengkaji dokumen, data dan foto-foto yang di peroleh mengenai hasil wawancara tersebut.