Menempatkan Iman dan Taqwa sebagai visi hidup;

Karena insan dijadikan Tuhan Mengabdikan diri sepanjang zaman Bukan pokoknya makan dan makan Tapi pokoknya bersihkan iman 28

2. Menggerakkan visinya dengan semangat Keyakinan, Keikhlasan dan Istiqamah;

Posisi strategis iman dan taqwa dalam pembentukan kualitas kepribadian seseorang menjadi pribadi yang berkualitas di tengah-tengah masyarakat mengandaikan adanya tindak lanjut [follow up] dalam penerapannya, baik dalam konteks pribadi maupun sosial. Salah satu di antara formulasi yang ditawarkan oleh Maulana Syeikh adalah trilogi yakin, ikhlas, dan istiqamah. Apabila iman dan taqwa merupakan sesuatu yang bersifat visioner bagi pribadi dan sosial, maka trilogi yakin, ikhlas, dan istiqamah merupakan pilar-pilar strategis untuk menjaga agar visi yang sangat fundamental tersebut senantiasa dapat terpelihara, hingga pada suatu batas, visi itu telah terwujud. Dengan demikian, trilogi yakin, ikhlas, dan istiqamah merupakan komitmen pribadi dan masyarakat di dalam mewujudkan, membina, mempertahankan, dan melestarikan visi iman dan taqwa. Menurut Maulana Syeikh, lemahnya keyakinan seseorang terhadap visi iman dan taqwa sebagai norma dasar telah menyebabkannya mengalami erosi mental spiritual dan terperangkap menjadi tawanan syetan dan hawa nafsu serta terjebak dalam pilihan-pilihan hedonis dan kesenangan duniawi semata. Dalam hal ini ia menyatakan : Terkadang menjual jiwa raganya Menjual taqwa menjual imannya Itu terjadi karena gilanya Ditawan syetan dan hawa nafsunya Terkadang ada juga berkata Kami berbuat sebab terpaksa Ekonomi kami sepi tak ada Keroncongan perut pikiran buta Terkadang ada juga mengaku Bahwa mereka digadai di situ Itulah sebabnya mereka itu Menjadi budak menjadi penyapu 28 Muhammad Zainuddin Abdul Mdjid, Wasiat…, h. 28. Sayang sekali hidupnya semua Jar-majrurnya dunia belaka Mereka lupa ayat “RIZQUHA” Dan lupa ayat “MAKHRAJA” 29 Selanjutnya, keikhlasan merupakan komitmen seseorang untuk senantiasa mendefinisikan sikap dan perbuatannya dalam konteks norma dasar iman dan takwa dengan sifat ikhlas, tanpa dipengaruhi oleh situasi eksternal yang melingkupi dirinya. Maulana Syeikh memberikan contoh sosok pribadi yang ikhlas sebagai ganbaran dari bentuk keikhlasan seseorang. Sosok pribadi dimaksud adalah sahabat Nabi, Khalid ibn Walid yang pernah diberhentikan oleh Umar ibn Khattab sebagai panglima perang. Meskipun demikian, Khalid tetap tegar dan konsisten berjuang dengan ikhlas. Ilustrasi sosok pribadi ikhlas terdapat dalam syair di bawah ini: Manusia ikhlas ada tandanya Tetap berjuang dengan setia Di mana saja mereka berada Tidak tergantung menjadi pemuka Contohnya Khalid dipecat Umar Di perang Yarmuk sedang berkobar Jiwa beliau bertambah besar Bertambah ikhlas berjuang sabar 30 Selanjutnya, Maulana Seikh menganalogikan pandangannya tentang istiqamah dengan menggunakan analogi gunung Rinjani, gunung tertinggi di Nusa Tenggara Barat. Gunung adalah fenomena kesemestaan yang berdiri kokoh dan secara simbolik mempertahankan bentuknya dalam kurun waktu yang cukup lama. Seorang Muslim, menurutnya, hendaklah berusaha untuk mempertahankan norma dasar iman dan taqwanya serta tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang secara substantif dalam mengurangi atau menghilangkan norma dasarnya. Anjuran moral untuk menegakkan sikap istiqamah ini, antara lain tercermin dalam syairnya. Kalau anakda berjiwa Rinjani Pastilah tegak sepanjang hari 29 Muhammad Zainuddin Abdul Mdjid, Wasiat …, h. 35-36. 30 Muhammad Zainuddin Abdul Mdjid, Wasiat …, h. 38. Tidak berubah tidak ampibi Walaupun dijanji ranjang dan kursi 31 Silahkan bertanya kepada warga NW dan Pulau Lombok yang lahir pada tahun 60-an dan 70-an bahkan mereka yang berusia sekolah ditahun 80-an. Pada tahun 80-an lembaga pendidikan pemerintah tingkat SLTP baru hanya ada pada tingkat kecamatan, itu pun jumlahnya baru hanya satu buah. Sementara lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan dalam bentuk Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Wathan sudah berdiri di beberapa desa pada wilayah satu kecamatan. Hal ini tidak terlepas dari komitmen dan motivasi yang diberikan oleh Ayahanda Al- Maghfurlah Maulana Syaikh kepada para abituren dan pencinta Nahdlatul Wathan sebagaimana termaktub dalam Wasiat Renungan Masa yang berbunyi: Buka madrasah desa dan dasan Agar tersebar ajaran Tuhan Ikatan Pelajar, PG aktifkan Himmah, Pemuda terus tonjolkan. Nahdlatul Wathan pusakamu sendiri Dilahirkan Tuhan di Lombok ini Ciptaan Sasak Selaparang asli Wajib dibela sampai akhirati Pelita NTB bertambah terangnya Karena NW lahir padanya Berpartisipasi dengan megahnya Membela Agama, Nusa dan Bangsa Kalau anakda memang setia Tentulah seturut dan bersedia Menegakkan NW ciptaan ayahda Bersama menolak iblis yang nyata Nahdlatul Wathan ciptaan ayahda Ku amanatkan kepada anakda Dipelihara dan terus dibina dan dikembangkan di Nusantara Asas NW jangan diubah Sepanjang masa sepanjang sanah Sunnah Jamaah dalam aqidah Mazhab Syafi’i dalam syari’ah Wajiblah `nakda banyak bersyukur Atas NW mu nan maju teratur Menyebarkan ilmu dan amal mabrur 31 Muhammad Zainuddin Abdul Mdjid, Wasiat …, h. 34.