suatu tujuan tertentu.
22
Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur karena peneliti akan melakukan wawancara
secara mendalam dan percakapan ini mirip dengan percakapan informal. Penggunaan metode wawancara dipilih karena peneliti dapat
menggali informasi secara mendalam dari para informan tentang aspek biopsikososial dan spiritual anak pasca perceraian orang tuanya. Selain
itu peneliti juga bisa menggali informasi dari sumber-sumber yang sudah ditentukan seperti guru, teman dan orang tua informan.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang
dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti
untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung
oleh subjek yang bersangkutan.
23
Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peninggalan tertulis, foto-foto, rekam medis,
buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, teori maupun literatur lainnya.
7. Teknik Analisis Data
Analisis data
adalah proses
mengatur urutan
data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan uraian dasar.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
22
Ibid., h.118.
23
Ibid., h.143.
interactive model yang dikemukakan oleh Miles and Huberman. Teknik analisis data ini meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan lalu diverifikasi.
24
Tahap pertama reduksi data melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokkan, dan meringkas data. Pada tahap kedua, peneliti
menyusun kode-kode dan catatan-catatan memo mengenai berbagai hal termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses hingga
peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok, dan pola-pola data. Berdasarkan keterangan diatas, maka setiap tahap dan proses tersebut
dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan
bentuk dokumen pribadi, gambar, foto, dsb, melalui metode wawancara yang didukung dengan studi dokumentasi. Hal ini sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu mengungkap lebih dalam, menganalisis, serta menggambarkan tentang seberapa besar dampak
perceraian orang tua mempengaruhi aspek biopsikososial anak serta bagaimana pola pengasuhan yang diterapkan pasca perceraian orang tua.
8. Teknik Keabsahan Data
Burhan Bungin dalam bukunya penelitian kualitatif mengatakan bahwa dalam melakukan penelitian kualitatif seringkali menghadapi
persoalan dalam menguji keabsahan hasil penelitian, hal ini dikarenakan banyak hal, yaitu karena, 1 alat penelitian yang diandalkan adalah
wawancara dan observasi mendukung banyak kelemahan ketika
24
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 306.
dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa control dalam observasi partisipatif, 2 sumber data kualitatif yang kurang akan mempengaruhi
hasil akurasi penelitian.
25
Oleh sebabitu, hendaknya seperti yang telah dijelaskan oleh Lexy J. Moleong dalam bukunya Metodelogi Kualitatif
dalam menentukan keabsahan data adalah dengan melakukan triangulasi. Triangulasi
adalah teknik
pemeriksaan keabsahan
data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
26
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, sehingga data yang diperoleh sangat berpeluang untuk keluar dari obyektifitas, untuk itu
cukup penting untuk penulis melakukan pemeriksaan kembali data yang diperoleh, dengan tujuan untuk mendapatkan kevalidan data.
Teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber dan metode. Menurut Burhan Bungin, triangulasi
yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, sedangkan triangulasi sumber membandingkan apa yang dikatakan
didepan umum dengan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
9. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai langkah dari penyusunan skripsi yang penulis teliti, agar
terhindar dari kesamaan judul dan lain-lain dari skripsi yang sudah ada
25
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Ekonomi, Kebijakan public, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2009, h. 156.
26
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 330.
sebelum-sebelumnya. Setelah mengadakan tinjauan pustaka, maka peneliti menggunakan skripsi sebagai tinjauan pustaka pada skripsi ini.
Peneliti menggunakan literatur berupa skripsi yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Skripsi pertama membahas tentang
“Dampak Perceraian pada Anak Remaja” oleh Grace Killis 089900046Y, Jurusan Psikologi, Universitas Indonesia, tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak perceraian orang tua pada anak usia remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhi dampak
perceraian tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada awal perceraian anak akan lebih merasakan dampak negatifnya tetapi seiring
dengan berjalannya waktu ternyata perceraian juga mempunyai dampak positif bagi kehidupan individu yang mengalaminya.
27
Skripsi kedua membahas tentang “Perbedaan Self-Esteem antara Anak Usia Middle Childhood yang Orang Tuanya Bercerai dan yang Orang
Tuanya Tidak Bercerai” oleh Belinda Agustya Pawidya Putri 0606092290, Jurusan Psikologi, Universitas Indonesia tahun 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan self-esteem antara anak usia middle childhood yang orang tuanya bercerai dan yang orang tuanya
tidak bercerai. Aspek yang diukur pada penelitian ini yaitu personal, akademis sekolah, sosial teman sebaya, dan keluarga orang tuanya.
Hasil analisis menunjukkan rendahnya Self-Esteem pada anak yang orangtuanya bercerai, baik secara menyeluruh atau pada tiap aspeknya.
27
Grace Killis, Dampak Perceraian pada Anak Remaja, Skripsi S1 Jurusan Psikologi, Universitas Indonesia, 2013.