Hasil Penelitian dan Analisis Data, Pada bab ini memuat tentang Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran dengan daftar pustaka dan

anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga. 3 Jadi yang dimaksud keluarga merupakan kelompok orang yang memiliki hubungan darah atau perkawinan, dan keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan. Yang termasuk dalam keluarga adalah ayah, ibu, adik, kakak, nenek dan mencakup semua keturunan dari suatu keturunan.

2. Orang Tua

Seperti yang telah kita ketahui diatas, bahwa keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, bahkan ada juga keluarga yang terdiri dari beberapa orang lainnya seperti ada kakek, nenek, paman dan sebagainya. Dalam keluarga, ayah dan ibu biasa disebut sebagai orang tua yang memiliki peran masing-masing dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya. Orang tua adalah ayah danatau ibu kandung, atau ayah danatau ibu tiri, atau ayah danatau ibu angkat. 4

3. Anak

a. Pengertian Anak

Anak merupakan anugrah terindah yang dititipkan Tuhan kepada para pasangan suami isteri yang harus dijaga dengan baik. Anak membutuhkan kasih sayang, perhatian, rasa aman dalam setiap tumbuh kembangnya. Pengertian anak menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud anak menurut 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Surabaya: Kesindo Utama, 2003, h. 4. 4 Ibid, h.4. undang undang tersebut adalah seseorang yang belum berumur 18 delapan belas tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. 5 Menurut John Locke, anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. 6 Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa anak merupakan manusia yang berusia 0 hingga mencapai 18 tahun dan memiliki pribadi yang bersih dan peka terhadap rangsangan dari lingkungan.

b. Anak dan Keluarga yang Bercerai

Sebagian besar peneliti setuju bahwa anak-anak dari keluarga yang bercerai menunjukkan penyesuaian diri yang lebih buruk dibanding anak- anak dari keluarga yang tidak bercerai. 7 Anak yang berasal dari keluarga bercerai lebih memiliki kecenderungan untuk mengalami masalah akademis, menunjukkan masalah-masalah eksternal seperti kenakalan, kurang memiliki tanggung jawab, memiliki hubungan intim yang kurang baik, putus sekolah, berhubungan dengan peer yang antisosial, dan memiliki nilai diri yang rendah. 8 Konflik perkawinan bisa memiliki akibat negatif terhadap anak, baik dalam konteks perkawinan maupun perceraian. Kepribadian dan tempramen memainkan peran dalam penyesuaian anak-anak dari keluarga bercerai. Anak-anak yang secara sosial dewasa dan bertanggung jawab, yang hanya menunjukkan sedikit masalah emosional, dan yang memiliki temperamen yang terkendali lebih baik dalam menghadapi perceraian 5 Ibid, h. 4. 6 Hastuti, Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: Tugu Publisher, 2012, cet.1, h. 11. 7 Santrock, Perkembangan Anak, h. 186. 8 Ibid., h. 186.