reaksi emosional
mereka menjadi
kurang menyebar,
kurang sembarangan, dan lebih dapat dibedakan.
34
b. Emosi Tidak Memaksa Kita Untuk Berbuat Sesuatu
Emosi seperti rasa sayang, marah, dan benci yang kita alami dalam batin kita biasanya merupakan tanggapan terhadap kejadian-kejadian dalam
hidup kita. Emosi dapat merangsang pikiran baru, khayalan baru, dan tingkah laku baru. Namun pada saat-saat tertentu hubungan antara
perasaan dan tingkah laku tidak begitu jelas, terlebih ketika kita sedang berada di dalam dua perasaan yang bertentangan satu sama lain, dan kita
tidak bisa membedakannya. Emosi sendiri pada dasarnya tidak memaksa kita untuk bertingkah laku secara tertentu. Tetapi arti yang kita berikan
kepada emosi itu dapat mengarahkan kita kepada tingkah laku tertentu.
35
Bukan hanya emosi yang menjadi salah faktor psikologi, tetapi juga gangguan berpikir. Berikut akan dibahas konsep dasar berpikit dan jenis-jenis
gangguan berpikir.
B. Konsep Berpikir
Plato mengartikan berpikir sebagai suatu aktivitas ideasional. Jadi, berpikir adalah suatu aktivitas, karenanya subyek yang berpikir itu aktif.
Aktivitas itu sendiri sifatnya ideasional, artinya menggunakan abstraksi- abstraksi ideas, dan bukan aktivitas sensoris atau motoris, tetapi dapat
disertai oleh kedua aktivitas itu.
36
34
Hurlock, Perkembangan Anak, h. 212.
35
Rochelle Semmel Albin, Emosi: Bagaimana Mengenal, Menerima dan Mengarahkannya, Yogyakarta: Kanisisus, 1986, h. 17.
36
MIF Baihaqi, Psikiatri: Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan, Bandung: PT. Refika Aditama, 2005, h. 91.
Berpikir adalah proses yang dinamis. Sedangkan bagaimana proses berpikir itu berlangsung, para ahli mengemukakan dengn istilah yang
berbeda. Menurut Suryabrata, proses berpikir dapat dibagi menjadi tiga langkah, yaitu:
37
1. Pembentukan pengertian,
2. Pembentukan pendapat, dan
3. Pembentukan kesimpulan.
3. Faktor-Faktor Sosial
Masalah-masalah psikologis yang berkembang pada dasarnya juga muncul di sebagian besar budaya. Meskipun demikian, frekuensi dan
intensitas masalah-masalah tersebut bervariasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lain, dimana variasi ini berkaitan dengan aspek-aspek
budaya seperti aspek sosial-ekonomi, teknologi dan agama atau spiritual. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perkembangan masalah-masalah
remaja dapat meliputi status sosio-ekonomi dan kualitas lingkungan tempat tinggal.
38
Berikut akan dibahas beberapa faktor yang mempengaruhi aspek sosial seseorang adalah sebagai berikut:
a. Budaya
Budaya Culture adalah pola perilaku, keyakinan dan hal-hal lain yang dihasilkan oleh suatu kelompok orang tertentu yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
39
37
MIF Baihaqi, Psikiatri: Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan, h. 92.
38
Santrock, Remaja, h. 233.
39
Santrock, Remaja, h. 189.