Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terkait oleh tempat, waktu atau ikatan
tertentu. Studi kasus adalah penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna dan memperoleh pemahaman
dari kasus tersebut. Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.
Kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut. Tiap kasus bersifat unik atau memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan
kasus lainnya.
16
Studi kasus adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang berbatas” bounded system pada satu kasus
atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang
kaya akan konteks. Sesuai dengan salah satu ciri dari model studi kasus adalah keunikan dari kasus yang diangkat. Dalam studi kasus, kasus
yang diangkat biasanya kasus-kasus yang memiliki keunikan dapat berupa program, kejadian, aktivitas atau subjek penelitian.
17
Peneliti akan mencoba mencari tahu dampak-dampak apa saja yang dirasakan
oleh anak pasca perceraian orang tuanya meliputi aspek biofisik, psikologi dan sosial.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
16
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodelogi Penelitian Kualitatif, cet. 1, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 61.
17
Haris Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, cet. 3, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, h. 76.
Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah sesuai dengan domisili para informan yaitu di Jakarta, Depok dan Bekasi.
Waktu penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2015 hingga Juni 2015.
4. Teknik Pemilihan Informan
Teknik yang digunakan untuk pemilihan informan dalam penelitian ini adalah ialah purposive sampling. Pemilihan purposive sampling
berdasarkan karena ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan
dilakukan.
18
Strategi sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah strategi typical sampling atau sampling yang bersifat khas atau unik.
Typical sampling adalah suatu strategi yang digunakan untuk kasus- kasus yang bersifat khas atau unik atau individu-individu yang memiliki
karakteristik unik. Unik dapat berarti tidak familier atau tidak biasa, tetapi bukan merupakan suatu hal yang ekstrem. Identifikasi yang dapat
dilakukan oleh peneliti adalah dengan bertanya langsung kepada individu yang bersangkutan atau dengan menggunakan data demografis
atau data survei, tergantung dari kasus yang akan diteliti.
19
Untuk itu peneliti memilih lima orang anak yang menjadi korban perceraian orang
tua sebagai sumber informan yang sesuai dengan ciri-ciri dari penelitian yang akan dilakukan. Selain itu peneliti juga akan menggali informasi
yang diperoleh dari orang tua, guru disekolah, dan teman-teman.
18
Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, h. 106.