Akibat Kekerasan pada Perkembangan Anak

sabar dan terlibat penuh dengan si anak, tetapi masih jarang orang tua yang mengikuti pola ini. Memang terdapat perbedaan antara perilaku ayah dan ibu terhadap seorang anak. Interaksi ibu dan anak biasanya berpusat pada kegiatan pengasuhan anak, memberi makan, mengganti popok, memandikan dan lain sebagainya. Sedangkan interaksi ayah dengan anak mencakup aktivitas permainan. Ayah lebih banyak melibatkan diri dalam permainan fisik seperti melambungkan bayi, melemparkan bayi ke udara, menggelitik dan lain sebagainya.

G. Pengaruh Ayah pada Perkembangan Anak

Peran ayah juga memberi pengaruh pada anak. keterlibatan ayah dalam membesarkan anak pada usia 5 tahun merupakan penentu empati terkuat bagi pria dan wanita pada usia 31 tahun. Pria dan wanita tersebut memiliki hubungan sosial yang lebih baik mengalami lebih banyak kehangatan dari ayah semasa anak-anak. Ayah yang menggunakan gaya pengasuhan otoritatif lebih cenderung memiliki anak dengan masalah eksternal seperti mengekspresikan perasaan yang tertahan atau bersikap sangat agresif dan masalah internal seperti kecemasan atau depresi yang lebih sedikit dibandingkan dengan ayah yang menggunakan gaya pengasuhan lainnya. 19 19 Santrock, Perkembangan Anak, h. 196.

B. Perceraian

Perceraian dapat dikatakan sebagai mimpi buruk bagi para pasangan suami isteri terlebih ketika mereka telah memiliki anak. Perceraian sendiri akan membuat anak menjadi korbannya. Untuk itu perlu diperhatikan kepada para pasangan orang tua yang telah bercerai, maupun yang sedang dalam proses perceraian, hendaknya mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik terlebih dengan kesiapan mental dari anak itu sendiri. Berikut adalah beberapa teori yang peneliti gunakan terkait dengan perceraian.

1. Definisi Perceraian

Perceraian ialah berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta kepada pemerintah untuk dipisahkan. Selama perceraian, pasangan tersebut harus memutuskan bagaimana membagi harta benda masing-masing yang diperoleh selama pernikahan seperti rumah, mobil, perabotan atau kontrak, dan mereka menerima biaya dan kewajiban merawat anak-anak mereka. Hal ini dapat dipahami karena besarnya dampak perceraian yang tidak hanya menimpa suami-isteri, tetapi juga anak-anak. anak-anaklah yang sangat merasakan pahitnya akibat perceraian kedua orang tuanya. Sejatinya perceraian dapat diminta oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak untuk mengakomodasi realitas-realitas tentang perkawinan yang gagal. 20

2. Penyebab Perceraian

Banyak hal yang dapat menyebabkan pasangan suami isteri memiliki jalan untuk bercerai sebagai jalan terakhir. Seperti yang kita ketahui, dewasa 20 Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, cet. 1, h. 228.