dampak yang dirasakan “RP” yang memiliki kecemasan yang tinggi sehingga ia menderita pannic attacks. Seperti yang dijelaskan pada bab 2 h.
31 bahwa akibat dari kekerasan pada perkembangan anak adalah sulitnya anak dalam mengembangkan hubungan dengan peer group, tidka percaya
diri, sering menangis, dan sebagainya.
f. Pengaruh Ayah pada Perkembangan Anak
Berdasarkan hasil temuan lapangan, ternyata kehadiaran ayah sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan mereka. Ayah yang tidak
terlibat dalam membesarkan anak, membuat anak tumbuh menjadi anak yang tertutup, pendiam, tidak mampu mengekspresikan perasaan mereka
seperti yang dirasakan “AP”, “RP” dan “SP”. Semenjak kedua orang tuanya bercerai, mereka tidak lagi merasakan kehangatan sang ayah dalam
perkembangannya. Hal tersebut disebabkan karena hubungan kedua orang tua mereka yang tidak harmonis. Namun hal berb
eda dirasakan oleh “IA” yang masih merasakan kehangatan sang ayah dalam perkembangannya
sehingga membuat “IA” tumbuh menjadi anak yang memiliki hubungan sosial yang lebih baik seperti yang dijelaskan pada bab 2 h. 33.
136
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai berbagai macam dampak perceraian orang tua terhadap anak, terdapat beberapa aspek yang dapat
digunakan untuk melihat bagaimana dampak perceraian orang tua yang dirasakan oleh seorang anak, salah satunya dengan menggunakan teori biopsikososial.
Biopsikososial akan membantu dalam melihat bagaimana suatu perceraian orang tua memberikan dampak terhadap kondisi kesehatan anak, kondisi psikologis anak
serta kondisi sosial anak. Selain itu akan terlihat bagaimana pola asuh orang tua pasca perceraian.
Pada kondisi kesehatan dapat dilihat bagaimana kondisi anak setelah orang tua mereka bercerai dan menurut hasil temuan di lapangan, anak yang orang
tuanya bercerai cenderung memiliki gangguan pada kesehatannya, seperti infeksi saluran kencing dan asma. Untuk kondisi psikologis, dapat dilihat bagaimana anak
yang menjadi korban perceraian orang tuanya cenderung menjadi anak yang sulit untuk mengungkapkan perasaannya dan hanya dapat melampiaskannya dengan
tangisan. Selain itu terdapat anak yang mengalami gangguan kejiwaan yaitu pannic attacks pasca orang tuanya bercerai. Dalam kondisi sosial dapat dilihat
bagaimana seorang anak mengaplikasikan budaya atau kebiasaan-kebiasaan yang dibuat oleh orang tua sehingga menjadi nilai yang diyakini pada dirinya. Ternyata
anak yang orang tuanya bercerai memiliki kesulitan dalam menjalin relasi dengan orang lain, selain itu mereka juga dituntut untuk bisa hidup mandiri, berkualitas